Ada banyak jenis penyakit menular seksual, salah satunya sifilis, yang kerap disebut juga dengan sipilis atau raja singa. Penyakit ini dapat menyebar dari orang yang terinfeksi ke orang lain melalui kontak seksual.
Sayangnya, beberapa orang yang terinfeksi kadang tidak mengetahui kalau dirinya terkena sifilis karena cenderung tidak menimbulkan rasa nyeri. Padahal bila dibiarkan tanpa perawatan dokter, sifilis bisa berakibat fatal.
Lantas, apa yang jadi penyebab sifilis dan faktor risikonya? Yuk, cari tahu lebih lanjut pada ulasan berikut ini!
Penyebab Penyakit Sifilis
Sipilis disebabkan oleh bakteri yang bernama Treponema pallidum. Bakteri ini dapat mengakibatkan infeksi ketika menembus luka pada kulit atau selaput lendir, umumnya daerah genital.
Setelah terinfeksi, sifilis akan menyebabkan gejala primer, yaitu luka kecil di daerah genital, mulut, kulit, atau dubur, dalam waktu 14–21 hari.
Gejala sifilis bisa datang dan pergi, bahkan tanpa gejala selama bertahun-tahun, sehingga banyak orang tidak menyadarinya. Hal ini semakin berbahaya karena bisa jadi orang tersebut menularkan penyakit sifilis kepada pasangannya tanpa disadari.
Bakteri sifilis hanya akan menular melalui kontak langsung seksual karena bakteri ini tidak dapat bertahan lama di udara. Oleh sebab itu, penularan sifilis tidak akan terjadi bila melalui:
- Dudukan toilet yang digunakan orang yang terinfeksi
- Gagang pintu
- Kolam renang
- Kamar mandi
- Berbagi peralatan makan atau pakaian
Artikel lainnya: Jadi Silent Disease, Ini yang Perlu Kamu Tahu soal Sifilis!
Bakteri penyebab sifilis dapat menular dengan cepat pada beberapa aktivitas berikut ini:
1. Penetrasi Vagina
Aktivitas seksual seperti penetrasi vagina merupakan cara penularan sifilis yang paling umum. Pria dengan sifilis yang memiliki luka di penis dapat menularkan penyakit ini kepada pasangannya saat melakukan penetrasi.
Luka tersebut tidak menyebabkan rasa nyeri sehingga sang pria mungkin tidak sadar telah terinfeksi sifilis dan dapat menginfeksi pasangannya. Wanita yang terinfeksi akan memiliki gejala yang sama, yaitu luka kecil di daerah vagina.
2. Seks Anal
Seks anal dilakukan dengan memasukan penis kedalam dubur atau anus. Mungkin tidak semua merasa nyaman untuk melakukan cara seks ini karena dapat menimbulkan nyeri. ‘
Selain itu, anus juga tidak mengeluarkan cairan pelumas. Risiko terluka ketika penis dimasukkan ke dalamnya kian besar sehingga berpotensi memudahkan bakteri penyebab sifilis masuk ke dalam tubuh.
Berdasarkan sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Sexually Transmitted Infections, pasangan homoseksual yang melakukan hubungan seks anal dan oral secara berulang berisiko besar untuk mengalami penyakit menular seksual ini.
Artikel Lainnya: Kena Sifilis di Mulut, Kenali Penyebabnya dan Cara Mengatasinya!
3. Seks Oral
Seks oral biasanya dilakukan untuk merangsang area genital pasangan, baik vagina maupun penis. Banyak orang mengira bahwa cara ini dapat mencegah penyebab sifilis masuk ke tubuh, padahal hal ini justru berisiko menularkan sifilis ke pasangan.
Disampaikan oleh dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, “Sifilis oral disebabkan oleh bakteri treponema pallidum yang masuk ke dalam luka terbuka di area mulut”.
4. Kehamilan atau Kelahiran
Penyakit sifilis dapat ditularkan dari ibu ke anak ketika masih di dalam kandungan melalui plasenta atau saat melahirkan.
Berdasarkan studi yang dimuat dalam jurnal Sex Health, hampir seluruh wanita yang tidak melakukan perawatan saat terinfeksi sifilis berisiko mengalami bayi lahir prematur, lahir mati, dan bayi lahir dengan sifilis.
Bayi yang lahir dengan sifilis biasanya tidak memiliki gejala, walaupun beberapa diantaranya mengalami ruam kulit di telapak tangan atau kaki. Selain itu, bayi juga berisiko memiliki gangguan kesehatan otak, tulang, darah, dan organ lain di kemudian hari.
5. Donor Darah atau Organ
Dahulu kala, sifilis dapat menular melalui donor darah atau organ tubuh. Namun, semakin berkembangnya zaman, skrining atau penyaringan donor sudah dilakukan lebih ketat sehingga kemungkinan penularan sifilis melalui donor sangat kecil terjadi.
Artikel lainnya: Hati-hati, Sifilis Bisa Menular ke Bayi Sejak di Kandungan!
Faktor Risiko Penyakit Sifilis
Seperti yang telah disampaikan, aktivitas seksual melalui vagina, anal, dan oral adalah penyebab penularan sifilis yang paling banyak terjadi. Penularan dapat terjadi karena kontak seksual yang tidak aman, seperti tidak menggunakan kondom.
Selain itu, kamu perlu waspada dan sebaiknya memeriksakan diri apabila:
- Bergonta-ganti pasangan
- Homoseksual
- Terinfeksi HIV
- Hasil pemeriksaan sifilis pasangan positif
- Menggunakan obat-obatan terlarang atau narkoba
“Untuk mengobati sifilis, dokter umumnya akan meresepkan antibiotik jenis penisilin dan obat lainnya yang disesuaikan dengan kondisi pasien masing-masing,” jelas dr. Iqbal.
Artikel Lainnya: Mengenal Jenis dan Prosedur Pemeriksaan Sifilis
Memiliki riwayat sifilis dan sudah sembuh bukan berarti kamu tidak bisa terinfeksi lagi. Melakukan langkah pencegahan penyakit sifilis sangat penting untuk #JagaSehatmu.
Hindari faktor penyebab penyakit sifilis. Beberapa pencegahan yang bisa kamu lakukan seperti, tidak bergonta-ganti pasangan seks dan memakai kondom saat berhubungan intim.
Kamu bisa memeriksakan kesehatan kelamin ke dokter spesialis kulit. Kamu juga dapat memanfaatkan fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter untuk berkonsultasi.
(APR/JKT)
- Champenois, K., et al. Diakses pada 2022. Risk Factors for Syphilis Infection in Men Who Have Sex With Men: Results of A Case-Control Study in Lille, France. Sexually Transmitted Infections, 89(2), pp. 128–132.
- Stoltey, J. E., & Cohen, S. E. (2015). Syphilis Transmission: A Review of The Current Evidence. Sexual Health, 12(2), pp. 103–109.
- Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2022. Syphilis.
- Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2022. Syphilis & MSM Fact Sheet.
- Health Direct. Diakses pada 2022. Syphilis.
- Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Syphilis.
- Penn Medicine. Diakses pada 2022. Syphilis.
- Sex Etc. Diakses pada 2022. . What Is Anal Sex, and How Do You Do it? Are There Any Risks?
- Sex Etc. Diakses pada 2022. What Is Oral Sex, and How Do You Do it? Are There Any Risks?
- Kementerian Kesehatan RI. Diakses pada 2022. Sifilis.