Tubuh wanita akan mengalami berbagai perubahan saat hamil, salah satunya meningkatnya jumlah keputihan. Meski tak selalu berbahaya, keputihan saat hamil penting diperhatikan.
Dalam kondisi normal, keputihan berwarna bening atau putih susu, cenderung encer, dan sedikit berbau.
Sedangkan, keputihan tidak normal pada umumnya berwarna hijau ataupun kekuningan, menggumpal mirip keju, bau amis atau asam menyengat, serta menimbulkan kemerahan dan gatal.
Tak perlu khawatir apabila kamu mengalami keputihan ketika hamil. Berikut 9 cara mengatasi keputihan saat hamil yang bisa diterapkan di rumah:
Artikel Lainnya: Keputihan Anda Berbau? Mungkin Ini Penyebabnya
1. Mencuci Tangan Sebelum Menyentuh Area Kewanitaan
Bagaimana menghilangkan keputihan saat hamil yang pertama? Salah satu cara mengatasi keputihan pada ibu hamil adalah menjaga kebersihan tangan sebelum menyentuh area vagina.
Hal tersebut bertujuan mencegah masuknya infeksi lewat tangan yang kotor. Cuci tanganmu ketika akan membersihkan area vagina.
2. Hindari Cuci Vagina
Mencuci vagina (douching) saat hamil tidak disarankan. Tindakan cuci vagina ini dapat mengusik keseimbangan bakteri di dalam vagina. Keputihan pun bisa semakin parah.
3. Gunakan Panty Liner
Apabila keputihan sudah bikin tak nyaman, kamu bisa memakai panty liner. Namun, pastikan untuk menggantinya setiap tiga jam atau sesegera mungkin apabila mulai terasa lembap atau basah.
4. Gunakan Pakaian yang Menyerap Keringat
Cara menghilangkan keputihan saat hamil berikutnya adalah menggunakan pakaian yang menyerap keringat.
Jangan memakai celana ketat berbahan sintetis karena akan membuat area kewanitaan semakin lembap. Alhasil, keputihan bisa semakin parah.
Apabila pakaian dalam sudah mulai basah atau lembap, segera ganti. Kuncinya, jaga area kewanitaan tetap kering dan bersih.
Artikel Lainnya: Penyebab Keputihan Warna Putih Susu dan Cara Mengatasinya
5. Hindari Pembersih Vagina Mengandung Parfum
Untuk mengatasi keputihan saat hamil, sebaiknya hindari penggunaan tisu maupun sabun berparfum karena bisa memicu iritasi.
Himpunan Obstetri dan Ginekologi Sosial Indonesia (HOGSI) menganjurkan bumil untuk membersihkan area kewanitaan 2-3 kali sehari. Gunakan air bersuhu hangat dan pembersih mengandung asam laktat.
Pembersih tersebut membantu menjaga kadar pH normal vagina dan memelihara vagina dari kuman penyebab keputihan tidak normal. Pembersih ini juga aman bagi janin.
6. Perhatikan Cara Membersihkan Vagina
Jangan lupa membasuh area kewanitaan usai buang air kecil dari arah depan ke belakang.
Selanjutnya, keringkan vagina dengan lap ataupun handuk bersih dari arah yang sama.
7. Konsumsi Makanan Sehat Terutama untuk Kesehatan Kewanitaan
Makanan tertentu, seperti tempe, bawang-bawangan, pisang, dan yoghurt, bisa membantu menjaga pH organ kewanitaan tetap stabil. Dengan pH vagina yang ideal, bakteri baik atau flora normal di vagina akan berperan positif.
Sebaliknya, jika pH vagina tidak ideal, flora normal yang ada di vagina bisa menjadi “bumerang”.
Makanan tinggi gula, makanan cepat saji, ataupun makanan kaleng perlu dihindari. Perlu diingat, gula menjadi sumber makanan bagi bakteri di daerah kewanitaan.
Apabila terlalu banyak gula, pertumbuhan bakteri semakin subur. Hal tersebut menjadi awal mula terjadinya keputihan hingga bau yang tak sedap.
Artikel Lainnya: Bahaya di Balik Keputihan Menggumpal
8. Hindari Berendam Terlalu Lama
Berendam di air panas atau kolam yang mengandung klorin dalam waktu lama tidak disarankan untuk ibu hamil. Aktivitas ini bisa membuat vagina cenderung kering, sehingga akan mudah terjadi infeksi.
9. Keringkan Area Vagina Setelah Mandi
Agar kondisi vagina tidak lembap, pastikan kamu mengeringkan vagina setelah mandi. Keringkan area vagina menggunakan handuk atau tisu toilet yang lembut.
Area vagina yang basah akan menjadi lembap dan mudah dihinggapi bakteri atau jamur penyebab penyakit.
Itulah beberapa cara mengatasi keputihan saat hamil. Apabila kamu menemukan kondisi tak biasa, seperti keputihan berwarna, bau menyengat, serta terasa gatal dan perih, segera periksakan ke dokter.
Dapatkan informasi lainnya seputar kesehatan ibu hamil dengan mengunduh aplikasi KlikDokter. Konsultasi kepada dokter kandungan lebih mudah via fitur Tanya Dokter KlikDokter.
Pantau juga kandungan kamu dengan menggunakan Health Tools Kalender Kehamilan.
(FR/AYU)