Ibu yang baru melahirkan dan sedang menyusui harus memenuhi asupan nutrisinya dengan baik. Hal itu dilakukan guna meningkatkan produksi ASI dan memulihkan tenaga ibu sendiri.
Sayangnya, ada beberapa makanan yang sebaiknya dihindari setelah melahirkan. Makanan tersebut bisa berdampak buruk bagi kesehatan ibu maupun kualitas ASI yang diproduksi.
Menanggapi pantangan makan setelah melahirkan, begini kata dr. Sara Elise Wijono, “Untuk pantangan makan secara universal sebenarnya tidak ada. Misalnya saja, kafein atau makanan pedas memang harus dihindari jika menimbulkan keluhan. Tapi jika tidak, maka boleh saja.”
“Prinsipnya semua makanan boleh dikonsumsi, asalkan punya nilai gizi yang seimbang. Fokuslah pada makanan yang mengandung protein terutama sumber hewani karena baik untuk proses pemulihan ibu setelah persalinan,” lanjutnya.
Untuk tahu apa saja pantangan makanan bagi ibu yang baru melahirkan, simak penjelasan lengkap berikut ini.
Artikel Lainnya: Perawatan Setelah Melahirkan yang Harus Ibu Lakukan
1. Makanan dan Minuman Berkafein
Jika dikonsumsi dalam porsi tepat, makanan dan minuman berkafein memiliki manfaat yang baik untuk tubuh.
Sayangnya, jika dikonsumsi terlalu banyak, kafein bisa meningkatkan gangguan tidur pada ibu yang baru melahirkan.
Tidak hanya itu, masalah dehidrasi juga bisa muncul ketika ibu kerap mengonsumsi kafein. ASI yang bercampur dengan aroma atau zat kafein bisa membuat bayi baru lahir gelisah, pencernaannya terganggu, sulit tidur, dan cemas.
2. Minuman Beralkohol
Minuman beralkohol tidak disarankan dikonsumsi oleh ibu yang sedang hamil atau menyusui.
Pasalnya, alkohol mengandung berbagai zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan ibu. Selain itu, melansir dari Mommy on Purpose, alkohol juga bisa menyebabkan ibu menjadi dehidrasi dan pusing.
Alkohol pun bisa memperlambat proses penyembuhan luka jahit saat melahirkan. Lebih parahnya lagi, alkohol bisa meningkatkan risiko depresi ketika ibu mengalami baby blues.
3. Makanan yang Terlalu Pedas
Setelah sembilan bulan lamanya tidak makan makanan pedas, ibu mungkin bakal lupa diri dengan mengonsumsi sambal sepuasnya usai melahirkan.
Sayangnya, makanan pedas adalah salah satu pantangan makan setelah melahirkan. Makanan pedas bisa menyebabkan gangguan pencernaan bagi ibu hamil.
Ibu bisa mengalami sakit perut hingga diare. Tidak hanya itu saja, makan pedas juga berisiko meningkatkan kolik pada bayi.
Artikel Lainnya: Makanan Bernutrisi yang Baik Dikonsumsi Setelah Melahirkan
4. Makanan Tinggi Merkuri
Ibu yang menyusui harus menghindari makan ikan bermerkuri tinggi. Paparan merkuri secara terus menerus kepada bayi dapat menyebabkan gangguan perkembangan otak.
Jika ibu ingin makan ikan, pilihlah hidangan laut yang rendah merkuri. Ibu bisa mengonsumsi ikan salmon, pollock, lele, dan udang.
5. Makanan Berminyak
Ibu harus membatasi atau menghindari makan makanan berminyak. Karena makanan berminyak bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti kembung dan perut terasa panas.
Mengonsumsi makanan berminyak terlalu sering juga bisa meningkatkan penambahan berat badan.
6. Makanan yang Mengandung Gas
Makanan yang mengandung gas tinggi seperti sayur kol dan minuman bersoda menjadi pantangan bagi ibu yang baru melahirkan.
Makanan bergas bisa menyebabkan keluhan perut mulas, kembung, dan asam lambung naik.
Nantinya, gejala tersebut bisa membuat aktivitas ibu menjadi terganggu, sehingga proses mengasuh bayi pun jadi tak maksimal.
Artikel Lainnya: 5 Makanan Ini Bikin Langsing Setelah Melahirkan
7. Makanan Asam
Sama halnya dengan makanan mengandung gas, makanan asam juga bisa menimbulkan gangguan pencernaan.
Apabila ingin mengonsumsi makanan yang asam, pilih yang kadar keasamannya tidak tinggi dan masih dicampur dengan pemanis alami.
Sebagai contoh, pilih es lemon tea untuk memuaskan ngidam minuman atau makanan asam.
8. Obat-obatan Tertentu
Saat menyusui, ibu diminta untuk memerhatikan jenis obat yang dikonsumsi dalam tubuh. Sebaiknya konsultasikan dulu kepada dokter sebelum minum obat-obatan tertentu.
Itu dia daftar pantangan makan setelah melahirkan. Untuk tahu informasi kesehatan lainnya, Anda bisa membaca artikel di aplikasi Klikdokter.
(OVI/AYU)