Pernahkah Anda para pria merasa takut bahwa penis Anda akan bengkok karena masturbasi? Atau mungkin Anda pernah mendengar masturbasi dapat menyebabkan penis bengkok? Penjelasan mengenai hal ini dapat Anda peroleh dari pemaparan di bawah ini.
Kemungkinan terjadinya Peyronie’s Disease
Secara normal, semua penis sebenarnya sedikit bengkok, tidak benar-benar dalam posisi lurus. Penis juga secara normal lebih miring ke atas dan ini merupakan suatu hal normal.
Penis dikatakan bermasalah jika terlalu bengkok ke salah satu sisi, sehingga Anda kesulitan atau merasa nyeri saat melakukan hubungan seksual dengan pasangan. Kondisi ini disebut Peyronie’s disease.
Peyronie’s disease merupakan suatu kondisi penis bengkok atau memiliki lengkungan selama terjadi ereksi. Tanda dari Peyronie’s disease adalah adanya daging keras yang menebal (disebut dengan istilah plak) yang membentuk jaringan ikat pada penis.
Jika plak terbentuk di bagian atas penis, maka penis akan membengkok ke atas. Sebaliknya, jika plak berada di bawah maka penis akan mem ke arah bawah. Begitu pula jika plak berada di samping, maka penis akan bengkok ke samping.
Bagian yang menebal karena plak tersebut dapat terasa sakit saat penis berereksi. Terkadang, penis akan sulit mengalami ereksi karena plak dapat menyumbat aliran darah, sehingga dapat menyebabkan impotensi. Nyeri yang ditimbulkan saat ereksi dan berhubungan seksual ini juga dapat menyebabkan pria menghindari hubungan seksual.
Kenali penyebab Peyronie’s Disease
Penyakit ini terjadi pada 1-9% pria dan lebih sering terjadi pada pria usia tua walaupun juga dapat terjadi sejak usia muda. Pria yang memiliki keluarga dengan riwayat Peyronie’s disease juga lebih berisiko mengalami penyakit ini.
Peyronie’s disease terjadi karena adanya riwayat kerusakan pada penis yang menyebabkan pendarahan internal. Bekas dari kerusakan jaringan penis ini akan digantikan oleh jaringan ikat, sehingga elastisitas dan kemampuannya dalam menampung darah berkurang.
Plak atau bagian yang keras pada penis tersebut menyebabkan ketidakseimbangan aliran darah pada batang penis, sehingga penis akan bengkok ke arah yang kurang terisi oleh darah.
Pendarahan internal sendiri dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti cedera pada penis saat tidur (saat penis mengalami ereksi), cedera saat melakukan aktivitas fisik seperti olahraga, cedera saat mengalami kecelakaan yang mengenai daerah penis, pukulan atau tendangan pada penis, atau cedera saat melakukan aktivitas seksual seperti masturbasi dengan cara yang ekstrem.
Penis yang mengalami trauma pada awalnya akan berwarna kemerahan, bengkak, dan terasa nyeri. Namun, dalam beberapa minggu akan terjadi proses penyembuhan. Peyronie’s disease sendiri akan muncul setelah masa penyembuhan tersebut saat jaringan ikat terbentuk menggantikan jaringan sehat yang mengalami kerusakan.
Selain karena trauma, Peyronie’s disease juga dapat terjadi sendirinya tanpa adanya riwayat trauma pada penis.
Selain Peyronie’s disease, penis yang bengkok juga dapat terjadi pada kelainan bawaan pada penis seperti hipospadia (lubang penis berada dibagian bawah batang penis) atau epispadia (lubang penis berada dibagian atas batang penis). Pada kondisi ini, batang penis dapat bengkok ke arah atas atau bawah.
Jadi, masturbasi memang dapat menyebabkan penis bengkok jika dilakukan dengan cara yang ekstrem, seperti memasukkan penis dalam benda keras, menggesek penis pada benda keras, melakukan masturbasi dengan menarik-narik penis secara keras, atau melakukan masturbasi berulang-ulang kali dalam satu hari.
Oleh sebab itu, agar terhindar dari penis bengkok karena masturbasi, hindari melakukan masturbasi dengan cara ekstrem agar kesehatan penis Anda tetap terjaga.
[NP/ RVS]