Tahukah Anda mengenai sexting? Beberapa penelitian menyebutkan bahwa sexting adalah produksi dan distribusi gambar yang secara eksplisit mengandung unsur seksualitas melalui teknologi komunikasi, seperti telepon genggam.
Pasalnya, telepon genggam zaman sekarang dapat digunakan untuk memotret dan menyebarkan gambar yang bersifat provokatif secara seksual.
Sexting cenderung dilakukan oleh seseorang yang menganggap bahwa seks merupakan sesuatu yang menyenangkan dan memuaskan. Ada penelitian yang menyebutkan bahwa pria, baik remaja maupun dewasa, tergolong lebih mudah melakukan sexting dibandingkan dengan wanita.
Dalam konteks hubungan romantis, pria lebih mudah melakukan sexting kepada siapa saja, sementara wanita membutuhkan komitmen khusus dalam suatu hubungan sebelum melakukan sexting.
Apakah sexting bermanfaat?
Di Indonesia, banyak remaja yang berfoto dengan pose yang tidak senonoh untuk dipamerkan kepada kekasihnya. Hal ini biasanya dilakukan karena tingkat narsisme yang berlebihan pada remaja tersebut sehingga foto dengan pose yang tidak senonoh ini cepat tersebar melalui jejaring sosial. Dan hal ini tentunya sangat tidak baik untuk dilakukan.
Sexting di kalangan remaja dapat berdampak buruk bagi dirinya sendiri. Hal ini disebabkan karena sexting merupakan awal dari perilaku yang berujung pada tindakan pelecehan seksual.
Namun demikian, bagi pasangan suami istri, saling berkirim pesan singkat yang bersifat membangkitkan gairah sangatlah bermanfaat untuk meningkatkan keharmonisan hubungan di antara keduanya. Bahkan, pasangan suami istri yang melakukan sexting ini bisa menjadi sarana untuk mengajak pasangan bercinta tanpa perlu merasa malu. Namun, ada baiknya jika “pesan gambar berunsur seks” ini segera dihapus jika tidak lagi dimanfaatkan. Hal ini dilakukan untuk mencegah tersebarnya informasi/gambar tersebut ke tangan yang salah.