Gonore atau kencing nanah adalah penyakit menular seksual yang sering kali tidak menimbulkan gejala. Namun, tidak semua kasus gonore tidak menimbulkan gejala, beberapa penderitanya ada yang memiliki gejala yang cukup terlihat.
Tanpa pengobatan yang tepat, gonore bisa menimbulkan komplikasi seperti infertilitas dan peningkatan risiko terhadap HIV. Oleh karena itu, jika kamu mendapati adanya tanda-tanda gonore, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Perlu kamu tahu bahwa gejala gonore biasanya akan timbul dalam waktu dua minggu setelah terinfeksi. Namun pada beberapa kasus, gejala gonore tidak timbul bahkan setelah berbulan-bulan terinfeksi.
Lebih jelasnya, mari simak ulasan mengenai gejala gonore agar lebih waspada dengan penyakit ini!
Tanda dan Gejala Kencing Nanah (Gonore)
Kencing nanah terkadang bisa menjadi cukup sulit untuk dilihat dengan mata. Kamu dan pasangan kamu bisa jadi sulit mengenali gonore karena tidak memiliki gejala atau gejala yang ditimbulkan sangat ringan sehingga sering kali disepelekan.
Gonore yang tidak diobati dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih parah, salah satunya infertilitas baik pada wanita maupun pria.
Disampaikan oleh dr. Adeline Jaclyn, “terdapat satu tanda yang bisa menjadi tanda awal seseorang terinfeksi gonore, yaitu keluarnya cairan yang tidak normal dari vagina atau uretra”.
Meski demikian, beberapa penyakit menular seksual juga memiliki tanda awal yang sama. Sebaiknya periksakan diri ke dokter umum atau dokter spesialis kulit dan kelamin untuk memastikan penyebab keluarnya cairan yang tidak normal dari vagina atau uretra.
Gejala gonore dapat berbeda-beda tergantung jenis kelamin dan area yang terinfeksi. Ciri terinfeksi gonore yang umumnya dikeluhkan, di antaranya:
- Tenggorokan gatal, sakit, dan kesulitan menelan
- Anus terasa gatal, nyeri ketika BAB, atau keluar cairan abnormal dari anus
- Sakit mata, sensitif terhadap cahaya, dan keluarnya cairan dari salah satu atau kedua mata
- Sendi terasa nyeri ketika digerakkan diikuti dengan pembengkakan, kemerahan,dan hangat bila disentuh
Artikel Lainnya: Keputihan Warna Ini Bisa Jadi Tanda Penyakit Menular Seksual
Bila berdasarkan jenis kelamin, berikut adalah beberapa gejala yang mungkin terjadi.
Gejala Gonore Pada Wanita
Gejala gonore pada wanita, baik wanita dari lahir ataupun transgender, sering tidak memiliki gejala. Oleh sebab itu, melakukan tes gonore pada fasilitas kesehatan adalah langkah terbaik untuk mengetahui secara pasti apakah kamu terpapar infeksi atau tidak.
Berdasarkan studi yang dimuat dalam jurnal Nature Review Disease Primers, kurang lebih 40% wanita dengan gonore, mengeluhkan adanya cairan yang tidak normal dari vagina.
Meski kamu mengalami gejala ini, kamu belum bisa memastikan secara pasti apakah hal ini disebabkan oleh infeksi gonore atau penyakit lain yang memiliki gejala yang sama, seperti vaginosis bakterialis.
Selain keluarnya cairan abnormal dari vagina, terdapat beberapa tanda-tanda gonore pada wanita lainnya, seperti:
- Nyeri di bagian bawah perut
- Nyeri saat melakukan hubungan seksual (dispareunia)
- Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil (disuria)
- Perdarahan di antara masa subur dan menstruasi
- Jika sedang menstruasi, darah yang keluar akan lebih banyak atau masa menstruasinya jadi lebih lama
Gejala Gonore Pada Pria
Berbeda dari wanita, pria cenderung akan mengalami gejala. Pada studi yang sama disebutkan bahwa sekitar 90% pria dengan gonore mengalami gejala disuria dan keluarnya nanah dari penis. Selain itu, gejala yang mungkin terjadi bisa berupa nyeri testis dan testis bengkak.
Meski demikian, gejala tersebut sering tidak muncul hingga beberapa pekan setelah terinfeksi. Hal ini membuat sebagian pria dengan gonore tidak sadar adanya penyakit ini dalam tubuh dan berisiko menularkan kepada pasangannya.
Artikel Lainnya: 11 Penyebab Nyeri Saat Buang Air Kecil, Berbahayakah?
Kapan Ke Dokter?
Sebaiknya segera ke dokter apabila kamu merasakan gejala di atas. Namun, apabila tidak ada gejala yang muncul, kamu tetap perlu ke dokter bila memiliki faktor risiko, seperti:
- Aktif secara seksual, baik melakukan seks vagina, oral, maupun anal
- Melakukan seks dengan pasangan baru
- Melakukan seks dengan orang yang sudah memiliki pasangan
- Melakukan seks dengan lebih dari satu orang
- Pasangan seks positif gonore atau penyakit menular seksual lain
Gonore yang tidak diobati dapat menimbulkan masalah kesehatan yang lebih berbahaya. “Terdapat risiko komplikasi apabila gonore tidak dirawat, seperti nyeri kronik, radang panggul, infertilitas, kehamilan ektopik, dan peradangan pada organ reproduksi”. Tambah dr. Adeline.
Penanganan yang tepat dapat menyembuhkan gonore dan meminimalkan risiko komplikasi. Dokter biasanya akan memberikan resep antibiotik untuk melawan bakteri penyebab gonore.
Artikel Lainnya: Lakukan Hal Ini untuk Cegah Infeksi Menular Seksual
Yuk, #JagaSehatmu dengan melakukan perawatan yang tepat agar gonore tidak kambuh lagi!
Selain mengonsumsi obat antibiotik dari dokter, penting juga untuk kamu melakukan seks yang aman, seperti menggunakan kondom dan setia pada satu pasangan.
Apabila kamu masih memiliki pertanyaan mengenai penyakit menular seksual, jangan ragu untuk bertanya pada ahlinya melalui fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.
(APR/NM)
- Unemo, M., et al. Diakses pada 2022. Gonorrhea. Nat Rev Dis Primers 5, 79.
- Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2022. Gonorrhea.
- National Health Service Uk. Diakses pada 2022. Gonorrhea
- Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Gonorrhea.
- Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Gonorrhea.
- Planned Parenthood. Diakses pada 2022. What Are Symptom Gonorrhea?