Dalam kegiatan sehari-hari, cukup sering kita melihat ibu hamil sedang menggendong bayi atau anak balita. Meski bobot tubuh anak kecil dianggap tidak terlalu berat, menggendong anak saat hamil kadang tetap saja bikin khawatir. Mungkin akan muncul pertanyaan, apakah hal tersebut akan memengaruhi kondisi ibu hamil?
Sebenarnya, amankah menggendong anak saat hamil dari segi medis? Yuk, simak ulasannya berikut ini.
Bahaya Menggendong Anak saat Hamil
Menggendong anak saat hamil sebenarnya tidak masalah pada kondisi-kondisi tertentu, terutama pada awal kehamilan.
Dalam banyak kejadian, ibu hamil dapat mengangkat anak dengan berat 13 kg hingga ia sudah tidak merasa kuat atau nyaman. Biasanya kondisi tidak nyaman tersebut muncul pada usia kehamilan 4-5 bulan.
Meski begitu, perlu diperhatikan lagi beberapa aspek lainnya. Selain usia kehamilan, berat anak dan kondisi ibu juga harus dipertimbangkan.
Ketika kehamilan semakin besar, ibu hamil tidak dianjurkan untuk sering menggendong anak karena dapat menyebabkan tekanan pada perut.
Selain itu, tidak dianjurkan pula menggendong anak dengan berat badan lebih dari 13 kg. Beban yang terlalu besar dapat membahayakan ibu hamil, apalagi bila diangkat dalam jarak jauh.
Beberapa bahaya menggendong anak saat hamil yang mungkin terjadi adalah risiko keguguran, pecah ketuban, terlepasnya plasenta dari rahim, atau kelahiran prematur.
Artikel lainnya: Ibu Hamil Naik Turun Tangga, Apakah Aman bagi Janin?
Cara Aman Menggendong Anak saat Hamil
Posisi yang aman saat menggendong anak selama hamil sangat bergantung pada kenyamanan ibu hamil. Bila Anda sedang hamil, sebaiknya mengangkat anak secara bertahap agar tidak terasa pusing dan kehilangan keseimbangan.
Misalnya, mulailah dengan menggendong dari posisi duduk, lalu berjongkok, baru kemudian berdiri dengan mengatur napas dengan baik. Pastikan punggung tetap lurus saat mengangkat si kecil.
Bila Anda melakukan perjalanan jauh, sebaiknya gunakan stroller agar tidak kelelahan saat membawa anak. Hindari juga mengangkat anak selama kehamilan saat naik-turun tangga.
Selain membutuhkan energi ekstra, menggendong anak saat naik atau turun tangga selama hamil dapat meningkatkan risiko berkurangnya keseimbangan dan jatuh.
Artikel lainnya: Ibu Hamil Kerja Shift Malam, Ini Bahayanya
Kondisi Ibu yang Dilarang Menggendong Anak
Pada kondisi tertentu, mengangkat anak saat mengandung tidak dianjurkan. Beberapa contoh kondisinya yaitu:
- Memiliki riwayat keguguran berulang karena kelemahan rahim (rahim inkompeten)
- Hamil bayi kembar
- Hamil dengan risiko tinggi seperti posisi plasenta di bawah
- Riwayat perdarahan dari jalan lahir
- Ibu dengan asma, tekanan darah tinggi, varises vagina, atau wasir
Hal-hal tersebut dapat meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, atau masalah kesehatan lainnya pada ibu hamil.
Pada dasarnya, kemampuan tiap ibu hamil dalam menggendong anak bervariasi. Jadi, kondisi itu tidak dapat disamaratakan atau dibandingkan.
Bila Anda merasa ragu atau khawatir, segera berkonsultasi dengan dokter kandungan. Gunakan Live Chat di KlikDokter untuk konsultasi lebih praktis dan cepat.
(FR/JKT)