Seks

Tes Kesuburan Sebelum Menikah, Cara Deteksi Kemandulan Sejak Dini

dr. Devia Irine Putri, 14 Mei 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Salah satu cara mendeteksi kemandulan adalah dengan melakukan tes kesuburan sebelum menikah. Bagaimana dan seperti apa langkah-langkahnya?

Tes Kesuburan Sebelum Menikah, Cara Deteksi Kemandulan Sejak Dini

Banyak hal yang mesti dipersiapkan untuk melangkah ke jenjang pernikahan. Di antara semua persiapan tersebut, salah satu yang sangat penting dan tidak boleh dilewatkan adalah tes kesehatan sebelum menikah alias premarital check up.

Tes kesehatan sebelum menikah bertujuan untuk mengetahui kondisi masing-masing pasangan. Tidak hanya sebatas itu, pemeriksaan ini juga bisa membantu menentukan tingkat kesuburan, baik dari sisi pria maupun wanita.

Mengapa tingkat kesuburan sangat penting? Sebab, kesuburan yang optimal sangatlah dibutuhkan untuk mendapatkan kehamilan.

Sebaliknya, dengan tingkat kesuburan yang rendah, kemungkinan untuk hamil juga akan berkurang drastis. Hal ini pada akhirnya akan berujung pada kemandulan.

Artikel Lainnya: Tanda-Tanda Kehamilan Normal dan Tidak Normal

Mengenal Kemandulan Lebih Dekat

Sekitar 15% pasangan mengalami kemandulan atau masalah infertilitas, yakni kegagalan mendapatkan keturunan setelah berhubungan seksual tanpa kontrasepsi selama setahun.

Secara garis besar, terdapat dua jenis infertilitas, yaitu primer dan sekunder. Infertilitas primer adalah pasangan yang tidak pernah memiliki anak, sedangkan infertilitas sekunder merupakan kegagalan untuk hamil kembali setelah kehamilan sebelumnya.

Perlu diketahui bahwa kemandulan bisa terjadi dari sisi pria maupun wanita. Berbagai hasil penelitian membuktikan bahwa pria ikut menyumbang 25-40% angka kemandulan, diikuti 40-55% dari pihak wanita, sekitar 10% adalah kombinasi keduanya, serta 10% lainnya tidak diketahui penyebabnya.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kemandulan alias infertilitas pada pria, antara lain berikut ini.

Gangguan Spermatogenesis

Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma. Jika ada salah satu proses yang cacat atau mengalami gangguan, sperma yang dihasilkan tidak baik alias tidak memiliki kemampuan yang optimal untuk membuahi sel sperma.

Faktor Hormonal

Pria juga dapat mengalami gangguan hormonal. Kondisi ini meliputi gangguan pada kelenjar adrenal, tiroid dan pituitari.

Kelainan Genetik

Adanya delesi kromosom Y maupun sindrom Klinefelter (XXY) menjadi salah satu penyebab seorang pria mengalami infertilitas, karena mengganggu perkembangan testis.

Adanya Sumbatan di Tubulus Seminiferous

Tubulus seminiferous yang merupakan tempat sperma diproduksi bisa mengalami penyumbatan. Sumbatan ini umumnya akibat dari infeksi prostat, orkitis, dan gonorea.

Selain karena infeksi, sumbatan bisa didapat dari bawaan lahir ataupun cedera yang mengenai testis, prostat, maupun uretra.

Ketidakmampuan Melakukan Ereksi dan Ejakulasi

Masalah disfungsi ereksi dan ejakulasi dini sering menjadi momok bagi pria. Umumnya, kondisi ini dipengaruhi oleh faktor psikologis maupun kelainan mendasar seperti cedera tulang belakang, diabetes, hipertensi, dan lain sebagainya.

Kondisi Medis Lainnya

Beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan kemandulan pada pria, misalnya varikokel. Ini adalah pembengkakan pembuluh darah vena di dalam skrotum atau buah zakar.

Kondisi ini bisa diatasi, namun jika terlambat dalam penanganan, risiko untuk mengalami kemandulan sangatlah tinggi.

Artikel Lainnya: Manfaat Tes Kesehatan dan Bimbingan Pranikah

Sementara itu, beberapa faktor yang dapat menyebabkan kemandulan alias infertilitas pada wanita adalah:

Faktor Hormonal

Faktor hormonal umumnya paling sering terjadi. Biasanya ada gangguan pada glandula pituitaria, kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, maupun di indung telur (ovarium).

Adanya gangguan pada kelenjar-kelenjar penghasil hormon tersebut dapat mengganggu proses ovulasi, menyebabkan kegagalan endometrium untuk berproliferasi dan sekresi, serta mengganggu sekresi vagina dan serviks yang menyebabkan sperma sulit bergerak atau tidak mampu mencapai ke saluran indung telur.

Adanya Sumbatan Tuba

Kira-kira sepertiga kasus kemandulan pada wanita disebabkan oleh adanya sumbatan di tuba falopii atau saluran indung telur.

Sumbatan ini bisa disebabkan beberapa kemungkinan, seperti kelainan bawaan, penyakit radang panggul, perlengketan akibat tindakan medis sebelumnya, atau akibat adanya infeksi seperti gonore.

Faktor Lain

Gangguan kesuburan pada wanita juga bisa terjadi akibat adanya mioma di rahim, karena akan menghalangi implantasi ovum. Erosi serviks juga bisa terjadi, terutama pada wanita-wanita muda yang umumnya dipengaruhi oleh faktor hormonal.

Adanya endometriosis atau kista cokelat di luar rongga rahim juga menjadi faktor yang sering menyebabkan masalah infertilitas pada seorang wanita.

Faktor-faktor Penting untuk Pemeriksaan Kesuburan

Saat Anda dan pasangan memutuskan untuk berkonsultasi lebih lanjut mengenai masalah kesuburan, ada beberapa hal yang akan ditanyakan oleh dokter untuk membantu mencari tahu akar masalahnya.

Berikut ini ada beberapa hal yang akan ditanyakan dokter sebagai bagian dari tes kesuburan pria dan tes kesuburan wanita.

Siklus Haid

Dokter akan menanyakan seputar siklus haid yang dimiliki pasangan wanita. Pertanyaannya meliputi, apakah siklus haid normal atau tidak, berapa lama durasi haid, jumlah darah haid yang keluar, dan ada/tidaknya keluhan penyerta saat haid seperti dismenore atau perdarahan di luar siklus haid.

Riwayat Hubungan Seksual

Dokter akan menanyakan adakah masalah seputar hubungan seksual. Masalah gangguan ejakulasi dan ereksi, serta kehilangan gairah seksual merupakan masalah yang penting untuk disampaikan.

Jangan menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang memalukan. Dibutuhkan kejujuran dan keterbukaan, baik Anda maupun pasangan, agar dokter bisa mengidentifikasi penyebab dan memberikan jalan keluar yang paling baik.

Riwayat Kehamilan

Riwayat kehamilan pasti akan ditanyakan pada pihak wanita oleh dokter. Pertanyaan yang akan diajukan, meliputi riwayat persalinan, komplikasi saat kehamilan, ada/tidaknya perdarahan maupun kondisi medis lainnya saat kehamilan.

Penggunaan Kontrasepsi

Jenis kontrasepsi juga akan ditanyakan oleh dokter, baik dari segi jenis maupun jangka waktu penggunaannya. Pasalnya, penggunaan kontrasepsi hormonal umumnya membutuhkan waktu untuk mengembalikan kesuburan seorang wanita.

Penggunaan Obat atau Riwayat Tindakan Medis

Penggunaan obat-obatan secara rutin perlu Anda jelaskan secara rinci pada dokter, mengingat beberapa jenis obat dapat memengaruhi tingkat kesuburan.

Selain itu, dokter juga perlu mengetahui riwayat medis yang dialami pihak wanita maupun pria. Ini termasuk penyakit yang pernah dialami dan tindakan medis yang pernah dilakukan.

Gaya Hidup

Gaya hidup yang tidak sehat dapat memengaruhi kesuburan. Kebiasaan merokok dan alkohol paling banyak menjadi penyebab kesuburan pada pria maupun wanita.

Selain itu, stres, berat badan yang tidak ideal, sering berendam air panas, memakai celana ketat juga dapat memengaruhi kesuburan seseorang.

Artikel Lainnya: Perlukah Tes Genetika Sebelum Merencanakan Kehamilan?

Mendeteksi Kemandulan dengan Tes Kesuburan

Serangkaian tes kesehatan sebelum menikah tidak hanya meliputi wawancara medis dan pemeriksaan fisik saja. Berikut ini merupakan cara mendeteksi kemandulan dengan beberapa tes yang terbagi untuk pria dan wanita.

Tes Kesuburan Pria

Pemeriksaan Genetik

Pemeriksaan genetik berguna untuk melihat ada/tidaknya kelainan bawaan yang berpotensi mengganggu kesuburan.

Analisis Sperma

Analisis sperma dilakukan untuk menilai karakteristik sperma yang dimiliki pria. Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat bentuk sperma, gerakan sperma, maupun jumlahnya.

Pemeriksaan Hormon

Hormon pada tubuh pria juga perlu diperiksa. Biasanya yang akan dilakukan adalah pemeriksaan hormon testosteron dan hormon lain yang berkaitan dengan sistem reproduksi.

Pemeriksaan Penyakit Menular Seksual

Pemeriksaan penyakit menular seksual, seperti chlamydia, gonore, maupun sifilis perlu dilakukan. Mengingat penyakit menular seksual ini bisa menyebabkan komplikasi berupa gangguan kesuburan.

USG

Pemeriksaan USG tidak hanya dilakukan pada wanita saja, pria juga membutuhkan pemeriksaan ini untuk menilai ada/tidaknya masalah pada organ reproduksi.

Pemeriksaan Biopsi Testis

Apabila ditemukan adanya masalah pada analisis sperma, pemeriksaan akan dilanjutkan dengan biopsi testis. Seperti namanya, biopsi ini mengambil jaringan testis untuk diperiksa lebih lanjut.

Artikel Lainnya: Tak Hanya Wanita, Pria Juga Punya Kalender Masa Subur

Tes Kesuburan Wanita

Tes Ovulasi

Pemeriksaan ovulasi bertujuan untuk membuktikan terjadinya ovulasi di dalam tubuh wanita. Pemeriksaan ini juga dapat menilai ada/tidaknya kelainan pada alat kelamin wanita.

Untuk melakukan tes ini, perlu pemeriksaan suhu basal tubuh yang diukur segera setelah bangun tidur di pagi hari.

Pemeriksaan USG

Pemeriksaan USG pada wanita berperan untuk mencari adanya kelainan di rahim, saluran indung telur, dan indung telur. USG yang dilakukan pun bisa dua macam, yaitu USG transvaginal dan USG abdominal.

Pemeriksaan USG transvaginal sangat penting jika ingin melihat kesuburan seorang wanita. Jenis USG ini bisa menilai anatomi alat kelamin wanita lebih jelas, mengikuti pertumbuhan sel telur dan sebagai penuntun aspirasi sel telur.

Pemeriksaan HSG

Selain USG, pemeriksaan histerosalpingografi atau HSG juga disarankan untuk dilakukan.

Pemeriksaan ini berguna untuk menilai kondisi saluran indung telur. Saluran indung telur yang sehat seharusnya tidak ada sumbatan maupun perlengketan.

Pemeriksaan ini membutuhkan penyuntikan cairan khusus ke dalam rahim. Setelah itu, barulah dilakukan foto rontgen untuk menentukan keadaan rahim dan melihat apakah cairan tersebut mengalir dengan baik di sepanjang saluran indung telur.

Pemeriksaan Hormon

Pemeriksaan hormon pada wanita dilakukan untuk melihat hubungan aksis hipotalamus, hipofise, dan ovarium. Pemeriksaan hormonal ini dapat menyingkirkan kemungkinan infertilitas akibat kegagalan melepaskan sel telur saat masa ovulasi.

Pemeriksaan hormon ini meliputi follicle stimulation hormone (FSH), hormon luteinisasi (LH), esterogen, progesterone, dan prolaktin.

Artikel Lainnya: Bisakah Kalender Kesuburan Deteksi Gangguan Kesuburan?

Prosedur Tes Kesuburan Sebelum Menikah

Selalu ingat bahwa menjalani kehidupan pernikahan berarti memadukan dua insan menjadi satu.

Ini artinya, Anda dan pasangan akan merasakan susah dan senang bersama-sama. Jika salah satunya mengalami penyakit menular, maka pasangan lainnya pasti akan terkena.

Untuk itulah, Anda dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum menikah yang meliputi tes kesuburan.

Selain untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, pemeriksaan tersebut juga dapat membantu menentukan perencanaan dalam keluraga Anda.

Untuk melakukan tes kesuburan, wanita bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan dan kebidanan. Sedangkan untuk pria, Anda bisa berkonsultasi pada dokter andrologi.

Tes kesuburan sebelum menikah memang tidak wajib. Namun, Anda dan pasangan disarankan untuk melakukannya untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari ketika sudah berkeluarga.

Jika Anda ingin tahu lebih lanjut mengenai cara mengentaui kemandulan atau mendeteksi kesuburan, jangan sungkan untuk berbicara langsung dengan dokter melalui Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. Lengkapi juga program kehamilan Anda dengan Kalender Kesuburan agar tahu waktu yang tepat untuk berhubungan seks dengan pasangan.

(NB/AYU)

Kehamilan
Kesuburan
Kemandulan