Penyakit jantung bawaan dapat didiagnosis sejak bayi masih berada di dalam kandungan. Menurut dr. Astrid Wulan Kusumoastuti penyebab penyakit jantung bawaan (PJB) pada janin belum diketahui pasti.
“Ada beberapa faktor risiko kehamilan yang meningkatkan risiko PJB pada bayi. Misalnya, adanya riwayat PJB di keluarga atau riwayat sindrom genetik pada keluarga, ibu menderita diabetes tidak terkontrol, riwayat infeksi virus pada kehamilan seperti TORCH termasuk rubella” kata dr. Astrid.
“Terpapar toksin (zat atau racun) tertentu, konsumsi obat-obatan tertentu selama hamil juga bisa meningkatkan risiko janin mengidap PJB,” tambahnya.
Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai penyebab penyakit jantung bawaan pada janin.
1. Faktor Genetik
Faktor genetik adalah salah satu faktor yang menyebabkan janin mengalami penyakit jantung bawaan. Kondisi ini dapat diturunkan langsung dari orangtua terhadap calon bayi.
Selain itu, down syndrome juga merupakan kondisi kesehatan yang dapat mengakibatkan penyakit jantung bawaan pada janin. Anak dengan down syndrome cukup sering ditemukan mengalami cacat lahir akibat kelainan genetik.
Artikel Lainnya: Kenali Jenis-Jenis Kelainan Jantung Bawaan pada Bayi
2. Ibu Mengalami Diabetes Tidak Terkontrol
Wanita dengan diabetes berisiko risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan penyakit jantung bawaan. Kondisi PJB dapat dialami oleh ibu hamil yang mengidap diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Kendati begitu, penyakit jantung bawaan pada janin ini tidak ditemukan pada ibu yang mengidap gestasional. Diabetes gestasional hanya terjadi selama masa kehamilan dan membaik setelah ibu melahirkan.
Saat mengalami diabetes, kadar hormon insulin dalam darah ibu cukup tinggi. Hal itu dapat mengganggu perkembangan janin di dalam kandungan.
3. Terjangkit Virus Rubella
Rubella atau campak Jerman merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus.
Jika ibu hamil mengalami infeksi virus rubella selama 8 sampai 10 minggu pertama kehamilan, hal itu dapat memengaruhi kondisi kesehatan janin di dalam kandungan. Oleh karena itu, wanita usia subur harus melakukan vaksinasi rubella.
4. Mengidap Flu saat Hamil
Flu dapat membahayakan kondisi kesehatan janin dan ibu hamil. Bahkan terserang flu saat hamil trimester pertama dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung bawaan pada janin.
Kendati demikian, hubungan sebab akibat antara flu saat hamil dan PJB belum diketahui jelas. Namun ibu diwajibkan untuk mendapatkan vaksin flu saat hamil.
5. Menggunakan Obat-Obatan Tertentu
Dilansir dari National Health Service UK, ada beberapa obat yang bisa meningkatkan risiko bayi lahir dengan penyakit jantung bawaan.
Obat-obatan tersebut, seperti obat antikejang (benzodiazepin), obat jerawat (isotretinoin atau retinoid topikal), dan ibuprofen.
Ibu yang mengonsumsi ibuprofen atau obat penghilang rasa sakit saat usia kehamilan 30 minggu berisiko melahirkan bayi dengan masalah jantung.
Artikel Lainnya: Jenis-Jenis Penyakit Jantung Bawaan
6. Phenylketonuria
PKU merupakan kondisi kelainan genetik yang muncul sejak lahir. Tubuh orang dengan PKU tidak dapat memecah bahan kimia yang disebut dengan fenilalanin. Penumpukan fenilalanin dapat mengganggu fungsi otak.
Ibu hamil yang mengidap PKU dan tidak menjalani pola hidup sehat berisiko melahirkan bayi dengan penyakit jantung bawaan.
7. Ibu Hamil Mengonsumsi Alkohol dan Merokok
Mengonsumsi alkohol dan merokok selama hamil dapat memengaruhi kesehatan janin yang sedang dikandung.
Alkohol dan merokok mengandung zat kimia yang berbahaya yang dapat meningkatkan risiko cacat lahir pada bayi, termasuk penyakit jantung bawaan.
Itu dia beberapa faktor penyebab penyakit jantung bawaan pada janin. Penting bagi ibu hamil untuk selalu menjaga kesehatan dan menjalani pola hidup yang sehat demi kesehatan calon buah hati.
Cari tahu informasi kesehatan dan kehamilan lainnya dengan membaca artikel di aplikasi Klikdokter.
(OVI/AYU)