Berenang termasuk salah satu olahraga yang dianjurkan ketika sedang hamil. Alasannya, air dapat menopang hingga 90% dari beban tubuh manusia. Sehingga ketika berenang, ibu hamil akan merasakan tubuhnya lebih ringan dan rileks karena air ikut menopang tubuh yang bertambah berat.
Olahraga renang juga memiliki beberapa manfaat khusus, seperti membantu memperbaiki sirkulasi darah tubuh sehingga dapat mengurangi bengkak pada kaki saat hamil, mengurangi nyeri punggung, mengurangi stres, serta memperbaiki posisi janin dalam rahim.
Usia kehamilan trimester awal
Pada awal kehamilan, semua jenis gaya renang dapat dilakukan. Renang dapat membantu mengatasi rasa mual yang sering timbul pada trimester pertama kehamilan. Lakukan renang terutama pada pagi hari sehingga Anda akan merasa lebih segar sepanjang hari.
Usia kehamilan trimester kedua
Memasuki awal trimester kedua, ibu hamil masih dapat melakukan semua jenis gaya renang, termasuk gaya punggung. Umumnya berat janin belum sampai menimbulkan tekanan pada pembuluh darah utama perut; hal ini dikarenakan daya apung air yang membantu mengurangi efek gravitasi dari berat tubuh janin.
Namun ketika mencapai usia 16 minggu, ukuran rahim dan janin akan semakin besar sehingga beratnya sulit dikompensasi oleh air. Kondisi ini dapat menimbulkan tekanan pada pembuluh darah perut yang menyebabkan rasa tidak nyaman. Untuk menghindarinya, pilihlah gaya renang lain selain gaya punggung.
Usia kehamilan trimester akhir
Beban tubuh akan semakin berat, oleh karena itu gaya renang yang dianjurkan adalah gaya dada. Selain itu, gaya dada dapat menguatkan otot penahan beban tubuh seperti punggung dan dada, serta memperbaiki postur tubuh.
Hindari renang gaya punggung pada usia kehamilan akhir, untuk menghindari tekanan pada pembuluh darah utama di daerah perut akibat ukuran rahim yang semakin besar.
Rambu-rambu
Terdapat beberapa kiat yang perlu diperhatikan ibu hamil ketika berenang, di antaranya:
- Gunakan pakaian renang yang nyaman, memberi banyak ruang gerak, dan tidak sempit terutama di bagian perut.
- Lakukan pemanasan sebelum berenang, dan pendinginan setelahnya.
- Jaga asupan kalori tetap seimbang. Jumlah kalori yang keluar saat olahraga harus sama dengan jumlah kalori yang masuk sebelum olahraga.
- Jika berolahraga selama 30 menit atau lebih, Anda perlu minum lebih banyak cairan dan ditambahkan sedikit glukosa.
- Hindari melompat dari balok lompat atau bibir kolam renang. Selain berisiko terpeleset, tindakan ini juga memperberat refluks asam lambung ke mulut yang sudah sering dialami ibu hamil.
- Hentikan kegiatan renang Anda dan periksakan diri ke dokter jika mengalami hal-hal, seperti kepala terasa pening atau pusing, napas terasa pendek atau sesak, nadi terasa cepat dan tidak teratur, nyeri pada perut bagian bawah, kontraksi rahim, perdarahan dari vagina.
Jika sebelum hamil Anda jarang berolahraga atau kurang aktif, Anda tetap dapat mulai berenang namun lakukan secara bertahap. Mulailah latihan selama 15 menit, 3 kali seminggu, lakukan secara teratur hingga terbiasa. Lalu tingkatkan waktu dan sesi latihan misalnya hingga 30 menit, 4 kali seminggu.
Namun tidak semua ibu hamil dapat langsung melakukan olahraga renang. Diskusikan dahulu dengan dokter sebelum Anda mulai renang jika Anda tergolong dalam kategori berikut: akan berenang untuk pertama kalinya, memiliki riwayat keguguran, memiliki riwayat kelahiran prematur, memiliki riwayat penyakit jantung dan paru-paru, sedang hamil kembar atau janin lebih dari satu, serta mengalami inkompetensi serviks atau rahim lemah.