Masalah libido pada pria dan wanita dengan diabetes merupakan suatu masalah yang kerap terjadi.
Libido, atau keinginan seksual rendah, merupakan masalah yang nyata, dan diabetes merupakan sesuatu yang sangat berhubungan dengan hal ini. Pria dan wanita dapat mengalami libido rendah sebagai akibat diabetes yang tidak terkontrol.
Berikut penjelasannya:
Masalah Libido dan Diabetes Pada Pria
Penelitian telah menunjukkan bahwa pria dengan diabetes, terutama mereka yang memiliki diabetes tipe 2 atau kelebihan berat badan, ataupun keduanya, memiliki sekitar dua kali risiko kadar testosteron yang rendah. Hal ini dapat mempengaruhi gairah pria tersebut terhadap seks.
Apabila ditemukan gangguan seperti ini, pengobatan dapat dilakukan dengan memberikan terapi testosteron. Selain itu, keadaan testosteron rendah juga dapat diobati dengan mulai berdiet guna mengurangi berat badan. Ketika hal tersebut dilakukan, banyak pria yang mulai merasakan libido mereka kembali meningkat.
Masalah Libido dan Diabetes Pada Wanita
Mengobati gangguan libido pada perempuan tidak sesederhana pengobatan gangguan libido pada pria. Beberapa studi menunjukkan bahwa pemberian testosteron dapat meningkatkan gairah seksual pada wanita. Sebuah publikasi dari New England Journal of Medicine mengemukakan bahwa wanita pasca menopause memiliki nafsu seksual yang lebih besar setelah menggunakan testosteron selama hampir enam bulan.
Namun demikian, pengobatan ini masih dalam penelitian lanjutan, khususnya terkait efek jangka panjang pada kesehatan perempuan. Tidak hanya itu, sulit bagi para peneliti untuk menentukan apakah libido yang rendah pada wanita merupakan hasil dari diabetes yang mereka derita atau karena faktor lainnya.
Baik pria maupun wanita dengan diabetes mungkin merasa keinginan seksual lebih terkait pada persoalan gairah, meskipun mekanisme di balik disfungsi seksual ini lebih bisa dipahami apabila terjadi pada pria. Pengunaan obat penurun tekanan darah diyakini dapat berkontribusi terhadap disfungsi ereksi yang terjadi pada pria ataupun wanita. Namun, kontrol diabetes yang tidak baik secara kronis dapat merusak pembuluh darah dan saraf baik pada pria maupun wanita.