Tentunya Mama sudah tahu, pemeriksaan USG terdiri dari berbagai macam dan memiliki hasil atau akurasinya masing-masing. Nah, salah satu tipe yang tak kalah canggih adalah USG fetomaternal.
Hasil USG fetomaternal menunjukkan gambaran cukup detail dan akurat terkait kondisi janin, hingga dapat mengetahui kalau ada kelainan.
Sebelum memutuskan menerima prosedur USG fetomaternal, simak dulu ulasan lengkapnya berikut ini!
Apa Itu USG Fetomaternal?
Pemeriksaan USG fetomaternal adalah tindakan non-invasif (tidak menembus ke dalam tubuh) untuk memantau pertumbuhan dan kesehatan janin. Jenis ini juga dikenal sebagai doppler ultrasound.
Prosedur USG fetomaternal akan memeriksa aliran darah pada tali pusar dan sekitar bagian-bagian tubuh bayi, seperti otak dan jantung. Lalu, jenis ini membantu menunjukkan seberapa baik plasenta bekerja, serta mengecek apakah janin mendapatkan semua oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan.
Tes USG fetomaternal dilakukan di usia kandungan berapa? Pemeriksaan ini jarang dilakukan di trimester 1.
Umumnya USG fetomaternal dilakukan pada trimester 3 antara 36-40 minggu, atau sesuai saran dokter. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi kelainan genetik dan jantung yang mungkin terjadi pada janin.
Sama seperti tipe lainnya, USG fetomaternal termasuk aman. Waktu pemeriksaan umumnya lebih cepat dari USG biasa, yaitu sekitar 5-10 menit.
Artikel Lainnya: Pentingnya USG bagi Kesehatan Ibu Hamil dan Janin
Fungsi USG Fetomaternal
Berikut ini beberapa manfaat USG fetomaternal:
1. Memantau Kehamilan
Fungsi USG fetomaternal adalah membantu dokter untuk memastikan kondisi kehamilan berjalan normal. Komplikasi kehamilan yang mungkin terjadi juga dapat didiagnosis dengan baik.
2. Mendeteksi Kelainan pada Janin
Dokter Devia Irine Putri menjelaskan, USG fetomaternal bisa mendeteksi kelainan kandungan sejak dini. Jenis pemeriksaan ini hanya dapat dilakukan oleh dokter kandungan subspesialis fetomaternal.
3. Menentukan Langkah Antisipasi
Hasil USG fetomaternal bisa menjadi pertimbangan dokter untuk menentukan tindakan medis selanjutnya. Misalnya, apakah janin harus dilahirkan lebih awal atau bagaimana cara menjaga kesehatan janin selama kehamilan.
Kondisi Apa yang Butuh USG Fetomaternal?
Pemeriksaan USG fetomaternal sering digunakan di trimester ketiga pada wanita dengan kehamilan berisiko tinggi ataupun rentan memerlukan perawatan lebih.
Beberapa kondisi yang mungkin perlu doppler ultrasound antara lain:
- Memiliki penyakit bawaan seperti diabetes atau darah tinggi
- Memiliki berat badan berlebih ataupun terlalu kurus
- Terkena human parvovirus B19 pada 20 minggu pertama kehamilan
- Pernah mengalami perdarahan selama kehamilan
- Pernah keguguran
- Air ketuban sedikit
- Hamil anak kembar atau lebih dengan tanda-tanda twin-to-twin transfusion syndrome
- Berat janin lebih kecil dari ukuran normal
- Janin memiliki penyakit rhesus
- Janin jarang bergerak
- Perokok aktif
Artikel Lainnya: Bumil Perlu Paham, Ini Cara Baca Hasil USG 2 Dimensi
Proses USG Fetomaternal
Tidak ada persiapan khusus yang perlu Mama lakukan sebelum pemeriksaan USG fetomaternal. Saat pemeriksaan, dokter kandungan fetomaternal akan melihat beberapa area berbeda berdasarkan kondisi bumil.
Pemeriksaan USG fetomaternal dengan alat doppler bisa dilakukan bersamaan dengan USG biasa. Keduanya menggunakan peralatan yang sama dan semua alat USG modern memiliki fungsi doppler.
Untuk USG transabdominal (di atas perut), dokter akan mengoleskan gel di perut dan menggerakkan transducer untuk menemukan posisi janin. Setelah area yang ingin diperiksa ditemukan, dokter akan mengaktifkan fungsi doppler.
Pada layar, muncul image dengan warna biru atau merah yang menunjukkan kecepatan dan arah darah janin. Gambaran ini memberikan informasi kondisi janin.
Umumnya aliran darah pada pembuluh darah berikut ini akan dicek:
- Arteri uterin (pembuluh darah ibu)
- Arteri umbilikalis
- Middle cerebral artery (yang memasok darah ke otak)
- Ductus venosus (yang menyuplai ke jantung)
Ma, jangan lewatkan jadwal kontrol ke dokter kandungan, ya. Pemeriksaan USG dan lainnya memang sangat penting untuk mengetahui kondisi sang buah hati di kandungan.
Bila ingin konsultasi lebih lanjut, gunakan fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter bersama tim dokter kandungan yang siap melayani. Mama dan Papa juga bisa buat janji dokter dan booking pemeriksaan USG secara online di rumah sakit pilihan.
(FR/NM)