Kehamilan bisa mengubah segala rutinitas Anda, termasuk dalam hal ritual kecantikan dan perawatan kulit harian yang biasanya Anda lakukan. Salah satu yang juga bisa berubah adalah menggunakan parfum selama hamil.
Secara umum, pertanyaan amankah jika ibu hamil menggunakan parfum, masih menjadi pembahasan. Bagi beberapa orang, demi menjaga kesehatan janin dalam kandungan, ibu hamil lebih memilih untuk keluar rumah tanpa menyemprotkan parfum sedikit pun.
Perlu membatasi pemakaian produk
Melansir Bump, secara umum, aroma pada parfum tampaknya tidak menjadi penyebab utama masalah kesehatan pada wanita hamil.
“Jika seorang wanita telah menggunakan parfum atau produk wewangian selama kehamilannya, dia seharusnya tidak khawatir tentang masalah ini akan berdampak pada bayinya,” ujar Sara Twogood, MD, FACOG, asisten kebidanan dan profesor ginekologi di Keck Medicine of USC.
“Karena masalah teoritis ini, jika seorang wanita khawatir, saya akan menyarankan untuk membatasi jumlah produk yang dia gunakan setiap hari. Jika dia sangat menyukai parfumnya, maka dia bisa terus menggunakannya, tetapi ibu hamil harus membatasi produk wewangian lainnya, seperti losion dan deodoran," sambungnya.
Namun, beberapa ibu hamil merasakan kekhawatiran tentang potensi kandungan dietil phthalates dalam parfum dan produk lainnya yang wangi. Dietil phthalates adalah suatu jenis bahan kimia yang kadang-kadang digunakan sebagai pelarut, phthalates ditemukan dalam ratusan jenis, termasuk banyak produk perawatan pribadi, sebagaimana dijelaskan oleh Centers for Disease Control and Prevention.
Meskipun studi masih dilakukan pada subjek, paparan phthalates dapat menyebabkan kerusakan reproduksi atau bahkan meningkatkan risiko keguguran atau diabetes gestasional. Hasil studi itu diumumkan oleh Harvard T.H. Chan School Of Public Health. Agar tidak memancing kekhawatiran, ibu hamil dapat memutuskan untuk menghindari produk yang mengandung dietil phthalates.
Meski aman, ada beberapa alasan yang lebih umum mengapa ibu hamil memilih untuk berhenti menggunakan parfum selama kehamilan, yaitu karena alergi. Jika Anda kebetulan menikmati penyemprotan parfum di leher Anda, maka ini layak dipertimbangkan. "Penyemprotan parfum di leher adalah penyebab umum alergi kulit yang rawan saat ini," kata dokter kulit, David E. Bank dari Fit Pregnancy.
Jika Anda khawatir akan alergi, semprotkan saja parfum di baju atau pergelangan tangan Anda untuk sementara waktu.
Wanita yang bekerja di toko parfum
Lalu, bagaimana dengan ibu hamil yang harus bekerja di toko parfum? Apakah itu aman dengan kandungan dietil phthalates yang menyebar ke mana-mana?
Menurut dr. Karunia Ramadhan kepada KlikDokter, itu masih aman tapi dengan syarat. Dia menyarankan agar ibu hamil yang bekerja di tempat seperti toko parfum untuk selalu menggunakan masker selama bekerja.
Penggunaan masker saat bekerja meilndungi ibu hamil dari kandungan dietil pthalates yang bisa mengalir dalam darah ibu dan masuk ke dalam sistem peredaran darah janin. dr. Karunia menegaskan, jika hanya dipakai dalam penggunaan sehari-hari, parfum tidaklah masalah karena parfum akan menguap.
Buat ibu hamil, keputusan memakai parfum dikembalikan kepada masing-masing pribadi. Jika khawatir, lebih baik tidak menggunakan parfum sampai bayi lahir, tapi jika merasa kurang percaya diri tanpa parfum, gunakanlah parfum di pergelangan tangan saja.
[RVS]