Kehamilan merupakan masa yang sangat ditunggu-tunggu oleh setiap pasangan suami istri. Oleh karena itu, kondisi ibu harus sangat dijaga dari beragam keadaan yang berisiko tinggi pada kehamilan. Naik motor – atau naik ojek – saat hamil muda bahkan bisa meningkatkan risiko keguguran pada ibu hamil.
Berkendara menggunakan motor – apalagi saat hamil muda – tidak hanya berisiko bagi ibu hamil, namun juga pada janin dalam kandungan. Untuk menghindari kemungkinan terburuk, Anda perlu memperhatikan peraturan-peraturan dalam berkendara dan memahami risiko-risiko yang bisa dialami ibu hamil.
Berikut beberapa risiko yang bisa dialami ibu hamil saat naik motor atau naik ojek.
Risiko kecelakaan
Naik ojek saat hamil sebenarnya boleh-boleh saja. Tapi banyak kejadian yang tidak dapat diprediksi ketika mengendarai motor, seperti kecelakaan akibat tabrakan ataupun tergelincir. Hal ini yang menjadi risiko utama pada ibu hamil saat naik ojek.
Kecelakaan saat naik ojek juga memiliki komplikasi yang sangat berbahaya bagi kehamilan muda, seperti perdarahan dan bahkan keguguran. Kondisi ini sangat rentan terjadi saat hamil muda. Jika ada alternatif lain untuk menghindari kecelakaan pada ibu hamil saat naik ojek, pilihlah opsi yang paling aman demi keselamatan ibu hamil dan janin.
Artikel Lainnya: Ibu Hamil, Waspadai Tanda-Tanda Keguguran Ini
Efek guncangan
Saat berkendara – baik dengan motor atau mobil – Anda tentu merasakan adanya guncangan. Efek ini akan lebih terasa jika Anda menggunakan motor. Bagi Anda yang hamil muda, sebisa mungkin hindarilah keadaan yang bisa mengakibatkan guncangan saat naik motor atau naik ojek.
Di dalam kandungan, janin terlindungi dengan baik oleh air ketuban. Salah satu fungsi air ketuban ini adalah untuk melindungi janin dari guncangan yang keras. Namun saat hamil muda, janin lebih rentan terhadap guncangan karena perlindungannya belum maksimal mengingat usianya yang masih sangat muda.
Kelelahan
Pada trimester awal kehamilan hampir semua wanita mengalami morning sickness. Kondisi ini dipicu karena meningkatnya hormon di dalam tubuh. Akibatnya ibu hamil biasanya merasa mual, muntah dan pusing.
Jika Anda sedang hamil muda dan masih merasakan morning sickness, sebaiknya jangan naik motor atau naik ojek. Apalagi bila Anda menempuh jarak yang cukup jauh. Selain ibu hamil jadi kelelahan, bau asap kendaraan, debu dan angin juga bisa membuat ibu hamil mudah mual dan muntah.
Artikel Lainnya: Abortus Komplit, Keguguran Tanpa Kuret dan Cara Perawatannya
Kaget dan trauma
Perasaan kaget memang hal yang tidak terlalu serius, namun faktanya ibu hamil lebih rentan terhadap rasa kaget. Ibu dan janin di dalam perut saling terhubung. Ketika ibu hamil merasakan kaget, janin di dalam perut pun dapat merasakan hal yang sama secara spontan.
Detak jantung ibu akan lebih cepat dan merangsang keluarnya adrenalin. Detak jantung yang semakin cepat juga akan memengaruhi banyaknya jumlah darah yang masuk ke janin.
Selain itu, ibu hamil juga dapat mengalami peningkatan tekanan rahim. Bayangkan jika naik ojek lalu ada pengendara yang ugal-ugalan dan pengemudi langsung mengerem motor dengan mendadak. Hal ini bisa menimbulkan rasa sakit diperut dan trauma pada ibu hamil.
Beberapa kondisi di atas pada akhirnya rentan memicu risiko keguguran pada ibu hamil saat naik ojek. Oleh karena itu, bagi Anda yang sedang hamil muda sebisa mungkin hindarilah bepergian dengan naik ojek agar tidak mengalami risiko yang membahayakan ibu hamil maupun janin yang dikandung. Jika memang terpaksa harus naik ojek, sebaiknya Anda harus lebih waspada terhadap segala risiko yang mungkin terjadi.
Bila punya pertanyaan lain seputar topik lainnya, gunakan fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter untuk konsultasi dengan dokter.
[RVS]