Ibu hamil termasuk kelompok orang yang mungkin mengonsumsi pemanis buatan. Pemanis buatan adalah bahan makanan yang memberikan rasa manis, namun bukan dan tidak mengandung gula.
Pemanis buatan memiliki rasa manis yang jauh lebih kuat dibandingkan gula, tetapi memiliki kalori yang sangat rendah, bahkan nol. Makanan atau minuman kemasan, permen, hingga obat-obatan dan vitamin yang berlabel “sugar free” umumnya mengandung pemanis buatan.
Selain itu, pemanis buatan juga bisa ditemukan dalam bentuk bubuk atau tablet untuk ditambahkan sendiri ke dalam makanan atau minuman. Tidak hanya itu, pemanis buatan pun kerap digunakan dalam pembuatan pasta gigi atau obat kumur.
Akan tetapi, apakah aman jika ibu hamil konsumsi pemanis buatan? Apa efek pemanis buatan untuk ibu hamil? Adakah efek samping pemanis buatan untuk ibu hamil? Bagaimana pengaruh pemanis buatan untuk ibu hamil?
Artikel Lainnya: Mengenal Aneka Pemanis Lebih Dekat
Jenis-Jenis Pemanis Buatan yang Aman untuk Ibu Hamil
1. Gula Alkohol
Gula alkohol adalah pemanis buatan yang diekstrak dari tumbuh-tumbuhan. Walaupun bernama gula alkohol, tetapi pemanis ini tidak mengandung etanol seperti minuman beralkohol sehingga tidak menyebabkan mabuk atau masalah kesehatan akibat konsumsi alkohol.
Gula alkohol mengandung nilai kalori yang sangat kecil. Bentuk-bentuk gula alkohol yang sering digunakan antara lain, mannitol, sorbitol, xilitol, laktitol, maltitol, dan eritritol.
Penelitian tentang keamanan pemanis buatan ini masih terbatas. Namun dalam penggunaan yang wajar, gula alkohol dianggap aman sebagai pemanis buatan untuk ibu hamil.
Artikel Lainnya: Awas, Ini Bahaya Pemanis Buatan bagi Kesehatan
2. Aspartam
Aspartam yang dikonsumsi dalam jumlah wajar akan dipecah oleh tubuh menjadi bahan-bahan lain. Di antaranya, aspartam akan dipecah menjadi fenilalanin dan metanol dalam kadar yang tidak berbahaya bagi orang dewasa, anak-anak, maupun janin.
Penelitian menunjukkan bahwa zat pecahan aspartam dapat menembus plasenta dan mencapai janin. Namun, dosis aspartam yang sesuai anjuran tidak akan menimbulkan masalah pada janin.
Oleh karena itu, aspartam dinyatakan aman untuk dikonsumsi selama kehamilan, asal tidak melebihi dosis yang ditentukan.
Namun perlu diperhatikan, aspartam tidak boleh dikonsumsi oleh penderita phenylketonuria (PKU), yaitu suatu kelainan metabolisme yang didapat sejak lahir.
3. Sukralosa
Sukralosa adalah pemanis yang tidak mengandung kalori, karena itu sukralosa tidak memengaruhi kadar gula darah. Sukralosa juga dinyatakan aman untuk dikonsumsi selama kehamilan.
Artikel Lainnya: 5 Alternatif Pemanis sebagai Pengganti Gula
4. Kalium Asesulfam
Kalium asesulfam diketahui dapat menembus plasenta dan mencapai janin jika dikonsumsi oleh ibu hamil.
Namun, sama seperti pemanis buatan yang disebutkan sebelumnya, konsumsi kalium asesulfam dalam jumlah wajar dinyatakan aman untuk dikonsumsi selama kehamilan.
5. Stevia
Stevia tergolong pemanis buatan yang baru. Stevia berasal dari ekstrak daun tumbuhan Stevia dan digunakan sebagai pemanis buatan yang tidak mengandung kalori.
Ketika diujicobakan kepada binatang, stevia ditemukan tidak menyebabkan kecacatan pada janin maupun menyebabkan masalah kehamilan. Namun, belum ada data penelitian pada manusia.
Meski demikian, konsumsi stevia dalam dosis wajar secara umum dianggap aman untuk kehamilan.
Perlu diperhatikan, stevia yang dimaksud adalah ekstrak daun stevia yang sudah diolah menjadi pemanis buatan, bukan berupa daun stevia mentah.
Artikel Lainnya: Bahaya Hipoglikemia (Gula Darah Rendah) pada Kehamilan
Pemanis Buatan yang Tidak Aman untuk Ibu Hamil
Berikut adalah pemanis buatan yang sebaiknya dihindari oleh ibu hamil:
1. Sakarin
Sakarin adalah salah satu pemanis buatan yang penggunaannya disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk populasi umum. Sakarin dinyatakan aman untuk dikonsumsi asal tidak melebihi kadar maksimal yang ditentukan oleh BPOM.
Kendati begitu, sakarin diketahui dapat menembus plasenta dan bertahan di tubuh janin pada waktu yang cukup lama.
Sakarin berisiko menyebabkan penumpukan pada janin jika ibu terus menerus mengkonsumsinya. Zat yang menumpuk ini berisiko melebihi dosis yang aman dan menimbulkan bahaya.
2. Natrium Siklamat
Natrium siklamat merupakan salah satu pemanis buatan yang boleh beredar di Indonesia. Meski begitu, kadar maksimal natrium siklamat di dalam makanan atau minuman diatur oleh BPOM.
Namun siklamat sebaiknya tidak dikonsumsi selama hamil karena data keamanannya tidak cukup kuat.
Takaran Konsumsi Pemanis Buatan untuk Ibu Hamil
Dua penelitian yang berbeda menunjukkan, konsumsi pemanis buatan secara berlebihan selama hamil dapat meningkatkan risiko kegemukan atau obesitas pada anak yang dilahirkan.
Penelitian yang pertama dilakukan saat anak berusia 1 tahun dan penelitian lainnya pada saat anak berusia 7 tahun. Hasil kedua penelitian menunjukkan peningkatan risiko kegemukan pada anak yang ibunya mengonsumsi pemanis buatan saat hamil.
Penelitian juga menyatakan, ibu hamil yang mengganti konsumsi minuman mengandung pemanis buatan dengan air putih dapat menurunkan risiko kegemukan pada anak.
Sedangkan mengganti konsumsi minuman yang mengandung gula dengan minuman mengandung pemanis buatan tidak menurunkan risiko kegemukan pada anak kelak.
Artikel Lainnya: Kurang Tidur Saat Hamil Bisa Picu Diabetes Gestasional
Paparan rasa manis selama hamil juga memengaruhi kecenderungan rasa yang lebih diminati si kecil nantinya.
Apabila janin sering terpapar rasa manis, ia akan cenderung memilih makanan yang manis ketika ia lahir hingga dewasa kelak.
Kegemaran terhadap rasa manis tentu memberikan dampak yang kurang baik untuk kesehatannya, misalnya anak berisiko mengalami kegemukan, diabetes, atau tekanan darah tinggi.
Penelitian lain menunjukkan, mengonsumsi minuman ringan yang mengandung pemanis buatan hingga 4 botol dalam sehari saat hamil dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur.
Artikel Lainnya: Bolehkah Ibu Hamil dengan Diabetes Gestasional Minum Madu
Kesimpulannya, mengonsumsi pemanis buatan saat hamil dalam jumlah berlebihan dapat memberikan dampak kesehatan yang sama dengan mengonsumsi gula terlalu banyak di masa kehamilan.
Mengonsumsi pemanis buatan meningkatkan risiko kelahiran prematur, preeklampsia, diabetes kehamilan, kegemukan pada anak, kegemaran anak akan rasa manis, dan kesulitan mengontrol nafsu makan pada anak kelak.
Oleh karena itu, pemanis buatan juga perlu dikonsumsi dalam batas tertentu, tidak boleh berlebihan. Dosis harian pemanis buatan yang aman adalah:
- Gula alkohol: belum ditentukan
- Aspartam: 40 mg/ kilogram berat badan
- Sukralosa: 9 mg/ kilogram berat badan
- Kalium asesulfam: 15 mg/ kilogram berat badan
- Stevia: 4 mg/ kilogram berat badan
Artikel Lainnya: Menggunakan Gula Sebagai Alat Tes Kehamilan, Apakah Akurat?
Prinsip konsumsi pemanis buatan saat hamil adalah secukupnya. Ibu hamil disarankan tidak mengonsumsi makanan atau minuman mengandung pemanis buatan berlebihan setiap hari.
Ada pengecualian untuk pemanis buatan dalam obat-obatan maupun vitamin yang sudah disetujui oleh dokter kandungan. Perlu diperhatikan juga makanan atau minuman yang belum memiliki izin edar dari BPOM.
Sebab, kadar pemanis buatan di dalam makanan atau minuman tersebut belum dipantau oleh BPOM. Bisa jadi kandungannya melebihi kadar aman yang ditentukan.
Untuk tahu informasi kesehatan lainnya, Anda dapat membaca artikel di aplikasi KlikDokter.
(OVI/JKT)