Sifilis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum. Di Indonesia, penyakit ini juga dikenal dengan nama raja singa.
Gejala tahap awalnya berupa lesi pada alat kelamin, mulut, atau rectum. Jika tidak segera diobati, sifilis stadium lanjut berpotensi mengancam jiwa karena dapat merusak banyak organ penting dalam tubuh manusia.
Sebelum memasuki pengobatan, biasanya dokter melakukan pemeriksaan untuk mendeteksi bakteri penyebab sifilis, seperti tes PCR dan darkfield microscope.
Jika hasil tes positif, dokter pun akan memulai pengobatan. Apa saja obat sifilis yang umum diberikan?
1. Penisilin
Obat sifilis di apotek yang pertama adalah penisilin. Penisilin teruji klinik efektif untuk mengalahkan bakteri Treponema Palidum.
Penisilin bahkan menjadi terapi utama seluruh stadium sifilis dan yang membedakan hanya dosisnya saja.
Untuk tahap awal, pasien cukup mendapatkan suntikan dosis tunggal. Sementara itu, pasien stadium sifilis laten yang berat biasanya diberikan dosis berupa injeksi penisilin per minggu.
Beberapa pasien mengalami efek samping penisilin yang disebut Jarisch - Herxheimer. Reaksi ini menimbulkan gejala berupa demam naik-turun, sakit kepala, dan nyeri otot.
Reaksi ini bukan suatu kondisi yang perlu dikhawatirkan dan biasanya hanya berlangsung selama 1-3 hari.
Artikel Lainnya: Mengenal Jenis dan Prosedur Pemeriksaan Sifilis
2. Tetracycline
Tetracycline adalah obat raja singa yang digunakan ketika pasien memiliki alergi penisilin.
Untuk terapi sifilis, dosis tetracycline yang diberikan adalah 500 mg dengan frekuensi empat kali per hari selama dua minggu dan diminum sebelum makan.
Tetracycline tidak dianjurkan untuk ibu hamil dan anak berusia di bawah 10 tahun karena memiliki efek samping cukup serius.
3. Doxycycline
Doxycycline juga dapat diberikan pada pasien yang alergi penisilin. Untuk stadium awal, dosisnya 100 mg dan diminum dua kali sehari selama dua minggu. Sedangkan untuk stadium lanjut bisa diminum sampai 28 hari.
Doxycycline lebih baik dari tetracycline dalam hal tingkat kepatuhan pasien mengonsumsi obat, karena diminum hanya dua kali per hari.
Sebagai terapi alternatif, doxycycline menunjukkan tingkat keberhasilan penyembuhan lebih tinggi dari tetracycline.
4. Azithromycin
Cara mengobati sifilis selanjutnya yaitu dengan azithromycin. Termasuk kelas antibiotik makrolida, obat ini bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri.
Dosis untuk sifilis dini adalah dua gram azithromycin oral. Namun, untuk sifilis laten lanjut adalah 500 mg per hari pada hari pertama dan dilanjutkan dengan 250 mg per hari pada hari kedua hingga kelima.
5. Ceftriaxone
Antibiotik untuk sifilis lainnya adalah ceftriaxone. Antibiotik ini cukup efektif untuk mengobati sifilis, baik stadium awal atau sifilis stadium lanjut.
Dosis yang diperlukan untuk terapi sifilis adalah satu gram setiap hari selama 10 hari secara injeksi intravena atau intramuskular. Kamu mungkin perlu skin test jika memiliki riwayat alergi antibiotik lain.
Artikel lainnya: Jadi Silent Disease, Ini yang Perlu Kamu Tahu soal Sifilis!
Pengobatan sifilis akan lebih efektif jika kamu pun menunda aktivitas seksual sampai dokter menyatakan sudah boleh melakukan hubungan intim.
Selama pengobatan, penderita sifilis akan melakukan uji darah secara berkala untuk melihat perkembangan penyakit atas respons obat yang diberikan.
Walau pengobatannya sudah cukup mumpuni, tetap #JagaSehatmu dengan tidak melakukan aktivitas seksual berisiko ya! Jika membutuhkan konsultasi kesehatan, kamu bisa memanfaatkan fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.
(DA/NM)