Berhubungan intim setelah haid aman dilakukan. Jika dilihat dari sisi penularan infeksi, berhubungan intim setelah haid dinyatakan aman apabila haid sudah dipastikan bersih.
Jika masih ada darah haid, tentu sangat berbahaya bagi kesehatan karena darah haid merupakan media yang sangat baik bagi bakteri untuk berkembang biak.
Hal tersebut memudahkan terjadinya infeksi yang merupakan bagian dari Penyakit Menular Seksual (PMS), sehingga bisa berujung kepada gangguan sistem reproduksi atau gangguan kesuburan.
Bagaimana jika dilihat dari sisi reproduksi?
Berhubungan intim setelah haid dapat memicu terjadinya pembuahan, terutama pada wanita yang memiliki siklus haid yang memendek (21-24 hari). Ini dikarenakan sel telur sudah dapat diproduksi kembali lebih dini, dan biasanya sperma dapat menetap di saluran reproduksi selama tiga sampai lima hari meskipun hal ini sangat rendah dalam tingkat keberhasilan pembuahannya.
Selain itu, indung telur secara normal akan melepaskan sel telur sekitar 12 sampai 14 hari sebelum periode haid Anda dimulai. Hari pertama haid Anda saat pertama kali terjadi perdarahan dihitung sebagai hari pertama siklus Anda. Jika Anda memiliki siklus haid 28 hari, biasanya Anda akan mengalami ovulasi beberapa waktu antara hari ke-12 dan hari ke-16 dari siklus Anda. Karena itu, berhubungan intim saat ovulasi dapat meningkatkan terjadinya pembuahan.
Jadi, yang harus Anda perhatikan saat berhubungan intim setelah haid adalah pastikan darah haid sudah berhenti dan bersih, serta gunakan pengaman jika Anda ingin menunda kehamilan karena kemungkinan terjadi pembuahan selalu ada.