Perubahan hormon saat hamil kerap membuat Anda enggan untuk mengonsumsi daging. Padahal, daging merupakan sumber protein, vitamin B12 dan vitamin D yang amat baik. Sebagai gantinya, Anda dapat mengonsumsi keju. Akan tetapi, tak sembarang keju boleh dimakan oleh ibu hamil. Lalu keju jenis apa yang paling aman dikonsumsi oleh wanita yang sedang mengandung?
Syarat keju yang aman
Sebagian keju tidak aman untuk dikonsumsi karena dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri Listeria sp. Penyakit yang mungkin muncul adalah listeriosis yang menular melalui makanan dan memiliki gejala seperti penyakit flu.
Karena itu, penyakit ini sering tidak dikenali. Jika dialami oleh ibu hamil, tentu listeriosis akan membahayakan janin, sebab dapat memicu kelahiran prematur, keguguran, hingga kematian janin.
Atas dasar inilah, Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat mengeluarkan aturan khusus terkait produksi, impor dan penjualan keju yang telah dikeluarkan sejak tahun 1949.
Dikatakan bila produk keju memiliki masa penyimpanan kurang dari 60 hari, maka harus dibuat dari susu pasteurisasi. Sedangkan, bila masa penyimpanan lebih dari 60 hari, produk keju dapat dibuat dari susu pasteurisasi ataupun susu mentah (raw milk).
Batas 60 hari tersebut dikarenakan kuman berbahaya yang ada di dalam susu seharusnya sudah mati dalam waktu 60 hari. Karena itu, keju yang dianggap aman untuk ibu hamil adalah yang telah melalui proses pasteurisasi atau proses pemanasan singkat untuk mematikan kuman-kuman berbahaya di dalam susu.
Meski demikian, tak semua produk keju yang berasal dari susu pasteurisasi betul-betul aman bagi ibu hamil. Jenis keju yang lunak dengan tekstur lembut (soft cheese dan semi-soft cheese) umumnya memiliki masa penyimpanan yang lebih singkat ketimbang keju yang bertekstur keras (hard cheese).
Keju lunak juga cenderung lebih basah atau lembap, sehingga lebih mudah menjadi wadah tumbuhnya bakteri (termasuk Listeria) ketimbang keju keras yang cenderung kering.
Pilihan keju untuk ibu hamil
Untuk pilihan jenis keju, berikut ini adalah beberapa keju yang dianggap aman bagi ibu hamil:
- Keju lunak/semi-lunak: cottage cheese, cream cheese, feta, mascarpone, mozarella, keju panir, keju oles olahan, ricotta, dan
- Keju keras: keju cheddar, keju edam, keju parmesan, emmental, lanchasire, jarlsberg, gouda, hard pecorino.
Di luar daftar ini, masih banyak berbagai pilihan jenis keju lunak maupun keju keras. Sebagian mungkin jarang ditemui di Indonesia. Namun pada prinsipnya, carilah keju yang dibuat melalui proses pasteurisasi dan hindari semua jenis keju yang dibuat dari susu mentah.
Kedua, carilah keju dalam potongan besar bila dijual kiloan. Sebab keju dapat terkontaminasi kuman lewat alat pemotong keju, yang bisa saja sebelumnya digunakan untuk memotong daging atau bahan makanan lainnya.
Sebagai alternatif, carilah keju olahan yang dipasteurisasi (processed cheese) yang sudah dikemas sesuai dengan ukuran standarnya, baik yang balok maupun irisan (slices). Jenis keju olahan ini banyak Anda temukan dalam berbagai merek di supermarket.
Sesungguhnya, keju merupakan salah satu sumber makanan bernutrisi tinggi untuk ibu hamil. Selain tinggi protein dan kalsium, keju juga mengandung lemak dan berbagai zat gizi lainnya. Beberapa jenis keju olahan bahkan sudah difortifikasi oleh vitamin A dan D.
Dengan menyimak berbagai fakta di atas, kini Anda tak perlu ragu lagi untuk mengonsumsi keju di saat hamil. Yang terpenting bagi ibu hamil adalah jaga selalu kondisi tubuh tetap fit dengan asupan makanan yang bergizi dan rutin memeriksakan kondisi kesehatan pada dokter kandungan.
[NP/ RVS]