Beberapa kondisi mungkin telah membuat Anda harus melakukan operasi gigi. Baik itu operasi gigi bungsu, maupun akibat masalah lainnya pada gigi. Pasca operasi, akan ada beberapa pantangan yang sebaiknya tidak Anda lakukan untuk sementara waktu. Apakah seks oral merupakan salah satu pantangan tersebut?
Perlu Anda ketahui terlebih dahulu bahwa cabut gigi atau operasi gigi akan menyebabkan adanya luka yang terbuka pada bagian gusi. Untuk menutup kembali, luka tersebut akan membutuhkan waktu beberapa hari, bahkan sampai beberapa minggu.
Sebaiknya Tidak Dilakukan
Menurut drg. Wiena Manggala Putri dari KlikDokter, seks oral merupakan salah satu aktivitas yang sebaiknya tidak dilakukan dulu pasca operasi gigi.
“Selain dapat menimbulkan rasa nyeri, melakukan seks oral pasca operasi gigi bisa menyebabkan sariawan (yang biasa muncul pasca operasi) jadi semakin sakit dan meradang. Sebab, akan terjadi gesekan antara penis dengan luka sariawan, sehingga sariawan pun jadi semakin bengkak dan terluka,” ujar drg. Wiena.
Selain itu, peluang bakteri atau virus masuk pada luka di gusi juga akan tinggi.
“Tidak hanya menimbulkan infeksi pada mulut, melakukan seks oral pasca operasi gigi juga bisa meningkatkan risiko tertularnya penyakit menular seksual dan juga virus HIV. Hal ini diakibatkan mulut Anda akan berkontak langsung dengan sperma atau cairan vagina yang mungkin mengandung virus-virus tersebut,” tambahnya.
Jika memang ingin melakukan seks oral, sebaiknya bersabarlah sampai bekas jahitan pada gusi benar-benar tertutup. Atau jika masih ragu, Anda bisa berkonsultasi pada dokter gigi tentang waktu yang tepat untuk kembali melakukan seks oral.
Pantangan Lainnya yang Perlu Dipatuhi
Selain seks oral, ada pun pantangan pasca operasi gigi lainnya yang perlu Anda patuhi karena bisa membuat proses penyembuhan gigi jadi lebih lama, bahkan memicu infeksi, antara lain:
- Hindari minum menggunakan sedotan selama proses penyembuhan pasca operasi gigi. Gerakan tersebut bisa menekan sisi dalam mulut dan dapat memecahkan bekuan darah.
- Hindari merokok, terutama 24 jam setelah operasi. Tujuannya untuk mencegah zat-zat kimia beracun dari rokok masuk ke dalam luka jahitan. Kalau menempel, zat tersebut bisa menyebabkan infeksi dan iritasi pada luka jahitan.
Bahkan, paparan zat kimia yang menempel pada luka juga bisa meningkatkan risiko kanker mulut. Akan lebih bagus lagi kalau Anda berhenti merokok selamanya agar kualitas kesehatan Anda secara keseluruhan juga lebih baik.
- Hindari mengonsumsi alkohol. Sama seperti rokok, minuman keras juga memiliki kandungan yang bisa menyebabkan peradangan pada luka jahitan dan memperlambat proses penyembuhan.
- Jangan menyenggol jahitan dengan lidah secara sengaja, entah karena iseng atau geregetan dengan benang yang terdapat pada gusi. Selain memperlambat proses penyembuhan, memainkan jahitan juga bisa menimbulkan infeksi dan membuat luka tidak tertutup dengan benar.
- Hindari olahraga selama 3-4 hari pasca operasi gigi. Olahraga mampu meningkatkan perdarahan, pembengkakan, dan menimbulkan sensasi tidak nyaman pasca operasi.
Biasanya, dokter akan menyarankan Anda untuk istirahat selama beberapa hari dan menjauhi aktivitas berat setelah operasi.
- Hindari membuang ingus terlalu kencang. Tekanan yang Anda berikan saat mendorong ingus keluar dapat memecah bekuan darah dan membuat perdarahan pada gigi semakin parah.
Jika hidung Anda tersumbat, cobalah menghirup uap panas yang memiliki aroma khas, seperti thyme dan mint, agar lendir bisa dikeluarkan dengan mudah.
- Hindari mengunyah makanan yang terlalu keras karena dapat membuat gigi jadi terasa lebih sakit, sensitif, dan kembali terluka. Menurut drg. Wiena, pasien yang baru menjalani operasi gigi sebaiknya mengonsumsi makanan bertekstur lunak, seperti bubur, sampai jangka waktu yang ditentukan oleh dokter gigi.
Itulah beberapa pantangan yang harus Anda patuhi pasca operasi gigi. Selain seks oral, hal kecil seperti minum menggunakan sedotan pun sebaiknya Anda hindari agar proses penyembuhan bisa berlangsung lebih cepat.
[MS/ RH]