Selama bulan Ramadan, semua muslim diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa. Akan tetapi, ibu hamil diberi kelonggaran untuk tidak menjalankan puasa guna memenuhi kebutuhan nutrisi dirinya dan janin di dalam kandungan.
Beberapa studi pernah menyebutkan, ibu dengan usia kehamilan trimester pertama berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah jika memaksa berpuasa.
Jika demikian, apakah ibu sudah diperbolehkan menjalani puasa saat hamil trimester dua?
Puasa Saat Hamil Trimester Dua, Berbahayakah Bagi Janin?
Sebuah studi yang diterbitkan oleh The Journal of Nutrition menunjukkan bahwa puasa saat hamil trimester dua bisa menimbulkan risiko kelahiran prematur.
Nathalie Auger dan tim dari University of Montreal Hospital Research Centre di Kanada mencari tahu hubungan antara puasa Ramadan selama hamil dan risiko melahirkan prematur pada wanita Arab.
Tingkat kelahiran prematur dapat dikategorikan berdasarkan usia kehamilan.
Artikel Lainnya: Kehamilan Usia Berapa Boleh Menjalankan Puasa?
Ada prematur ekstrem (extreme) yang lahir pada usia kehamilan 22 hingga 27 minggu, sangat prematur (very) lahir pada usia kehamilan 28-31 minggu, dan prematur terlambat (preterm) di usia kehamilan 32-36 minggu.
Peneliti menganalisis lebih dari 3.000.000 kelahiran di Quebec, Kanada. Mereka menemukan wanita hamil yang puasa saat trimester dua memiliki risiko 35 persen lebih besar untuk melahirkan very prematur. Risiko tersebut berlaku ketika dibandingkan dengan wanita hamil yang tidak berpuasa.
Risiko melahirkan prematur itu bisa semakin tinggi ketika bumil berpuasa saat usia kehamilan 22-27 minggu atau akhir trimester dua.
Kendati begitu, peneliti tidak bisa memastikan apakah semua wanita yang diteliti ikut berpuasa.
Menurut penelitian tersebut, risiko kelahiran prematur terjadi karena kebutuhan energi ibu saat hamil trimester dua meningkat, kira-kira bertambah 340 kilokalori per hari. Bila Mama tidak bisa memenuhi kebutuhan energi saat hamil, risiko kelahiran prematur bisa terjadi.
Artikel Lainnya: Manfaat Makan Kolang-Kaling Saat Hamil
Menanggapi hal ini, dr. Astrid Wulan Kusumoastuti mengatakan keputusan ibu hamil untuk ikut puasa bisa dilihat dari kondisi kesehatannya masing-masing.
Ia mengatakan, “Setiap ibu hamil memiliki kondisi yang berbeda. Trimester dua termasuk trimester yang ‘nyaman’ bagi banyak ibu hamil. Jadi, jika memang kondisi ibu dan janin sehat, kemungkinan bisa menjalani puasa.”
“Namun, ibu harus bisa memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan saat sahur dan berbuka. Bagi kebutuhan kalori harian ke dalam sesi makan saat sahur dan berbuka, juga penuhi kebutuhan cairan,” tambah dr. Astrid.
Sebaiknya ibu berkonsultasi dulu kepada dokter kandungan untuk memeriksa kesehatan diri dan janinnya. Apabila ibu memiliki riwayat penyakit yang berisiko memengaruhi kondisi kehamilan, maka ibadah puasa tahun ini sebaiknya tidak dilakukan.
Artikel Lainnya: Menu Sahur yang Tepat untuk Kehamilan Trimester 1
Tips Berpuasa Bagi Ibu Hamil
Apabila kondisi ibu sehat dan yakin bisa memenuhi asupan nutrisi janin selama kehamilan, maka berpuasa boleh saja dilakukan. Ada beberapa tips penting yang bisa dilakukan untuk puasa saat hamil trimester dua, yaitu:
1. Penuhi Asupan Nutrisi
Saat sahur dan berbuka puasa, Mama wajib makan makanan bergizi seimbang. Pilihlah makanan yang mengenyangkan, seperti karbohidrat kompleks, sayuran, dan buah-buahan.
Dengan begitu, ibu hamil akan merasa kenyang lebih lama. Selain itu, kurangi juga mengonsumsi makanan kaleng atau kemasan. Sebab, makanan tersebut umumnya mengandung gula tambahan yang membuat Mama jadi lebih mudah haus dan lapar.
Supaya asupan nutrisi terpenuhi dengan baik, Mama bisa minum susu khusus ibu hamil, seperti prenagen mommy. Minum saat sahur dan berbuka, agar kebutuhan gizi Mama dan si kecil dalam kandungan tercukupi.
2. Penuhi Asupan Cairan
“Saat sahur dan buka, ibu hamil juga wajib memenuhi asupan cairan dalam tubuh. Bisa minum rumus 2-4-2 gelas selama puasa, yakni 2 gelas saat sahur, 4 gelas saat berbuka, dan 2 gelas sebelum tidur,” ujar dr. Astrid Wulan.
Artikel Lainnya: Naik Sepeda Saat Hamil Amankah? Ini Kata Dokter
3. Istirahat Cukup
Ibu hamil diminta untuk mencukupi waktu istirahatnya. Sebaiknya hindari melakukan pekerjaan rumah yang berat saat berpuasa.
Semakin sering beraktivitas, semakin lemah juga tubuh Mama. Jangan sungkan meminta bantuan suami atau asisten rumah tangga untuk membantu membereskan pekerjaan rumah.
4. Berbuka dengan yang Manis
Saat berbuka puasa, ibu hamil bisa mengonsumsi minuman atau makanan yang manis, seperti jus buah buatan sendiri atau buah kurma. Setelah itu, Mama bisa melanjutkan dengan makanan pembuka, barulah masuk ke menu utama.
Jangan lupa, makan dengan lauk lengkap seperti sayur dan buah guna mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh dan janin.
Jika Mama punya pertanyaan seputar kehamilan, jangan ragu untuk konsultasi dokter spesialis kandungan di KlikDokter, ya! Yuk, #JagaSehatmu selalu, Ma!
(OVI/JKT)