Berhubungan seks adalah fondasi keharmonisan hubungan berumah tangga. Sebagaimana berdasarkan penelitian, pasangan suami istri yang berhubungan seks secara rutin dan teratur akan merasa lebih bahagia, memiliki kesehatan tubuh yang lebih baik dan jalinan kasih yang lebih erat. Di samping itu, tahukah Anda bahwa hubungan seks juga mampu meningkatkan kualitas tidur pasangan suami istri?
Faktanya, National Sleep Foundation menyebut bahwa ruang tidur memang diciptakan untuk dua hal, yaitu tidur dan berhubungan seks. Ini artinya, tidur dan seks merupakan dua hal yang pada dasarnya tidak bisa dipisahkan.
Artikel Lainnya: Melakukan Aktivitas Seks saat Tidur? Kenali Gejala Sexsomnia!
Seks dan Kualitas Tidur
Tidak semua orang dapat tidur cukup atau secara berkualitas. Terlebih, apabila frekuensi berhubungan seks juga tergolong kurang. Hal ini dibuktikan oleh penelitian yang dipublikasikan di Archives of Sexual Behavior. Penelitian tersebut menemukan bahwa berhubungan seks yang dilakukan pada porsinya mampu meningkatkan kualitas tidur secara keseluruhan.
Meski dikatakan begitu, hingga kini tim peneliti masih belum mengetahui mengapa seks bisa tingkatkan kualitas tidur. Hipotesis yang ada berkata bahwa kemungkinan penyebabnya berkaitan dengan oksitosin alias hormon cinta (love hormone).
Hormon oksitosin biasanya dikeluarkan ketika seseorang merasakan kasih sayang atau sentuhan sensual yang mengarah ke perasaan nyaman dan terbebas dari stres. Hormon lain, seperti dopamin, prolaktin dan progesteron ikut terpicu dan memengaruhi pikiran dengan rasa lega, relaksasi, dan ngantuk setelah merasakan hubungan seksual yang memuaskan.
Ini artinya, interaksi fisik dan mental yang memuaskan sebelum tidur dapat meningkatkan mood, perasaan nyaman, mengurangi stres, dan membuat seseorang lebih mudah untuk tidur dengan menonaktifkan pikiran yang sibuk.
Temuan di atas didukung oleh studi lain dari University of Ottawa. Pada studi ini, tim peneliti mendapati bahwa melakukan hubungan seksual sebelum tidur dapat mengurangi stres, juga membantu para penderita insomnia (gangguan tidur) untuk memulai dan mempertahankan masa tidur. Ini membuat hubungan seksual dapat dijadikan sebagai salah satu strategi untuk menangani masalah insomia.
Senada dengan itu, studi lain dari CQ University Australia juga menyatakan bahwa 60% dari 282 partisipan studi mampu meningkatkan kualitas tidurnya setelah berhubungan seks yang memuaskan alias mencapai klimaks (orgasme).
Artikel Lainnya: Berapa Lama Waktu Hubungan Seks yang Normal?
Hal yang Perlu Diperhatikan
Seorang ahli saraf dan tidur dari California, Khan berpendapat bahwa Anda sebaiknya tidak terlalu fokus pada hubungan seksual saja. Akan lebih baik bila Anda turut menjaga hubungan fisik, emosional dan mental pada pasangan agar semuanya berjalan seimbang.
Pasalnya, waktu tidur yang cukup dan berkualitas juga dibutuhkan untuk membangun gairah seks atau libido. Jadi, supaya hubungan seks benar-benar bermanfaat, Anda wajib memiliki waktu tidur selama 7–8 jam dalam sehari. Jika kurang dari itu, hormon akan bergejolak sehingga gairah seks pada pria maupun wanita bisa menurun.
Berhubungan seks memang terbukti mampu meningkatkan kualitas tidur Anda dan pasangan. Namun untuk mendapatkan manfaat tersebut, syarat yang harus dipenuhi adalah memiliki waktu tidur yang cukup setiap hari. Karena sejatinya, seks dan tidur adalah dua hal yang saling memengaruhi satu sama lain.
Masih punya pertanyaan seputar topik ini? Kamu dapat berkonsultasi dengan dokter secara online melalui layanan Tanya Dokter.
(NB/ RVS)