Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Parasit ini dapat menular dari orang ke orang melalui hubungan seksual, baik oral, anal, maupun vaginal.
Meski penularannya cukup mudah antarpasangan seks, kabar baiknya penyakit ini bisa disembuhkan. Pengobatan trikomoniasis umumnya tidak butuh waktu lama dan memiliki tingkat kesembuhan yang tinggi.
Jadi, bila kamu terdiagnosis penyakit ini, jangan khawatir dan lakukan cara mengobati trikomoniasis berikut ini.
Cara Mengobati Trikomoniasis
Trikomoniasis sering kali tidak disadari kondisinya karena jarang menimbulkan gejala. Sekalipun timbul, gejala biasanya akan datang dan pergi sehingga membuat penderitanya bingung terkait kondisi yang dialami.
Disampaikan oleh dr. Dyah Novita Anggraini, “Terdapat beberapa ciri-ciri trikomoniasis, seperti nyeri saat buang air kecil, keputihan berwarna kuning kehijauan, bengkak di area vagina atau penis.”
Bila kamu mengalami beberapa gejala di atas, segera konsultasikan kepada dokter. Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, seperti mengambil sampel cairan wanita atau swab daerah dalam penis (uretra) pada laki-laki.
Bila tes menunjukan hasil positif trikomoniasis, dokter akan meresepkan antibiotik untuk melawan infeksi yang terjadi. “Antibiotik yang digunakan untuk pengobatan trikomoniasis adalah metronidazole,” tambah dr. Dyah.
Dosis antibiotik yang diberikan dokter akan berbeda-beda pada setiap pasien. Sebagian penderita diberikan dosis besar, sebagian lagi diberikan dosis kecil.
Umumnya, obat tersebut disarankan untuk diminum selama tujuh hari. Hal ini dilakukan agar tubuh sembuh total dari infeksi parasit.
Artikel Lainnya: Penyebab Penyakit Menular Seksual yang Perlu Kamu Tahu
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Selama Pengobatan Trikomoniasis
Obat antibiotik yang diresepkan dokter, untuk mengobati keputihan tidak normal dan gejala trikomoniasis lainnya, wajib untuk dihabiskan. Pasalnya, obat antibiotik yang tidak habis dapat menyebabkan pengobatan tidak tuntas dan memungkinkan terjadinya infeksi berulang.
Berdasarkan penjelasan dari buku Trichomoniasis, pasien yang menjalani pengobatan trikomoniasis dengan metronidazol memiliki tingkat kesembuhan sebesar 90 hingga 95 persen.
Selain itu, peluang sembuh akan semakin meningkat jika pasangan seks mengikuti pengobatan serupa.
Namun, infeksi berulang masih mungkin terjadi. Setidaknya satu dari lima penderita yang sudah diobati dapat terinfeksi kembali setelah tiga bulan.
Oleh sebab itu, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan selama kamu menjalani pengobatan trikomoniasis, yaitu:
- Ikuti dan patuhi seluruh pengobatan yang disarankan dokter, bahkan jika gejala telah hilang sebelum obat habis. Pasalnya, infeksi trikomoniasis masih bisa berkembang di dalam tubuh bila obat tidak dihabiskan
- Hindari melakukan seks selama pengobatan berlangsung, atau selama tujuh hari hingga obat habis dan gejala tidak timbul lagi
- Ajak pasangan terakhir untuk memeriksakan diri dan menjalani pengobatan trikomoniasis pada waktu yang sama dengan kamu
- Hindari konsumsi alkohol 24 jam setelah mengonsumsi metronidazole, 48 jam setelah mengonsumsi secnidazole, atau 72 jam setelah mengonsumsi tinidazole. Akan lebih baik jika kamu menghindari alkohol selama pengobatan. Sebab, bila obat dan alkohol dikonsumsi bersamaan bisa menyebabkan mual dan muntah yang berat
- Bila masih ada gejala setelah pengobatan usai, konsultasikan kembali kepada dokter spesialis kulit dan kelamin yang menangani kondisi kamu sebelumnya
- Dokter biasanya akan melakukan tes ulang mulai dari dua minggu hingga tiga bulan setelah perawatan. Tujuannya untuk memastikan parasit hilang sehingga tidak menyebabkan infeksi berulang
Artikel Lainnya: Ini Pertolongan Pertama untuk Atasi Mual dan Muntah
Apa yang Terjadi Bila Trikomoniasis Tidak Diobati?
Trikomoniasis tidak bisa hilang atau sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan antibiotik. Tanpa pengobatan, penyakit dapat bertahan selama beberapa bulan bahkan menahun. Selama kamu tidak melakukan pengobatan, pasangan seks kamu akan terus terinfeksi.
Ibu hamil yang terinfeksi trikomoniasis tapi tidak melakukan perawatan, berisiko untuk mengalami kondisi berikut:
- Kelahiran prematur (bayi lahir kurang dari 37 minggu kehamilan)
- Bayi berat lahir rendah (berat bayi kurang dari 2,5 kg)
- Pecah ketuban dini
Selain itu, wanita juga berisiko untuk mengalami HIV, penyakit menular seksual lainnya, dan radang panggul apabila tidak melakukan pengobatan trikomoniasis.
Pada laki-laki, komplikasi yang mungkin terjadi seperti epididimitis, prostatitis, dan infertilitas.
Artikel Lainnya: Keputihan Warna Ini Bisa Jadi Tanda Penyakit Menular Seksual
Nah, demikianlah ulasan mengenai pengobatan trikomoniasis yang perlu dilakukan hingga tuntas. Selain melakukan pengobatan, penting juga untuk melakukan tindakan pencegahan sekaligus #JagaSehatmu, seperti menggunakan kondom dan setia pada satu pasangan seks.
Apabila kamu masih memiliki pertanyaan seputar trikomoniasis atau PMS lainnya, jangan ragu untuk menggunakan fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.
(APR/JKT)
- Schumann JA, Plasner S. Diakses pada 2022. Trichomoniasis. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing.
- Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2022. Trichomoniasis.
- National Health Service UK. Diakses pada 2022. Trichomoniasis.
- Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Trichomoniasis.
- Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Trichomoniasis.