Preeklampsia terjadi ketika ibu hamil mengalami peningkatan tekanan darah dan pembengkakan di kaki, wajah, serta tangan secara mendadak. Preeklampsia merupakan komplikasi kehamilan yang umum terjadi di trimester ketiga dan bisa dialami oleh 1 dari 20 kehamilan.
Preeklampsia yang tidak ditangani dengan baik dapat berlanjut menjadi eklampsia. Pada kondisi eklampsia, ibu dapat mengalami kejang, koma, bahkan kematian. Ada salah satu tanda preeklampsia lain yang harus ibu hamil waspadai, yakni kencing berbusa.
Kencing Berbusa Tanda Preeklampsia?
Kencing berbusa adalah salah satu gejala proteinuria yang menandakan adanya protein di dalam urine. Protein ini seharusnya tidak ada di dalam urine karena disaring oleh ginjal.
Artikel Lainnya: Air Kencing Berbusa, Gejala Penyakit Apa?
Namun, pada kondisi preeklampsia, terdapat kerusakan sementara di bagian saringan, sehingga protein yang harusnya tersaring dapat keluar lewat urine. Gejala preeklampsia yang menyebabkan kencing berbusa ini harus diwaspadai. Gejala lainnya yang bisa menyertai adalah tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Pada kebanyakan kasus, ibu hamil tidak menyadari kedua gejala ini. Biasanya, mereka baru mengetahuinya saat memeriksakan kehamilan ke dokter.
Gejala Preeklampsia Lainnya pada Ibu Hamil
Seiring berjalannya waktu, kondisi preeklampsia dapat menyebabkan ibu hamil mengalami retensi cairan (edema). Edema dapat menimbulkan pembengkakan di tangan, kaki, tumit, dan wajah. Gejala ini biasanya terasa ringan di pagi hari dan semakin meningkat sepanjang hari.
Tanda atau gejala preeklampsia yang mungkin dialami ibu hamil adalah:
- Mengalami sakit kepala yang seringkali parah.
- Mengalami sesak napas.
- Penglihatan kabur, terkadang melihat kilatan cahaya.
- Rasa tidak enak badan.
- Nyeri tepat di bawah tulang rusuk di sisi kanan.
- Berat badan ibu bertambah dalam waktu cepat (disebabkan oleh retensi cairan).
- Urine yang keluar sedikit.
- Muntah.
- Jumlah trombosit dalam darah menurun.
- Gangguan fungsi hati.
Sedangkan gejala preeklampsia yang dialami janin bisa berupa pertumbuhan yang terhambat akibat suplai darah ke plasenta menurun.
Artikel Lainnya: 7 Penyebab Kencing Berbusa Ini Harus Diwaspadai
Mengatasi Kencing Berbusa Akibat Preeklampsia
Preeklampsia ini tidak bisa disembuhkan sampai bayi dilahirkan. Ibu berisiko lebih besar terkena stroke, perdarahan hebat, lepasnya plasenta dari rahim, dan kejang.
Beberapa jenis obat untuk tekanan darah tinggi, obat kejang, hingga obat kortikosteroid, mungkin akan diresepkan oleh dokter untuk ibu hamil. Akan tetapi penggunaan obat-obatan ini harus dalam pengawasan ketat dokter. Sebab, penggunaan obat saat hamil dapat memberikan dampak kepada pertumbuhan dan perkembangan janin.
Apabila usia kandungan belum mendekati waktu melahirkan dan gejalanya tidak parah, dokter mungkin akan menyarankan ibu untuk beristirahat. Beristirahat dapat membantu menurunkan tekanan darah yang akan meningkatkan alirah darah ke plasenta janin.
Namun, bila preeklampsia baru didiagnosis mendekati waktu kelahiran, dokter mungkin akan menyarankan ibu untuk segera melakukan persalinan. Pada kasus yang parah, mungkin tidak ada pilihan selain melakukan persalinan caesar sesegera mungkin.
Kencing berbusa saat hamil dapat menjadi tanda preeklampsia. Apabila ibu hamil mengalami gejala-gejala di atas, segeralah berkonsultasi kepada dokter untuk mendapatkan pemeriksaan serta penanganan yang tepat. Temukan informasi kehamilan dan kesehatan lainnya dengan membaca artikel di aplikasi Klikdokter.
(OVI/JKT)