Kopi adalah salah satu minuman yang digemari oleh banyak orang, termasuk ibu hamil. Sayangnya, banyak yang mengatakan bahwa ibu hamil tidak diperbolehkan minum kopi karena mengandung kafein yang berbahaya bagi janin dalam kandungan.
Apakah Anda percaya dengan anggapan tersebut? Jika tidak, untunglah. Pasalnya, banyak ahli kesehatan sepakat bahwa ibu hamil tetap diperbolehkan minum kopi. Asalkan, jumlah kopi yang dikonsumsi tidak lebih dari takaran yang dianjurkan.
Kopi untuk ibu hamil
Ibu hamil diwajibkan untuk membatasi jumlah kopi tidak lebih dari dua cangkir atau setara dengan 200 miligram kafein per hari. Agar jumlah tersebut tidak terlampaui, berikut adalah informasi mengenai jumlah kafein di beberapa jenis minuman dan makanan:
- Satu cangkir kopi instan mengandung sekiranya 100 miligram kafein
- Satu cangkir teh mengandung sekitar 75 miligram kafein
- Satu kemasan minuman soda mengandung kira-kira 40 miligram kafein
- Cokelat seberat 50 gram mengandung 25–50 miligram kafein.
- 25 – 50 mg kafein 50 gram coklat.
Jika ibu hamil tidak mematuhi batasan-batasan konsumsi kafein tersebut, baik yang berasal dari kopi atau asupan lainnya, dampak buruk yang akan terjadi adalah sebagai berikut:
- Gangguan kecemasan. Kopi dapat membuat ibu hamil mengalami gangguan kecemasan, yang akan menganggu aktivitasnya sehari-hari.
- Insomnia. Konsumsi kafein berlebihan dapat membuat ibu hamil susah tidur di malam hari.
- Jantung berdebar dan tekanan darah meningkat. Konsumsi kafein dapat mengganggu kerja jantung, sehingga akan mengalami perasaan berdebar-debar dan tekanan darah yang meningkat.
- Refluks asam lambung. Kafein dapat meningkatkan asam lambung. Jika tidak diatasi dengan tepat, aliran balik (refluks) asam lambung ke kerongkongan bisa saja terjadi.
- Anemia. Kafein dalam kopi dapat menganggu penyerapan zat besi. Salah satu komplikasi yang bisa terjadi akibat kondisi ini adalah anemia alias kurang darah.
- Keguguran. Ibu hamil yang mengonsumsi kafein sebanyak 200 miligram atau lebih setiap hari memiliki kemungkinan dua kali lebih tinggi untuk mengalami keguguran.
Tak berhenti di situ, ibu hamil yang kedapatan mengonsumsi kopi maupun makanan atau minuman mengandung kafein lebih dari jumlah yang telah ditetapkan juga berpotensi menyebabkan janin dalam bahaya. Ini karena kafein yang masuk ke tubuh ibu hamil dalam jumlah berlebih dapat disalurkan langsung ke tubuh janin, sehingga yang akan terjadi adalah:
Pengganti kopi untuk ibu hamil
Apabila khawatir dengan kemungkinan terjadinya hal-hal merugikan lantaran mengonsumsi kopi atau kafein dalam jumlah berlebih, lebih baik ibu hamil memilih jenis asupan lain seperti jus buah, air kelapa atau infused water.
Lebih lanjut, bagi ibu hamil yang ingin sehat dan bisa melahirkan bayi dengan kondisi “sempurna”, beberapa hal lain yang perlu diperhatikan adalah mengatur pola makan. Berikut adalah komposisi menu makan yang baik bagi ibu hamil:
Karbohidrat
Selama kehamilan, Anda membutuhkan tambahan 200–300 kalori setiap harinya. Kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan mengonsumsi karbohidrat, yang berasal dari dari biji-bijian seperti oat, roti gandum, serealia dan nasi merah.
Protein
Memenuhi kebutuhan protein sangat penting untuk membantu perkembangan organ-organ dalam janin. Protein dapat diperoleh dari daging merah, daging unggas, seafood, telur, kacang-kacangan, dan sejenisnya.
Buah dan sayur
Buah dan sayur kaya akan vitamin, mineral, dan serat yang turut menjaga kondisi ibu maupun janin selama kehamilan. Beberapa jenis buah dan sayur yang bisa dijadikan pilihan, yaitu bayam, brokoli, pepaya, alpukat, mangga, apel, dan sejenisnya. Pastikan sayur dan buah yang dikonsumsi bersifat alami alias tidak mengandung bahan pengawet atau dikemas dalam kaleng.
Susu dan produk olahannya
Susu sapi, keju, yoghurt dan es krim dapat dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan, guna membantu memenuhi kebutuhan kalsium, vitamin D, dan protein.
Ibu hamil memang tidak dilarang untuk minum kopi. Namun, ibu hamil mesti tahu dan paham akan batasan konsumsi kopi maupun jenis asupan mengandung kafein lainnya, agar terhindar dari efek samping merugikan. Jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara berkala, agar kondisi ibu maupun janin dalam kandungan senantiasa terjaga.Bila punya pertanyaan lain seputar topik ini, gunakan fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter untuk konsultasi dengan dokter.
(NB/ RVS)