Kehamilan

6 Bahaya Jahe untuk Ibu Hamil yang Harus Diwaspadai

dr. Nitish Basant Adnani BMedSc MSc, 13 Des 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Meski dapat meredakan mual, konsumsi jahe bagi ibu hamil tidak boleh sembarangan agar tidak menimbulkan efek samping. Apa saja bahaya yang harus diwaspadai?

6 Bahaya Jahe untuk Ibu Hamil yang Harus Diwaspadai

Jahe dikenal sebagai bumbu dapur yang punya banyak manfaat bagi kesehatan. Jahe bermanfaat meredakan kram perut saat menstruasi, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, hingga meningkatkan fungsi otak.

Tidak hanya itu, jahe kerap disarankan untuk dikonsumsi wanita hamil, terutama pada trimester pertama. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jahe dapat membantu mengatasi keluhan mual dan muntah. Bahkan, jahe dinilai lebih efektif dibanding plasebo.

Selain mengatasi mual dan muntah, wanita hamil disarankan mengonsumsi jahe untuk membantu menurunkan kadar kolesterol. Seperti diketahui, wanita berisiko memiliki kadar kolesterol yang tinggi saat sedang hamil.

Kendati bermanfaat, konsumsi jahe dengan dosis yang tidak tepat bisa menimbulkan bahaya untuk kesehatan ibu hamil dan janin, lho. Berikut bahaya jahe untuk ibu hamil yang harus diwaspadai.

Artikel Lainnya: Awas, Efek Samping Jahe Bisa Berakibat Buruk pada Kondisi Ini

1 dari 2

1. Rasa Terbakar di Lambung

Mengonsumsi jahe secara berlebihan dapat membuat asam lambung meningkat. Dampaknya, ibu jadi lebih mudah merasakan munculnya keluhan rasa terbakar di lambung.

2. Pusing

Konsumsi jahe saat hamil dapat memicu keluhan pusing.  Pusing ini dapat terjadi jika jahe dikonsumsi secara berlebihan, terutama jika dikonsumsi sebelum makan.

3. Diare

Konsumsi jahe berlebihan saat hamil juga dapat memicu gangguan pencernaan. Gangguan pencernaan yang dapat terjadi adalah peningkatan jumlah frekuensi buang air besar dan memicu terjadinya diare.

Artikel Lainnya: Ini Bedanya Manfaat Jahe Merah, Jahe Putih, dan Jahe Emprit

2 dari 2

4. Keguguran

Mengonsumsi jahe secara berlebihan dapat memicu perdarahan sehingga berisiko menyebabkan keguguran. Selain itu, jahe juga berisiko memengaruhi kondisi janin di dalam kandungan.

Beberapa penelitian melaporkan kejadian bayi lahir dengan berat badan rendah, lahir cacat, bahkan hingga meninggal dalam kandungan akibat konsumsi jahe saat hamil.

5. Dehidrasi

Menurut penelitian, konsumsi jahe yang berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi. Untuk menghindari dehidrasi, ibu hamil dapat mengonsumsi cairan atau air putih dalam jumlah cukup.

6. Reaksi Alergi

Konsumsi jahe secara berlebihan juga dapat memicu reaksi alergi pada wanita hamil. Jika mengalami alergi, segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan dan perawatan yang tepat.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi jahe saat hamil. Salah satu yang harus diperhatikan adalah dosis konsumsi jahe.

Ibu hamil boleh mengonsumsi jahe dengan dosis sekitar 1.000-1.500 mg per hari. Dosis tersebut bisa dibagi ke dalam 2 hingga 4 kali konsumsi.

Artikel Lainnya: Khasiat Jahe yang Jarang Diketahui

Anda juga perlu memerhatikan jenis jahe yang dikonsumsi. Biasanya jahe dalam bentuk permen memiliki dosis yang lebih tinggi sehingga Anda perlu berhati-hati.

Apabila ingin lebih aman, konsumsilah jahe secara alami. Misalnya, ibu dapat mengonsumsi air rebusan atau teh jahe.

Tidak disarankan mengonsumsi jahe apabila ibu memiliki riwayat keguguran, mengalami perdarahan vagina, mengalami gangguan pembekuan darah, menderita diabetes, atau memiliki masalah jantung.

Apabila Anda memiliki salah satu kondisi di atas, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi jahe.

Apabila kamu masih memiliki pertanyaan mengenai topik lainnya, jangan ragu untuk menggunakan fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.

(OVI/JKT)

Jahe
Kehamilan