Ketika hamil, seorang wanita akan mengalami berbagai perubahan dan penyesuaian sistem organ tubuh, utamanya ukuran rahim yang membesar.
Perubahan-perubahan tersebut ditujukan untuk untuk mempersiapkan Ibu menjalani kehamilan dan proses persalinan.
Nah, salah satu organ yang juga berubah selama hamil adalah jantung dan pembuluh darah. Perubahan tersebut terkadang diidentifikasi sebagai lemah jantung. Mengapa?
Berbagai perubahan tersebut menyebabkan ibu hamil terkadang merasakan berbagai keluhan, seperti mudah lelah, sesak napas atau ngos-ngosan, dan pembengkakan pada tungkai bawah.
Keluhan-keluhan tersebut juga bisa ditemukan pada seseorang dengan penyakit jantung. Namun, benarkah jantung lemah saat hamil tersebut?
Penyebab Jantung Lemah pada Ibu Hamil
Sebagai proses penyesuaian diri pada masa kehamilan, tubuh akan menambah volume darah yang beredar sebanyak 40-50 persen.
Pertambahan akan dimulai sejak usia kehamilan 6–8 minggu. Selanjutnya, secara bertahap, volume darah bertambah hingga usia kehamilan 32–34 minggu.
Fungsi dari pertambahan volume darah adalah membantu pertukaran gas, nutrisi, dan hasil metabolisme yang kebutuhannya meningkat selama hamil. Hal tersebut juga demi meminimalkan efek kehilangan darah selama proses persalinan.
Karena volume darah bertambah, cardiac output atau jumlah volume darah yang dipompa jantung dalam waktu satu menit, juga akan meningkat 30–40 persen.
Artikel Lainnya: Waspadai Serangan Jantung pada Ibu Hamil
Faktor lain yang memengaruhi pertambahan cardiac output adalah pertambahan laju detak jantung selama kehamilan sekitar 20-25 persen selama kehamilan, atau sekitar 10–20 kali/menit.
Tekanan darah ibu hamil umumnya cenderung serupa sebelum maupun selama kehamilan.
Namun, tekanan darah bisa menurun pada pertengahan kehamilan akibat berbagai perubahan hormon dan menumpuknya darah di daerah uterus.
Walaupun biasanya tidak memunculkan gejala, penting untuk terus memeriksakan tekanan darah selama kehamilan.
Selain perubahan kerja, bentuk dan posisi organ jantung juga akan berubah. Jantung akan cenderung membesar akibat dilatasi pada ruang-ruang jantung, kurang lebih 12 persen dari ukuran sebelumnya.
Otot jantung juga akan menebal jika dibandingkan sebelum hamil. Perubahan ini dapat disebabkan oleh bertambahnya volume darah yang perlu dipompa jantung. Artinya, kerja otot jantung pun makin berat.
Artikel Lainnya: Tips Jantung Sehat untuk Ibu Hamil
Normalkah Kondisi Ini?
Sekali lagi, perubahan-perubahan terkait jantung lemah saat hamil adalah proses penyesuaian tubuh terhadap kebutuhan ibu.
Anda tidak perlu khawatir jika mengalami merasakan berbagai gejala-gejala lemah jantung pada ibu hamil, seperti mudah lelah, agak sesak, dan pembengkakan tungkai.
Kondisi tersebut adalah normal dan akan segera membaik segera setelah Anda melahirkan. Namun, sering kali, seseorang mengalami penyakit jantung tanpa terdiagnosis.
Lalu saat orang tersebut hamil, keluhan khas penyakit jantung bisa tiba-tiba muncul padahal sebelumnya baik-baik saja.
Bagi seseorang yang sudah memiliki penyakit jantung tertentu, kehamilan dapat menambah atau memperparah keluhan yang dirasakan. Inilah yang perlu mendapat perhatian lebih pada ibu hamil.
Apa yang Harus Dilakukan?
Perubahan yang terjadi pada sistem jantung dan sirkulasi semasa hamil adalah normal. Jika Anda merasakan berbagai gejala lemah jantung pada ibu hamil di atas, apa yang harus dilakukan?
Kenali Penyakit Jantung Anda Sebelumnya, Jika Ada
Ketika merencanakan untuk hamil, pastikan Anda mengetahui kondisi kesehatan sebelumnya. Misalnya, apakah Anda pernah didiagnosis mengalami penyakit jantung atau tidak.
Hal tersebut penting untuk mencegah semakin parahnya kondisi akibat meningkatnya beban kerja jantung selama kehamilan.
Bagi penderita penyakit jantung yang sudah terdiagnosis dan berencana untuk hamil, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum terjadi kehamilan.
Dengan begitu, kehamilan yang dijalani dapat berjalan lancar dan tidak menimbulkan masalah kesehatan serius.
Artikel Lainnya: Preeklamsia Bikin Ibu Hamil Rentan Kena Penyakit Jantung
Jangan Panik
Yup, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah jangan panik. Kondisi tersebut muncul sebagai bentuk adaptasi tubuh terhadap proses kehamilan dan persalinan.
Selama keluhan tersebut tidak mengganggu aktivitas keseharian, Anda tidak perlu khawatir.
Rutin Pemeriksaan ke Bidan atau Dokter Kandungan
Lakukan pemeriksaan rutin ke bidan atau dokter kandungan untuk mengecek tekanan darah, frekuensi nadi, dll.
Jika Anda mengalami keluhan di atas, bisa dikonsultasikan untuk memastikan bahwa Anda sedang dalam kondisi yang sehat.
Itulah berbagai informasi terkait penyebab jantung lemah pada ibu hamil dan penanganannya. Jangan ragu berkonsultasi pada dokter jika keluhan semakin memberat.
Jangan ketinggalan berita lainnya seputar kesehatan jantung ibu hamil dengan mengunduh aplikasi Klikdokter.
(HNS/AYU)