Infeksi jamur vagina dapat menyebabkan keputihan tidak normal, ketidaknyamanan saat buang air kecil, gatal, dan rasa terbakar di area vagina. Gejala-gejala ini tentunya membuat hubungan seks menjadi tidak nyaman.
Tak hanya itu, berhubungan intim saat kena infeksi jamur di vagina juga dapat menimbulkan risiko kesehatan lainnya. Apa saja?
Risiko Berhubungan Seks Saat Menderita Infeksi Jamur Vagina
Berhubungan intim ketika terkena infeksi jamur dapat memperpanjang infeksi dan memungkinkan gejala datang kembali. Keluhan yang kambuh pun mungkin akan lebih buruk dari sebelumnya.
Dokter Devia Irine Putri mengatakan, “Berhubungan seks saat infeksi vagina justru bisa sangat berbahaya dan sangat mungkin menularkan kepada pasangannya.”
“Ditambah lagi, berhubungan seksual saat infeksi bisa memperparah kondisi infeksi jamur di vagina. Jadi, memang sebaiknya ditunggu sampai sembuh dulu atau pengobatannya selesai,” lanjutnya.
Melansir Healthline, berikut ini beberapa bahaya berhubungan seks saat terinfeksi jamur vagina:
1. Memperparah Gejala
Seks saat mengalami infeksi jamur justru bisa menyebabkan rasa sakit dan memperburuk gejala lainnya. Jika labia atau vulva vagina bengkak, maka kulit-kulit di sekitar vagina akan terasa lebih kasar.
Gesekan pada kulit kasar inilah yang nantinya akan memperparah kondisi infeksi jamur. Tidak jarang vagina menjadi lebih sakit, perih, bahkan terluka akibat gesekan penis.
Artikel lainnya: Bahaya Berhubungan Intim di Masa Nifas
2. Menularkan Infeksi kepada Pasangan
Infeksi jamur bisa dengan mudah menular kepada pasangan. Meski tidak selalu terjadi, tapi risikonya tetap ada. Karenanya, disarankan tidak berhubungan seks saat mengalami infeksi jamur.
Jika sangat ingin berhubungan seks, maka gunakan kondom. Tapi, tak menutup kemungkinan penggunaan kondom memperburuk kondisi infeksi jamur.
3. Menunda Penyembuhan
Berhubungan seks saat menderita infeksi jamur juga bisa membuat penyembuhan menjadi lebih lama. Kondisi infeksi jamur yang tadinya sudah mulai sembuh justru bisa kembali parah karena peradangan dan penyebaran infeksi ke area vagina lainnya.
4. Risiko HIV/AIDS
Infeksi jamur vagina juga menjadi salah satu gejala HIV/AIDS. Jika sedang mengalami infeksi jamur, maka sebaiknya tunda dulu berhubungan seks untuk mengurangi risiko penularan penyakit berbahaya.
Artikel lainnya: Penyakit Kulit yang Jadi Pantangan Berhubungan Seks
Atasi Infeksi Jamur Vagina Sesuai Anjuran Dokter
Untuk mengobati infeksi jamur vagina, dokter akan meresepkan obat antijamur. Sebagian besar obat antijamur berbahan dasar minyak. Namun, tekstur minyak tersebut dapat merusak kondom lateks dan poliisoprena.
Jika mengandalkan kondom untuk mencegah penularan selama berhubungan seks, risiko mengembangkan infeksi penyakit menular seksual bisa muncul.
Infeksi jamur dapat mengalami kekambuhan. Karenanya, gunakan cara mengatasi infeksi jamur vagina dengan obat antijamur sesuai rekomendasi dokter.
Dalam beberapa kasus, diperlukan kombinasi terapi antibiotik untuk beberapa waktu. Hal ini dilakukan jika dicurigai terjadi infeksi bakteri yang bersamaan dengan infeksi jamur.
Bila ingin tanya lebih lanjut seputar infeksi jamur vagina, konsultasi lebih mudah lewat Live Chat dokter.
(FR/JKT)