Kehamilan

17 Mitos dan Fakta Seputar Kehamilan

Rieke Saras, 02 Nov 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ini dia mitos-mitos seputar kehamilan yang perlu dibedah.

17 Mitos dan Fakta Seputar Kehamilan

Setelah dinyatakan hamil, biasanya wanita punya daftar pertanyaan do's and don’ts yang panjang mengenai kehamilan, seperti, apakah aman menyantap sushi, bolehkah menyetir atau mengecat rambut. Ditambah lagi, dengan orang-orang sekitar yang tampaknya selalu siaga menasihati ibu hamil untuk tidak makan atau melakukan ini dan itu. Alhasil, ibu hamil, terutama yang baru pertama kali mengandung, bisa makin bingung atau bahkan cemas.

Ya, banyak sekali mitos seputar kehamilan yang berseliweran, entah benar atau tidak. Itulah mengapa Anda harus lebih cermat dalam memilih mana yang memang bermanfaat dan mana yang perlu dibuang. Karena hal ini, sebenarnya, dapat memengaruhi keputusan-keputusan Anda selama kehamilan.

Yuk, intip mitos-mitos seputar kehamilan beserta faktanya berikut ini:

1. Mitos: Ibu Hamil Tidak Boleh Minum Kopi

Ketika Anda minum kopi, kafein akan melewati plasenta menuju cairan ketuban dan aliran darah janin. Tubuh bayi yang masih berkembang memerlukan waktu lebih untuk memproses kafein tersebut dibandingkan tubuh Anda. Akibatnya, si Kecil akan terkena efek kafein yang lebih lama dari ibunya.

American College of Obstetricians and Gynecologists mengatakan bahwa sejauh ini, asupan kafein kurang dari 200 mg tidak meningkatkan risiko keguguran atau kelahiran prematur. Sebaliknya, ibu yang mengonsumsi lebih dari 300 mg kafein sehari lebih mungkin melahirkan bayi yang kecil.

Jadi, boleh-boleh saja ibu hamil mengonsumsi kopi asalkan tidak berlebihan. Satu cangkir kopi tidak akan menyakiti si jabang bayi. Ingat, tidak lebih dari 200 mg kafein per hari, ya!

Artikel Lainnya: Bolehkah Ibu Hamil Keluar Rumah Saat Malam Hari?

2. Mitos: Ibu Hamil Tidak Boleh Ngecat Rambut

Siapa bilang tidak boleh? Ibu hamil juga perlu gaya dan tampil cantik, dan beruntung, mengecat rambut tidak berdampak buruk asalkan dilakukan dengan benar.

Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum mengecat rambut saat hamil, antara lain:

  • Hindari mewarnai rambut Anda saat trimester pertama, karena organ-organ bayi Anda masih berkembang. Tunggulah hingga trimester kedua.
  • Jika Anda memilih untuk mewarnai rambut Anda sendiri, kenakan sarung tangan. Bukalah jendela saat mengecat agar sirkulasi udara lebih baik, juga untuk meminimalkan paparan bahan kimia. Lagi pula, ibu hamil umumnya lebih sensitif terhadap bau (termasuk bau cat yang menyengat), sehingga ventilasi ruangan yang baik dan sirkulasi udara yang cukup, dapat mencegah mual.
  • Bilas rambut Anda secara menyeluruh pada akhir proses.
  • Highlight rambut lebih disarankan ketimbang mewarnai seluruh rambut. Hal ini karena bahan kimia yang digunakan hanya diserap oleh rambut Anda, dan bukan oleh kulit kepala atau aliran darah.

Ingatlah bahwa kehamilan dapat memengaruhi kondisi normal rambut Anda. Misalnya, setelah dicat, warna rambut jadi tak terlalu keluar, atau rambut menjadi kusut. Karena itu, sebaiknya Anda melakukan tes dahulu dengan pewarna atau perawatan yang hendak Anda gunakan. Bicarakan dengan hairdresser Anda untuk saran terbaik.

3. Mitos: Ibu Hamil Tidak Boleh Naik Pesawat Terbang

Jika kehamilan Anda normal, sebenarnya aman-aman saja naik pesawat. Namun, pada trimester pertama, ibu hamil biasanya masih mengalami morning sickness, dan ini bisa menjadi berkali lipat selama di pesawat. Karena itu, berjaga-jagalah. Lebih baik Anda mendiskusikan dengan dokter kandungan Anda perihal perjalanan yang akan dilakukan, meskipun kehamilan Anda termasuk sehat.

Waktu terbaik untuk terbang adalah pada trimester kedua. Alasannya karena morning sickness sudah jauh berkurang dan perut belum terlalu besar. Pada saat tersebut, kehamilan belum menyebabkan nyeri punggung bawah atau pinggang yang mengganggu.

Untuk ibu hamil, disarankan untuk memilih kursi yang dekat lorong karena memberikan banyak ruang untuk bergerak dan memudahkan untuk ke toilet. Hindari berdiam diri di kursi untuk jangka waktu yang lama. Regangkan betis Anda secara berkala saat duduk dan berjalan di lorong satu jam sekali jika berada dalam penerbangan panjang. Selain itu, minum air putih secara teratur untuk menghidrasi diri Anda.

4. Mitos: Ibu Hamil Tidak Boleh Memelihara Kucing

Jangan khawatir, Anda tetap dapat bermain dengan kucing kesayangan Anda. Namun, Anda harus berhati-hati saat membersihkan kotak pasirnya. Sebaiknya minta orang lain yang membersihkan dan sesedikit mungkin kontak dengan kucing.

Kotoran kucing dapat membawa infeksi parasit yang disebut toksoplasmasis. Jika Anda terkena toksoplasmasis saat hamil (khususnya pada trimester satu), atau bahkan beberapa bulan sebelum hamil, bayi dapat mengalami kerusakan mata atau otak. Bila Anda terserang pada trimester kedua dan ketiga, bayi biasanya aman.

Penting juga untuk diketahui, sebagian besar bayi yang terinfeksi tidak memiliki gejala saat lahir, dan baru akan terlihat pada kemudian hari. Bila Anda khawatir, konsultasikan dengan dokter Anda terkait tes darah untuk mengetahui apakah tubuh Anda imun terhadap toksoplasmasis. 

5. Mitos: Ibu Hamil Harus Menghindari Sushi

Sebaiknya ibu hamil tidak menyantap sushi dengan ikan mentah. Makan ikan atau kerang setengah matang dapat membahayakan kesehatan Anda dan janin. Ikan mentah yang telah dibekukan juga tidak aman selama kehamilan. Pembekuan ini memang dapat menghancurkan parasit yang berpotensi berbahaya, tapi tidak membunuh patogen.

Tak hanya itu, ibu hamil juga harus berhati-hati dengan kandungan merkuri di dalam ikan. Anda harus menghindari ikan hiu, makarel raja, pedang, dan todak karena kadar merkuri mereka yang sangat tinggi. Di Indonesia, ikan yang rendah kadar merkurinya adalah tenggiri, lele, teri, salmon, tuna, dan kembung.

Pastikan ikan sudah benar-benar matang sebelum dikonsumsi. Jadi, makanlah sushi yang isinya sayur-sayuran atau ikan yang dimasak matang, ya.

Artikel Lainnya: Cara Mengatasi Overthinking Saat Hamil

6. Mitos: Ibu Hamil Harus Makan untuk Dua Orang

Tinggalkan prinsip lawas ini! Selama trimester pertama, Anda sebenarnya tidak membutuhkan tambahan kalori, makanlah seperti biasa (1.800–2.200 kalori tergantung tinggi dan berat badan).

Pada trimester kedua, dibutuhkan tambahan 340 kalori per hari. Lalu pada trimester ketiga, ibu hamil membutuhkan tambahan 450 kalori per hari. Bila hamil anak kembar, Anda membutuhkan tambahan 300 kalori per hari untuk masing-masing janin. Selama kehamilan, pastikan Anda menerapkan diet bergizi seimbang, tinggi protein, tinggi serat, dan kaya lemak sehat.

7. Mitos: Ibu Hamil Tidak Boleh Makan Nanas

Nanas dianggap dapat menyebabkan keguguran, atau persalinan dini. Padahal, buah ini aman dan sehat untuk dikonsumsi selama kehamilan. Bahkan tidak ada bukti medis yang mendukung pernyataan bahwa nanas membahayakan ibu dan janin.

Awal munculnya mitos ini adalah karena bromelain, kandungan pada nanas, diteliti dapat memecah protein dalam tubuh dan mengakibatkan perdarahan abnormal. Ini memang benar. Tapi jumlah bromelain dalam satu porsi nanas tidak akan memengaruhi kehamilan Anda. Faktanya, Anda harus makan antara tujuh hingga sepuluh nanas untuk memicu hal tersebut.

Selain itu, kandungan bromelain paling tinggi terletak pada bagian tengah nanas. Jika Anda sangat khawatir, bisa makan bagian pinggir nanas saja.

8. Mitos: Ibu Hamil Tidak Boleh Sauna

Ini benar. Anda harus menghindari sauna, Jacuzzi, dan apa pun yang menaikkan suhu tubuh Anda lebih dari 102 derajat. Ada kemungkinan, kenaikan suhu inti yang signifikan dapat memengaruhi perkembangan janin, terutama dalam 12 minggu pertama kehamilan.

Selain itu, jika tubuh Anda terlalu panas (overheat), akan lebih banyak darah mengalir ke kulit untuk membantu mendinginkan tubuh Anda dengan berkeringat. Ini berarti lebih sedikit aliran darah ke organ dalam, seperti otak. Bila Anda tidak mendapatkan cukup darah dan oksigen ke otak, ini dapat membuat tubuh merasa lemas. Apalagi saat hamil, perubahan hormonal dalam tubuh dapat membuat Anda sering merasa ingin pingsan. 

Artikel Lainnya: Penyebab Ibu Hamil Sering Merasa Ngantuk

9. Mitos: Ibu Hamil Tidak Boleh Makan Pedas

Menyantap makanan pedas selama kehamilan termasuk aman tapi dapat menyebabkan heartburn (rasa perih dan panas pada dada). Banyak ibu hamil mengalami heartburn, dan makanan pedas dapat memperburuk kondisi ini. Heartburn paling sering terjadi pada trimester akhir kehamilan.

Pada beberapa ibu hamil, makanan pedas yang sebelumnya dapat dikonsumsi dengan baik-baik saja, ternyata memicu morning sickness. Jika Anda tidak mengalami gangguan sama sekali selama menyantap makanan pedas, berarti Anda tak perlu khawatir.

10. Mitos: Ibu Hamil Tidak Boleh Menyetir

Sebenarnya menyetir aman untuk ibu hamil selama kehamilannya sehat. Hanya saja pada trimester ketiga, perut yang makin membesar akan membuat tak nyaman sehingga Anda mesti lebih berhati-hati. Namun sebenarnya, pada trimester pertama pun, Anda harus waspada karena saat-saat ini morning sickness sering melanda, dan bisa sangat mengganggu ketika menyetir.

Selama kehamilan, jika Anda mengemudi atau Anda penumpang di dalam mobil, ingatlah untuk selalu mengenakan sabuk pengaman. Hindari perjalanan jarak jauh selama kehamilan jika memungkinkan. Bila harus melakukan perjalanan jauh, ajak orang lain untuk menggantikan Anda. Berhentilah setiap 90 menit untuk istirahat, ke toilet, dan meregangkan tubuh Anda.

11. Mitos: Ibu Hamil Tidak Boleh Berolahraga

Olahraga memberikan banyak manfaat untuk ibu hamil, salah satunya untuk memudahkan persalinan. Tetaplah berolahraga seperti biasa selama Anda nyaman. Anda bisa joging, yoga (hindari Bikram atau hot yoga), menari, atau berjalan kaki. Beberapa olahraga yang sebaiknya dihindari adalah olahraga yang berisiko membuat Anda terjatuh atau terhantam (kickboxing, judo, squash, berkuda, bersepeda), serta scuba diving.

Tapi, jangan sampai terlalu lelah. Untuk mengukurnya, Anda harus dapat berbicara saat berolahraga. Jika ngos-ngosan hingga sulit berbicara, itu tandanya intensitas olahraga Anda terlalu berat. Selalu lakukan pemanasan sebelum berolahraga, dan pendinginan setelahnya. Lakukan olahraga dengan rutin, sesibuk apa pun, tak perlu lama-lama asalkan berkualitas. Minumlah air putih yang cukup setelah berolahraga.

Artikel Lainnya: Waspada, Ini Bahaya Kekurangan Kalsium pada Ibu Hamil

12. Mitos: Ibu Hamil Tak Boleh ke Dokter Gigi

Semua orang tak boleh abai dengan kesehatan gigi dan mulutnya, termasuk ibu hamil. Ini diperkuat dengan fakta bahwa peningkatan level hormon selama kehamilan dapat membuat gusi membengkak dan berdarah.

Tak pelak, masalah kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil, terutama periodontitis kronis, dapat menyebabkan kelahiran prematur dan berat badan bayi lahir rendah. Gigi berlubang yang tidak diobati juga berisiko mengakibatkan gangguan jantung, yang kemudian bisa mengganggu aliran darah ke janin.

Hal-hal yang harus diperhatikan ibu hamil untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut adalah: teratur menyikat gigi dua kali sehari, setelah sarapan pagi dan malam sebelum tidur, membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi, hindari obat kumur yang mengandung alkohol, dan melakukan kontrol secara teratur ke dokter gigi. Yang perlu diperhatikan adalah, jangan langsung menyikat gigi setelah muntah karena dapat merusak permukaan gigi. Tunggu 30 menit hingga 1 jam setelahnya.

13. Mitos: Ibu Hamil Tidak Boleh Melakukan Hubungan Seksual

Boleh-boleh saja. Ibu hamil dengan kehamilan normal dapat terus berhubungan seksual sampai air ketuban pecah. Hubungan seksual yang Anda lakukan juga tidak membahayakan bayi karena kantong ketuban dan otot kuat rahim melindungi bayi.

Anda pun tak perlu takut seks memicu persalinan dini jika, lagi-lagi, Anda memiliki kehamilan yang normal. Bahkan orgasme pun tidak akan menyebabkan keguguran. Memang, orgasme dapat menimbulkan kontraksi uterus yang ringan, tapi ini bersifat sementara dan tidak berbahaya.

14. Mitos: Ibu Hamil Tidak Boleh Makan Jamur

Asalkan dimasak dengan matang, jamur boleh dikonsumsi oleh ibu hamil. Beberapa jamur yang baik untuk kesehatan adalah shiitake, maitake, enoki, dan oyster. Ibu hamil harus menghindari jamur yang masih mentah, magic mushroom, dan jamur yang berkategori toksik.

Sebelum membeli jamur, coba riset dulu tentang jenis-jenis jamur yang ada di pasaran. Jika mereka tampak menarik tapi tidak familiar, selidiki apakah mereka termasuk aman untuk dikonsumsi. Belilah jamur yang masih segar dari swalayan yang sudah terkenal atau vendor yang terpercaya. Bersihkan jamur dengan baik dengan air bersih sebelum dimasak.

Artikel Lainnya: Tato saat Hamil, Berbahayakah bagi Kesehatan Ibu dan Janin?

15. Mitos: Ibu Hamil Perlu Menunda Operasi Lasik

Menjalani operasi lasik saat hamil tidak disarankan. Perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan dapat berpengaruh terhadap kondisi mata, sehingga dapat membuat hasil lasik tidak maksimal. Selain itu, beberapa resep obat yang biasanya digunakan oleh pasien lasik bisa berisiko untuk bayi Anda yang sedang berkembang.

Oleh karena itu, prosedur lasik sebaiknya ditunda sampai selesai menyusui. Para ahli menyarankan untuk melakukannya setelah 1–2 kali siklus menstruasi usai Anda berhenti menyusui.

16. Mitos: Ibu Hamil Tidak Boleh Menyusui

Anda dapat menyusui saat hamil hanya jika kehamilan Anda dinyatakan sehat oleh dokter, apalagi kalau anak Anda masih di bawah usia 6 bulan. Menyusui saat hamil tidak dianjurkan bila Anda mempunyai riwayat kelahiran prematur, memiliki kelahiran kembar, dan pernah keguguran.

Namun jika Anda ingin tetap menyusui anak, hendaknya konsultasikan lebih lanjut dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan.

17. Mitos: Ibu Hamil Tidak Boleh Menggendong Balita

Menggendong balita saat hamil tidak masalah, terutama pada awal-awal kehamilan. Tapi Anda perlu lebih berhati-hati jika memiliki komplikasi kehamilan, seperti perdarahan atau kontraksi. Sebaiknya bicarakan dengan dokter mengenai boleh tidaknya Anda menggendong anak. 

Agar tetap nyaman, ada cara menggendong anak yang perlu diperhatikan: raih anak dengan berjongkok menekuk lutut, bukan membungkuk di pinggang, dan ingat agar punggung tetap lurus. Pertimbangkan juga untuk menggunakan stroller saat berjalan jauh dengan anak, atau ajak anak untuk berjalan jika memungkinkan.

Untuk mewujudkan kehamilan yang sehat, penting bagi Anda untuk selalu menjaga kesehatan fisik dan emosi. Periksakan kehamilan secara teratur, serta terapkan selalu pola hidup sehat. Pantau terus kandungan Anda dengan rajin mengecek Kalender Kehamilan ini. Semoga Anda dan jabang bayi selalu sehat sampai persalinan!

Mau tahu informasi lainnya soal kehamilan? Jangan lupa untuk download aplikasi KlikDokter!

Pantau juga kandungan Anda dengan rajin mengecek Kalender Kehamilan.

[RVS]

Kehamilan
Mitos dan Fakta