Klamidia adalah penyakit menular seksual yang disebabkan bakteri Chlamydia trachomatis. Kondisi ini juga paling umum terjadi dan bisa menginfeksi pria dan wanita.
Jika tidak diobati dengan tepat, klamidia bisa menyebabkan kondisi medis yang cukup berat, seperti kemandulan, penyakit radang panggul, dan kehamilan ektopik atau kehamilan di luar rahim.
Klamidia masih bisa diobati dan bisa sembuh total jika segera ditangani. Lantas, apa saja obat klamidia yang biasa digunakan?
Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Klamidia
Pada pasien dengan gejala dan tanda infeksi klamidia, yang disertai faktor risiko penularan, disarankan melakukan pemeriksaan penunjang untuk memastikan keberadaan bakteri penyebab klamidia.
Pemeriksaan yang diperlukan adalah PCR, dengan pengambilan sampel swab di serviks pada wanita dan di uretra pada pria. Pemeriksaan ini memiliki keakuratan lebih dari 90 persen.
Pemeriksaan lain yang disarankan adalah skrining penyakit menular seksual seperti HIV dan sifilis. Sering kali, infeksi klamidia tidak berdiri sendiri.
Pengobatan untuk Mengatasi Klamidia
Jika sudah melakukan pemeriksaan awal, dokter akan menentukan pengobatan dan terapi seperti apa yang tepat untuk mengatasi klamidia. Berikut obat yang umumnya diberikan untuk pasien klamidia.
1. Pemberian obat antibiotik
Kabar gembiranya, klamidia dapat disembuhkan secara tuntas dengan antibiotik. Jika Kamu memiliki gejala atau merasa melakukan hubungan seksual berisiko, ada baiknya segera ke dokter untuk dilakukan tes dan segera memulai terapi antibiotik.
Pengobatan penyakit klamidia bisa dengan terapi antibiotik Azithromycin atau Doxycycline. Keduanya sangat efektif untuk membunuh bakteri penyebab klamidia dan dapat menyembuhkan infeksi dalam jangka waktu satu atau dua minggu.
Pengobatan klamidia pada pria juga bisa dilakukan dengan cara yang sama dengan wanita. Penting diingat, bahwa pasien wajib menjalani terapi antibiotik sampai tuntas sesuai resep dokter, tidak hanya sampai meredanya gejala. Hal ini demi memastikan infeksi bersih total dan tidak terjadi infeksi berulang.
2. Obat antidemam atau antinyeri
Pasien juga perlu meminum obat analgesik antipiretik yang berfungsi sebagai antidemam atau antinyeri. Umumnya, obat ini hanya diberikan jika pasien mengalami demam atau nyeri di beberapa bagian tubuh saja.
3. Obat levofloxacin
Levofloxacin merupakan salah satu pilihan antibiotik yang sering digunakan untuk mengobati infeksi klamidia, terutama ketika infeksi sudah menyebar atau tidak merespon terhadap antibiotik lini pertama seperti doxycycline atau azithromycin.
Artikel lainnya: Penyebab Penyakit Menular Seksual yang Perlu Kamu Tahu
Penanganan Klamidia Selain Konsumsi Obat
Selain minum obat, ada beberapa langkah lain yang harus Kamu lakukan untuk mempercepat penyembuhan dan mengurangi resiko komplikasi klamidia, yaitu:
- Hindari seluruh aktivitas seksual sampai terapi antibiotik selesai dan dokter menyatakan bahwa infeksi sudah teratasi.
- Minum banyak air putih dan jangan menahan buang air kecil untuk membantu membersihkan bakteri dari saluran kemih.
- Untuk wanita, hindari membersihkan vagina dengan cairan pembersih berbahan kimia karena akan mengiritasi vagina yang dapat memperparah infeksi.
- Segera periksakan pasangan untuk mencegah terjadinya infeksi berulang setelah sembuh.
- Pastikan kegiatan seksual yang aman dengan menggunakan kondom dan setia terhadap pasangan.
- Pasien yang sudah dinyatakan sembuh disarankan melakukan pemeriksaan kembali setelah tiga bulan untuk memastikan tidak ada infeksi berulang.
Artikel lainnya: Daftar Infeksi Menular Seksual yang Sangat Berbahaya
Regimen antibiotik untuk klamidia sudah teruji klinis dapat menyembuhkan klamidia. Namun, alangkah lebih bijaksana bila kita tetap berupaya mencegah daripada mengobati.
#JagaSehatmu dengan tidak berganti-ganti pasangan serta melakukan aktivitas seksual yang bersih dan aman demi mencegah klamidia dan penyakit menular seksual lainnya.
Jika ingin tahu lebih banyak tentang kesehatan pribadi, keluarga, parenting, kehamilan, dan hewan peliharaan, segera unduh aplikasi KlikDokter atau pilih topik kesehatan sesuai kebutuhanmu.
- CDC. Diakses 2022. Recommendations for the Laboratory-Based Detection of Chlamydia trachomatis and Neisseria gonorrhoeae.
- Chocrane Library. Diakses 2022. Antibiotics for treating urogenital Chlamydia trachomatis infection in men and non-pregnant women