Berenang saat hamil terbukti dapat bermanfaat bagi kesehatan. Jenis olahraga tersebut bisa meringankan nyeri saat hamil, meningkatkan kualitas tidur, serta menyehatkan tubuh ibu hamil secara keseluruhan.
Tidak hanya itu, studi yang dimuat dalam National Library of Medicine (PubMed) juga menyebut bahwa berenang di kolam saat awal dan pertengahan kehamilan dapat menurunkan risiko kelahiran prematur atau cacat bawaan lahir.
Meski aman dan bermanfaat, ibu hamil tetap harus berhati-hati saat hendak berenang. Adapun beberapa hal yang mesti diperhatikan ibu hamil sebelum berenang, yaitu:
1. Memilih Kolam Renang yang Tepat
Pilihlah kolam renang yang bersih dan aman. Anda tidak perlu khawatir berlebih dengan kandungan klorin yang ada di dalam air kolam renang.
Studi pada National Library of Medicine (PubMed) menyatakan bahwa tidak ada efek buruk berenang di kolam mengandung klorin pada ibu hamil.
Penggunaan klorin di kolam renang justru baik, karena dapat mencegah timbulnya penyakit yang terbawa oleh air.
Artikel Lainnya: Olahraga Plank untuk Ibu Hamil, Aman atau Berbahaya?
2. Perhatikan Suhu
Ibu hamil harus menjaga suhu tubuh agar tidak lebih dari 39 derajat Celcius. Karena itu, pastikan Ibu berenang di kolam dengan suhu air 25,5 hingga 29 derajat Celsius.
Suhu tubuh yang terlalu tinggi pada ibu hamil disebut-sebut dapat meningkatkan risiko kelainan pada bayi. Hal tersebut pun juga meningkatkan potensi keguguran.
“Berendam di air hangat maupun panas terlalu lama juga dapat menyebabkan kulit terbakar,” kata dr. Reza Fahlevi, Sp. A.
Ibu hamil harus menghindari berenang di danau maupun laut, khususnya saat cuaca dingin. Suhu dingin bisa menyebabkan shock dan mengakibatkan tubuh sakit.
Berdasarkan Annex to the Model Aquatic Health Code, berenang dengan air yang terlalu dingin juga dapat meningkatkan risiko kontraksi rahim.
3. Jangan Berlebihan
Sama halnya dengan jenis olahraga lain, berenang terlalu lama bisa berdampak buruk pada kehamilan. Oleh karena itu, pastikan ibu hamil hanya berenang 3 hingga 5 kali dalam seminggu, dengan durasi paling banyak 30 menit setiap sesinya.
Anda harus segera berhenti berenang apabila mengalami kondisi-kondisi berikut ini:
- Mual.
- Demam.
- Keputihan.
- Perdarahan.
- Sakit perut dan panggul.
Artikel Lainnya: Rutin Olahraga saat Hamil Bikin Paru Bayi Sehat, Benarkah?
Berenang saat hamil cukup aman dan bisa membawa banyak manfaat. Akan tetapi, aktivitas tersebut sebaiknya Anda hindari apabila pernah mengalami kondisi-kondisi berikut ini:
- Keguguran berkali-kali.
- Rahim lemah.
- Membran pecah.
- Mengalami penyakit paru-paru atau jantung.
Agar lebih aman dan bisa merasakan manfaat berenang untuk ibu hamil, Anda sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter kandungan yang selama ini merawat.
Jangan memaksakan diri bila dokter melarang Anda melakukannya. Hal itu hanya akan merugikan Anda, kondisi kehamilan, dan janin.
Ingin tahu cara berenang yang baik untuk ibu hamil? Punya pertanyaan mengenai kondisi kesehatan lain? Anda bisa mengonsultasikannya kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi KlikDokter.
(NB/JKT)
- Healthline. Diakses 2021. What You Should Know About Swimming During Pregnancy
- Mom Junction. Diakses 2021. Swimming During Pregnancy: Benefits, Safety And Warning Signs
- PubMed. Diakses 2021. Is Swimming During Pregnancy a safe Exercise?
- Environment International. Diakses 2021. Maternal Swimming Pool Exposure During Pregnancy in Relation to Birth Outcomes and Cord Blood DNA Methylation Among Private Well Users.
- Center for Disease Control and Prevention. Diakses 2021. 2016 Ennex to The Model Aquatic Health Code