Trikomoniasis adalah salah satu jenis penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh parasit trichomonas vaginalis.
Sebagian besar penderitanya memiliki penyakit ini tanpa mengalami gejala. Hal ini dapat membahayakan karena bisa saja orang yang terinfeksi menularkan penyakit ini kepada orang lain tanpa sadar.
Umumnya, gejala trikomoniasis hampir mirip dengan gejala PMS lainnya, sehingga seringkali sulit untuk dibedakan. Pemeriksaan oleh dokter merupakan cara yang aman untuk memastikan apakah gejala yang kamu rasakan disebabkan oleh trikomoniasis atau bukan.
Agar kamu bisa lebih waspada terhadap penyakit ini, simak beberapa gejala trikomoniasis pada ulasan berikut!
Tanda dan Gejala Trikomoniasis
Trikomoniasis dapat menyerang semua jenis kelamin, baik wanita maupun pria. Namun, penyakit ini lebih sering menyerang wanita yang lebih tua yang berumur 40 sampai 49 tahun.
Dilansir dari Cleveland Clinic, sekitar 70% penderita trikomoniasis tidak memiliki gejala. Masa inkubasi atau periode waktu saat parasit menginfeksi hingga timbul gejala berada dalam rentang lima hingga 28 hari.
Gejala trikomoniasis mungkin tidak timbul secara langsung setelah terinfeksi, tetapi gejala bisa berkembang seiring berjalannya waktu.
Bila dilihat dari jenis kelamin, ternyata gejala trikomoniasis dapat berbeda-beda. Berikut ciri-ciri yang ditunjukkan oleh wanita dan pria yang terinfeksi trikomoniasis:
Artikel Lainnya: Daftar Infeksi Menular Seksual yang Sangat Berbahaya
Gejala Trikomoniasis Pada Wanita
Berdasarkan penjelasan dari buku Trichomoniasis, parasit trikomoniasis bertahan hidup dengan menumpang di area reproduksi. Parasit ini melepaskan protein sitotoksik yang dapat merusak lapisan jaringan inang. Selama infeksi terjadi, pH vagina akan meningkat dan menimbulkan gejala.
Disampaikan oleh dr. Dyah Novita Anggraini,”terdapat beberapa ciri-ciri trikomoniasis pada wanita, seperti nyeri saat buang air kecil, keputihan berwarna kuning kehijauan, bengkak di area vagina”.
Lebih jelasnya, berbagai gejala trikomoniasis yang umumnya dikeluhkan, antara lain:
- Keputihan berwarna kuning atau hijau, berbusa, dengan bau menusuk
- Nyeri saat berhubungan seksual (dispareunia)
- Nyeri saat buang air kecil (disuria)
- Nyeri panggul
- Rasa tidak nyaman di bagian bawah perut
- Area genital memerah, sensasi terbakar, dan gatal
Diperkirakan ada sekitar 40% wanita pengidap trikomoniasis memiliki strawberry cervix atau bintik-bintik merah di dalam leher rahim.
Artikel Lainnya: 11 Penyebab Nyeri Saat Buang Air Kecil, Berbahayakah?
Gejala Trikomoniasis Pada Pria
Umumnya, trikomoniasis tidak menimbulkan gejala pada pria. Namun, terdapat beberapa penderitanya yang mengalami uretritis atau peradangan pada saluran kemih (uretra).
“Beberapa gejala yang bisa timbul pada pria, seperti bengkak kemerahan di ujung penis, keluar cairan putih dari penis, dan nyeri saat buang air kecil”, tambah dr. Dyah.
Beberapa gejala lain yang mungkin terjadi, meliputi:
- Gatal atau iritasi di dalam penis
- Sensasi terbakar saat buang air kecil atau setelah ejakulasi
- Sering buang air kecil
- Nyeri, bengkak, dan kemerahan di sekitar kulup atau ujung penis
Meski jarang terjadi, beberapa pria yang menderita trikomoniasis bisa menyebabkan peradangan pada prostat (prostatitis) dan peradangan epididimis (epididimitis).
Memiliki trikomoniasis bisa menurunkan kualitas seks karena munculnya gangguan saat penetrasi atau setelah ejakulasi. Tanpa perawatan yang benar, infeksi trikomoniasis dapat bertahan selama beberapa bulan hingga menahun.
Artikel Lainnya: Keputihan Warna Ini Bisa Jadi Tanda Penyakit Menular Seksual
Kapan Harus ke Dokter?
Gejala trikomoniasis bisa datang dan pergi sehingga banyak orang tidak menyadarinya. Oleh sebab itu, ketika tanda-tanda trikomoniasis yang telah disebutkan di atas kamu alami, sebaiknya langsung memeriksakan diri ke dokter spesialis kulit dan kelamin.
Selain itu, kamu juga perlu memeriksakan diri apabila kamu termasuk ke dalam kelompok berisiko meski tidak memiliki gejala, seperti:
- Memiliki pasangan seksual lebih dari satu
- Memiliki riwayat PMS lain
- Pernah terinfeksi trikomoniasis
- Berhubungan seksual tanpa kondom
- Berbagi sex toys atau alat bantu seks tanpa mencucinya terlebih dahulu
Dokter akan memeriksakan dan mendiagnosis penyakit ini dengan melakukan beberapa tes. Bila hasil trikomoniasis positif, kamu akan diberikan obat antibiotik oral dan beberapa obat lainnya sesuai kondisi kesehatan kamu.
Artikel Lainnya: Lakukan Hal Ini untuk Cegah Infeksi Menular Seksual
Deteksi dini penyakit trikomoniasis akan mempengaruhi tingkat kesembuhan. Semakin cepat penyakit dideteksi dan ditangani, maka kesembuhan akan semakin cepat.
Pasalnya, bila penyakit ini dibiarkan, gejala akan tetap ada dan mungkin akan menularkan kepada orang lain bila kamu berganti pasangan seks.
Yuk, sadari gejala trikomoniasis dan #JagaSehatmu dengan menjauhi faktor risikonya. Selain itu, kamu juga bisa menerapkan cara mencegah PMS lainnya yang tersedia di aplikasi KlikDokter.
Apabila kamu masih memiliki pertanyaan seputar trikomoniasis atau masalah PMS lain, jangan ragu untuk menggunakan fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.
(APR/NM)
- Schumann JA, Plasner S. Diakses pada 2022. Trichomoniasis. In: StatPearls [Internet].
- Treasure Island (FL): StatPearls Publishing.
- Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2022. Trichomoniasis.
- National Health Service UK. Diakses pada 2022. Trichomoniasis.
- Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Trichomoniasis.
- Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Trichomoniasis.