Jagat maya kembali dihebohkan dengan beredarnya video syur yang melibatkan anak musisi terkenal, David Bayu eks Band Naif yaitu Audrey Davis.
Perempuan berumur 24 tahun ini, mengakui bahwa dirinya adalah pemeran wanita dalam video tersebut saat diperiksa oleh Polda Metro Jaya pada Rabu, 7 Agustus 2024.
Kasus tersebarnya video pribadi di kalangan selebriti bukanlah hal baru. Namun, apa sebenarnya yang mendorong mereka merekam video syur? Mari kita telusuri lebih lanjut dalam artikel ini.
Artikel lainnya: Kiat agar Anak Tak Terpapar Konten Bernuansa Seks
Alasan Ada Orang yang Gemar Merekam Seks
Beberapa orang memiliki motif yang berbeda-beda saat merekam adegan seks. Akan tetapi, secara psikologis, Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog., membeberkan alasan khusus.
Menurut Ikhsan, beberapa orang yang gemar merekam adegan seksual yang dilakukannya bisa merasakan sensasi tersendiri dan rewarding experience.
“Artinya, memberikan suatu kepuasan atau seperti merasa ada kebanggaan tertentu ketika melakukannya, baik secara emosional maupun seksual,” ujar Ikhsan.
Artikel lainnya: Suka Nonton Film Porno Bisa Jadi Tanda Gangguan Narsistik
Apakah Kebiasaan Merekam Seks Termasuk Gangguan Mental?
Ikhsan berujar, kegemaran merekam hubungan seksual belum bisa dikategorikan sebagai gangguan mental. Namun, tindakan tersebut biasanya tidak mempertimbangkan dengan matang konsekuensi apa saja yang bisa muncul.
Motif lainnya juga bisa karena perilaku impulsif yang hanya mementingkan dorongan rasa senang atau kepuasaan saat berhasil merekam adegan seks.
“Kita tidak tahu apa motif atau tujuan orang itu rekam adegan seksualnya. Entah cuma kenangan saja atau untuk fantasi seksual mereka,” sebut Ikhsan.
Artikel lainnya: Wanita Kecanduan Film Porno, Wajarkah?
Pro-Kontra Merekam Adegan Seksual
Untuk merekam video berhubungan seksual, syarat yang mesti dipenuhi adalah persetujuan dari kedua belah pihak. Jika tidak, merekam adegan seks adalah hal yang tak dapat dibenarkan.
Tidak hanya itu. Menurut Ikhsan, beberapa hal lain yang juga harus diperhatikan saat pasangan hendak merekam hubungan seksual adalah sebagai berikut:
- Sebisa mungkin tidak sembarangan merekam video adegan seksual. Terutama, jika muncul kekhawatiran pasangan bisa saja memperlihatkan kepada temannya dan meningkatkan potensi rekaman tersebut tersebar.
- Jika ingin tetap merekam adegan seksual, pastikan file tersimpan di tempat yang jarang diakses oleh orang ataupun pasangan.
“Akan lebih baik menghindari merekam adegan seksual, mengingat risiko untuk tersebar selalu ada,” tegas Ikhsan.
Bila video seks yang direkam tiba-tiba tersebar, tentu akan menjadi masalah tersendiri. Selain bisa menyebabkan masalah psikis dan berbagai dampak lain yang juga turut menyertai. Seperti, muncul stigma negatif atau cap buruk dari lingkungan yang bisa melekat dalam jangka waktu lama.
Artikel lainnya: Menavigasi Lautan Digital: Strategi Menarik untuk Mencegah dan Mengatasi Kecanduan Porno
Lebih baik hindari merekam video melakukan hubungan seksual, agar video tersebut tidak tersebar ke khalayak. Kamu tak ingin mendapat cap buruk gara-gara hal yang seharusnya bersifat pribadi malah menjadi konsumsi publik, bukan?
Dapatkan pembahasan lebih lengkap seputar kesehatan pribadi, keluarga, parenting, kehamilan, hingga hewan peliharaan dengan mengunduh aplikasi KlikDokter atau memilih topik kesehatan secara langsung.