Infeksi Cytomegalovirus atau CMV sering terabaikan, karena kerap tidak bergejala. Kalaupun ada, gejalanya sangat mirip dengan flu, batuk dan pilek pada umumnya.
Pada orang yang sehat dan tidak hamil, virus CMV tidak menimbulkan penyakit yang serius. Tetapi pada wanita hamil, infeksi virus ini dapat menyebabkan kelainan bawaan janin.
Faktanya, sekitar 2-4% wanita hamil dapat terinfeksi CMV. Dari jumlah ini, sekitar 40%-nya mengalami kelainan bawaan janin--seperti pertumbuhan janin terhambat, gangguan pembekuan darah, gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, serta gangguan perkembangan otak dan saraf yang menimbulkan mikrosefali (otak kecil) maupun cerebral palsy (kelainan motorik).
Lebih parahnya, infeksi CMV juga bisa menyebabkan kematian janin dan bayi baru lahir. Oleh sebab itu, wanita hamil harus tahu dari mana saja asal CMV dan bagaimana cara mencegahnya.
Sumber Penularan Virus CMV
Wanita hamil yang memiliki anak balita perlu ekstra hati-hati, sebab mereka merupakan sumber penularan virus CMV. Ludah dan urine anak balita yang pernah terinfeksi CMV masih dapat mengandung virus tersebut hingga 1 tahun setelahnya.
Selama periode ini, anak-anak berpeluang menularkan CMV kepada orangtuanya sebesar 45-53%. Perlu diwaspadai bahwa sebagian besar orangtua yang tertular tidak menyadari dirinya terinfeksi, karena tidak menimbulkan keluhan apa pun.
Mencegah Infeksi Virus CMV
Infeksi CMV dapat dicegah dengan menjaga kebersihan pribadi melalui cara-cara berikut ini:
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum makan atau menyiapkan makanan.
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah buang air kecil atau besar.
- Selalu menggunakan sarung tangan sekali pakai ketika membersihkan permukaan meja, lantai, atau tempat lain yang terpapar cairan tubuh.
Ada juga 3 hal spesifik yang perlu diperhatikan untuk mengurangi risiko tertular CMV dari anak balita, yaitu:
- Hindari menggunakan perlengkapan makan/minum, seperti piring dan gelas, bersama anak balita.
- Hindari mencium anak balita di bibir dan sekitar mulut. Lebih baik mencium di dahi atau memeluk mereka.
- Selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah mengganti popok, mengelap lendir hidung atau air liur.
Praktik pencegahan ini sangat penting, terutama bila Anda sering berkontak langsung dengan anak balita.
Dampak infeksi CMV lebih berbahaya pada janin bila wanita hamil baru pertama kali mengalaminya. Oleh sebab itu, wanita hamil sebaiknya melakukan pemeriksaan darah untuk melihat riwayat infeksi CMV sebelumnya. Tindakan pencegahan juga perlu dilakukan, karena seseorang bisa mengalami infeksi CMV berulang.
[NB/ RVS]