Kehamilan

Cara Memperbanyak Air Ketuban pada Ibu Hamil

Ayu Maharani, 10 Mei 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Takut terjadi komplikasi akibat jumlah cairan ketuban yang kurang? Jangan khawatir berlebihan. Begini cara menambah air ketuban yang bisa Bunda praktikkan.

Cara Memperbanyak Air Ketuban pada Ibu Hamil

Cairan ketuban pada ibu hamil berfungsi untuk mengelilingi dan memungkinkan bayi bergerak serta berkembang. Cairan tersebut juga menjaga tali pusar agar tetap mengambang dan tidak terjepit. 

Jika jumlah air ketuban kurang, fungsinya jelas terganggu. Oleh karena itu, ibu dengan kondisi medis tertentu, seperti dehidrasi, diabetes, hipertensi, dan obesitas perlu mengetahui bagaimana cara memperbanyak air ketuban. 

Pasalnya, apabila masalah kekurangan cairan ketuban alias amniotic fluids itu terjadi di trimester kedua, dikhawatirkan perkembangan bayi akan terganggu dan bisa berakibat fatal. 

Agar tidak demikian, berikut ini beberapa cara yang bisa dicoba untuk menambah air ketuban dengan cepat dan aman:

1 dari 3

1. Perbanyak Minum Air Putih

Pada dasarnya, setiap wanita disarankan untuk minum air putih yang cukup, baik sedang hamil maupun tidak. 

Sebab, hal tersebut sangat penting bagi kondisi tubuh secara keseluruhan, termasuk dalam menjaga kecukupan air ketuban ketika hamil.

Anda disarankan untuk minum air putih sebanyak 2 liter per hari. Agar lebih mudah, gunakan tumbler berukuran 1 liter untuk diisi ulang dan dihabiskan sebanyak 2 kali dalam sehari. Dengan begitu, bisa diketahui apakah Anda sudah cukup minum atau belum.

2. Amnioinfusion

Amnioinfusion adalah penyemprotan larutan saline melalui serviks dan masuk ke dalam kantung ketuban. 

Langkah ini akan meningkatkan kadar cairan, khususnya ketika hendak pemeriksaan USG atau sebelum bersalin dengan kondisi detak jantung bayi tidak normal.

3. Amniosentesis

Amniosentesis dilakukan oleh dokter dengan cara memasukkan jarum tipis secara langsung ke kantung ketuban lewat perut. 

Metode ini sangat membantu mobilitas dan detak jantung bayi selama persalinan. Bonusnya lagi, metode ini juga mengurangi risiko melahirkan secara caesar.

Artikel Lainnya: Bahaya Air Ketuban Pecah Sebelum Waktunya

2 dari 3

4. Mengobati Pemicunya

Sedikitnya jumlah cairan ketuban dapat disebabkan oleh penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi) dan/atau diabetes. Oleh karena itu, dengan mengobati kondisi tersebut, cairan ketuban Anda bisa kembali normal. 

Mengonsumsi obat hipertensi atau diabetes yang telah diresepkan dokter, memantau kadar gula serta tekanan darah juga penting dilakukan untuk membantu mengembalikan kondisi. 

Artikel Lainnya: Berapa Banyak Kebutuhan Cairan Ibu Hamil?

5. Istirahat Total

Tirah baring total terbukti dapat membantu meningkatkan aliran darah ke plasenta, sehingga cairan ketuban meningkat. 

Istirahat di tempat tidur kemungkinan besar akan disarankan dokter jika usia kehamilan berada di trimester kedua atau awal trimester ketiga. 

6. Makan Makanan Sehat

Menurut dr. Dyah Novita Anggraini, mengonsumsi makanan sehat juga bisa membantu meningkatkan amniotic fluids, lho

“Cobalah untuk makan banyak buah dan sayur, terutama yang memiliki kandungan vitamin C. Pasalnya, vitamin C bisa membantu tubuh menghasilkan air ketuban,” kata dr. Dyah Novita. 

Sebaliknya, hindari makanan tinggi lemak dan gula. Mengonsumsi makanan dan minuman berpemanis buatan, khususnya dalam jumlah banyak, dapat meningkatkan risiko bayi terkena gangguan metabolisme di kemudian hari.

Artikel Lainnya: Kenali 6 Tanda Ibu Hamil Kekurangan Cairan

3 dari 3

7. Hindari Makanan Pemicu Diare

Pikir-pikir ulang jika Anda ingin mengonsumsi makanan yang terlalu pedas. Makanan seperti itu justru akan memicu diare, sehingga Anda bisa kehilangan cairan yang berujung pada kurangnya air ketuban. 

Selain itu, perhatikan pula kebersihan makanan yang hendak Anda konsumsi. Hindari jajan sembarangan guna menghindari risiko terinfeksi bakteri penyebab diare.

Suplemen di luar resep dokter juga sebaiknya tidak dikonsumsi. Faktanya, beberapa jenis suplemen herbal bersifat diuretik alias menyebabkan sering buang air kecil sehingga risiko dehidrasi akan semakin tinggi. 

Demikian pula dengan kafein; senyawa ini punya sifat diuretik. Jadi, jangan mengonsumsi minuman berkafein ketika kondisi ketuban Anda sedang tidak mencukupi. 

Demikian cara memperbanyak air ketuban yang direkomendasikan secara medis. 

Apabila punya pertanyaan atau butuh tuntunan lebih lanjut seputar kandungan, Anda bisa mengnosultasikannya kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi Klikdokter.

(NB/AYU)

Kehamilan