Seks

Tak Disangka, Ini Manfaat Seks BDSM bagi Kesehatan

dr. Sara Elise Wijono MRes, 21 Okt 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Walaupun terdengar tabu, seks BDSM ternyata memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, lho! Apa saja manfaat seks BDSM? Yuk, simak di sini

Tak Disangka, Ini Manfaat Seks BDSM bagi Kesehatan

Pernah mendengar tentang seks BDSM? Ya, BDSM adalah kepanjangan bondage, domination, submission dan sadism, serta masochism.

BDSM adalah aktivitas seks yang dilakukan dengan role play. Dalam aktivitas ini, akan ada yang menjadi karakter dominan (si pemegang kendali) dan karakter submisif (penurut).

Biasanya, BDSM biasanya ada kegiatan mengikat salah satu pasangan. Contohnya, menggunakan borgol dan tali atau bahkan melakukan aktivitas yang menimbulkan rasa sakit guna mendapatkan kepuasan seksual. 

Journal of Sexual Medicine mengatakan BDSM dianggap normal apabila disepakati oleh suami istri dalam berhubungan seksual.

Aktivitas seks ini sering dianggap tabu, menyimpang, bahkan masalah gangguan kesehatan jiwa bagi sebagian orang. Padahal, aktivitas seks BDSM sebenarnya merupakan bentuk dari foreplay.

BDSM memiliki manfaat bagi kesehatan seperti dijabarkan di bawah ini:

1 dari 3

1. Meningkatkan Keintiman Pasangan

Penelitian dari jurnal Archives of Sexual Behavior menyebutkan bahwa BDSM dapat menambah kedekatan serta keintiman.

Sebab, saat aktivitas BDSM terjadi, pasangan suami istri secara tidak sadar lebih memahami perasaan dan keinginan pasangan. Tentunya, hal ini juga dapat mengurangi produksi hormon stres atau kortisol.

Kondisi ini membuat ketegangan hubungan berkurang. Tentunya, rasa stres pada masing-masing individu menurun. Hasilnya, hubungan Anda dan pasangan lebih bahagia.

2. Meningkatkan Kesehatan Mental

Menurut Journal of Sexual Medicine, pelaku BDSM cenderung punya kesehatan mental atau jiwa yang lebih baik. Hal ini jika dibandingkan pelaku seks biasa.

Umumnya, pelaku aktivitas seks ini cenderung open minded, peka terhadap sekitar, serta merasa nyaman dengan hubungannya.

2 dari 3

3. Perasaan Cemas Makin Berkurang

Pasangan yang melakukan BDSM cenderung tidak mengalami kecemasan. Hal ini karena pasangan tersebut merasakan kenikmatan saat menyakiti ataupun disakiti.

Aktivitas seks ini juga memengaruhi aliran darah, lho. Khususnya ke bagian otak yang mengatur cara berperilaku (prefrontal cortex) dan bagian yang berhubungan dengan emosi (limbic system). Anda akan merasa tenang ketika aliran darah mencapai kedua bagian otak tersebut.

Artikel Lainnya: Amankah Berhubungan Seksual dengan Metode Fingering?

4. Terbuka untuk Pengalaman Baru

Sebuah survei mengatakan, mereka yang melakukan seks BDSM memiliki sifat terbuka untuk pengalaman baru.

Hasil tersebut tidak mengherankan mengingat tidak semua orang akan merasa nyaman melakukan seks BDSM.

Sifat terbuka ini merupakan salah satu bagian dari kepribadian dasar yang berhubungan dengan penerimaan terhadap ide atau pengalaman baru.

Orang dengan sifat terbuka yang tinggi umumnya suka mencari pengalaman beragam, nyaman saat berhadapan dengan hal di luar kebiasaan, dan lebih memperhatikan inner feelings.

3 dari 3

5. Conscientiousness

Survei yang sama mengatakan pelaku seks BDSM memiliki nilai kepribadian conscientiousness atau kesadaran yang lebih tinggi. Serupa dengan keterbukaan, kesadaran juga merupakan bagian dari kepribadian dasar.

Sifat ini berhubungan dengan kecenderungan untuk bertanggung jawab, terorganisir, pekerja keras, fokus kepada tujuan, serta patuh terhadap norma dan peraturan.

Meskipun aktivitas BDSM sering dianggap bertentangan dengan aturan ‘normal’ di masyarakat, namun pelakunya akan sangat patuh pada batasan yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Selama menjalani seks BDSM, mereka akan mengikuti batasan dan aturan yang sudah disepakati, sehingga kegiatan ini saling menyenangkan untuk keduanya.

Artikel Lainnya: Bolehkah Menggunakan Baby Oil sebagai Pelumas Seks?

Walaupun seks BDSM memiliki banyak manfaat, bukan berarti Anda harus melakukannya. Ingat, aktivitas ini adalah suatu preferensi dan tidak semua orang menyukainya.

BDSM dilakukan antara dua orang dewasa yang saling menyetujui dan tidak menyebabkan penderitaan kepada salah satu pihak juga merupakan bentuk aktivitas seksual yang dapat diterima.

Apabila BDSM menimbulkan masalah baik secara klinis maupun kelainan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau aspek kehidupan penting lainnya, maka aktivitas seks ini perlu dipertimbangkan sebagai kelainan mental.

Jadi, itulah beberapa manfaat kesehatan aktivitas seks BDSM. Selain dapat menambah keintiman antara pasangan, seks BDSM ternyata juga dapat meningkatkan kesehatan mental.

Apabila ada yang ingin ditanyakan lebih lanjut mengenai manfaat aktivitas seks lainnya, jangan ragu tanyakan ke dokter atau psikolog.

Untuk lebih praktis, ajukan pertanyaan ke dokter kami lewat fitur Live Chat di aplikasi Klikdokter.

(OVI/AYU)

foreplay
Hubungan seks