Seks

Pasutri Baru, Ketahui Dulu Adanya Kesenjangan Orgasme saat Berhubungan Intim!

Ayu Maharani, 20 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Tak seperti di film-film romantis dewasa, dalam hubungan intim yang nyata ternyata ada yang namanya orgasm gap alias kesenjangan orgasme. Apa, sih, itu?

Pasutri Baru, Ketahui Dulu Adanya Kesenjangan Orgasme saat Berhubungan Intim!

Percayalah pasangan suami-istri (pasutri) baru, berhubungan seks tidak selalu seperti yang digambarkan di film-film romantis. Suami dan istri belum tentu bergerak “semulus” adegan film. 

Lalu, ada pula yang namanya orgasm gap atau kesenjangan orgasme. Buat yang belum terlalu akrab dengan kondisi ini, wajib banget simak penjelasannya di bawah ini. 

Apa yang Dimaksud Kesenjangan Orgasme atau Orgasm Gap?

Kesenjangan orgasme merupakan sebuah fakta atau kondisi yang dialami pasangan heteroseksual. Contoh dari kondisi ini adalah pria yang biasanya lebih dulu mengalami klimaks dibandingkan wanita. 

Nah, karena mungkin referensi sebagian wanita adalah film-film romantis yang menggambarkan kondisi bahwa keduanya orgasme berbarengan lalu langsung berbaring mesra bersama, dikhawatirkan sang wanita akan merasa aneh dengan kesenjangan orgasme di dunia nyata. 

Secara umum, kesenjangan orgasme ini wajar. Dokter Devia Irine Putri mengatakan, “Biasanya memang pria yang mengalami orgasme lebih cepat, baru kemudian wanita. Tapi kalau salah satu pasangan tidak bisa mencapai orgasme, coba dicari dulu penyebabnya.”

1 dari 3

Kondisi Klimaks Wanita Terkadang Tak Diperhatikan

Menurut penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat pada 800 orang, saat wanita dan pria melakukan hubungan intim, 52 persen di antaranya mengalami kesenjangan orgasme alias klimaks tak bersamaan. 

Sebanyak 91 persen pria mengatakan, mereka selalu mengalami orgasme atau ejakulasi saat melakukan seks. 

Sedangkan, hanya 39 persen wanita yang mengaku merasakan orgasme di saat atau sesudah berhubungan intim dengan pasangannya. Besar sekali, bukan, perbedaannya?

Seorang pakar psikologi seks bernama Laurie Mintz, Ph.D pernah mengatakan, wanita sebenarnya lebih bisa dan lebih cepat orgasme saat ia bermasturbasi ketimbang berhubungan badan dengan pasangannya. Menurutnya, orgasme wanita tidak selalu bergantung pada penetrasi penis. 

Sayangnya, karena masalah sosial atau lainnya, kepuasan seks lebih condong dilabelkan pada pria. Asal sudah selesai ejakulasi, maka hubungan intim berakhir begitu saja. 

Sang pria bisa langsung tidur atau bahkan melakukan aktivitas lain, padahal wanitanya belum merasakan kepuasan. Ini termasuk kesenjangan orgasme yang sebenarnya merugikan. 

“Pendidikan seks selama ini umumnya juga tidak berfokus pada kesenangan. Kita tidak diajarkan tentang komunikasi seksual. Padahal itu adalah kunci, khususnya dalam hal orgasme wanita. Karena, ada perbedaan antara orgasme pria dan wanita,” jelas Mintz, dilansir dari Psychology Today

Lalu, rasa cemas terhadap penampilan tubuh turut menghambat orgasme wanita. Jadi, sangat penting untuk percaya diri dengan kondisi tubuh dan relaks, agar bisa mencapai klimaks saat berhubungan seks (meminimalkan lamanya kesenjangan orgasme). 

Artikel Lainnya: Seperti Apa Orgasme dan Ejakulasi pada Wanita

2 dari 3

Wanita Sering Tak Paham Apa yang Membuatnya Orgasme

Sementara itu, menurut sebuah studi dari University of Wisconsin-Madison, hampir 30 persen wanita usia kuliah tidak dapat mengetahui klitoris mereka pada tes anatomi,. 

Hal yang lebih mengagetkan survei Badan Amal Kanker Ginekologi Inggris, Eve Appeal melaporkan, wanita lebih akrab dengan tubuh pria dibanding tubuhnya sendiri! 

Ya, sebanyak 60 persen wanita dapat dengan benar memberi label diagram tubuh pria. Mirisnya, hanya 35 persen wanita yang secara tepat melabeli anatomi wanita. Padahal, klitoris sangat berpengaruh terhadap kepuasaan wanita saat berhubungan seks. 

Dokter Karin Wiradarma mengatakan, ada data penelitian yang menunjukkan bahwa wanita akan lebih mudah mengalami orgasme vaginal bila ia telah diberikan rangsangan klitoris lebih dulu. 

Wanita sering tak paham hal-hal yang membuatnya bisa orgasme. Ini merupakan hasil dari pengaruh lingkungan sosial. 

“Wanita yang hidup dalam lingkungan yang menganggap seks adalah tabu dan mengajarkannya untuk tidak boleh menikmati seks dengan pasangan akan lebih sulit mengalami orgasme,” jelas dr. Karin. 

Kalau sudah begini, tak perlu jauh-jauh untuk sampai bicara orgasme wanita. Berfantasi dan membicarakan keinginannya pun sepertinya tak mampu karena dipenuhi rasa malu. 

Artikel Lainnya: Orgasme Wanita Juga Menentukan Kehamilan, Mitos atau Fakta?

3 dari 3

Cara Mengatasi Kesenjangan Orgasme

Untungnya, ada beberapa cara untuk mengatasi orgasm gap. Meski ini merupakan hal umum, tetapi bukan berarti orgasme pria lebih penting ketimbang orgasme wanita. Karena melakukannya berdua, maka yang puas harus keduanya, kan?

Untuk meminimalkan kesenjangan orgasme, hal-hal yang bisa Anda lakukan, yaitu:

  • Pahami, Film Porno Berbeda dengan Seks Dunia Nyata

Anda harus sadar dan memahami, bercinta di dunia nyata benar-benar berbeda dengan apa yang ditampilkan dalam film dewasa. 

Mintz mengatakan, “Penetrasi umumnya berlangsung 3-5 menit, bukan berpuluh menit seperti film porno. Wajar bila ereksi tidak terjadi sepanjang waktu bercinta, dan wajar pula bila vagina tidak langsung basah dan licin. Semuanya harus dikomunikasikan.”

  • Kenali Tubuh dan Keinginan Anda 

Wanita harus tahu anatomi organ intimnya. Jangan ragu untuk mengeksplorasi dan akui hal yang Anda suka maupun tidak suka. Membohongi diri sendiri tak akan bisa memberikan kepuasaan saat berhubungan seks. 

  • Tidak Bersamaan Tak Masalah, Asal Keduanya Klimaks

Karena pada dasarnya orgasme pria terjadi lebih cepat, maka tak masalah bila orgasme wanita menyusul belakangan. 

Hal yang terpenting, keduanya harus sama-sama klimaks. Untuk pria, jangan lupa lakukan rangsangan ketika wanita belum mencapai klimaksnya, ya!

Artikel Lainnya: Manfaat Orgasme untuk Kesehatan Kulit dan Kecantikan

  • Harus Relaks dan Jangan Terpengaruh Lingkungan 

Seks merupakan kebutuhan pasutri, maka lakukanlah dengan relaks dan senang. Pasangan harus menjalin komunikasi yang baik. 

Seks juga bukan hal tabu dan bisa dibicarakan secara wajar serta logis dari segi medis dan psikologis. Keduanya harus menikmati, jangan hanya salah satu. 

  • Berikan Rangsangan yang Tepat 

Tingkatkan durasi dan kualitas foreplay. Jangan lupakan klitoris dan hindari langsung penetrasi. Ketika foreplay berjalan okay, bukan tak mungkin orgasme wanita terjadi di momen itu. 

Seperti yang dikatakan dr. Karin, wanita akan lebih mudah orgasme vaginal saat penetrasi berlangsung dan sudah mendapatkan rangsangan klitoris.

“Posisi misionaris memang bisa penetrasi sekaligus memainkan klitoris. Usahakan posisi pasangan tidak tidur tengkurap mendekati Anda, melainkan tegak. Posisi woman on top juga bisa – pria berbaring, wanita duduk di atasnya. Atau, lakukan gaya ‘sendok’ (berbaring miring),” jelasnya. 

Gaya tersebut memungkinkan adanya penetrasi yang berbarengan dengan rangsangan klitoris. 

Itu dia penjelasan tentang kesenjangan orgasme atau orgasm gap. Bila Anda ingin konsultasi seputar hubungan seks dengan dokter, pakai fitur LiveChat 24 jam di aplikasi KlikDokter

(FR/AYU)

Orgasme