Lakukan Ini Bila Hemoglobin Bumil Rendah Jelang Persalinan

Bagi ibu hamil, menjaga kadar hemoglobin (hb) tetap normal merupakan hal penting. Kadar Hb yang rendah akan memicu anemia. Kondisi tersebut lazimnya akan diikuti dengan gejala, seperti kelelahan, sesak napas, jantung yang berdebar, pusing, dan mudah marah. 

Hemogoblin bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh. Itu sebabnya, hemoglobin yang rendah bisa mengganggu tumbuh kembang bayi dalam kandungan.

Lantas, bagaimana jika terjadi kondisi hemoglobin rendah saat waktu melahirkan mendekat? Bagaimana cara mengatasi Hb rendah saat hamil tua?

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kadar Hb ibu hamil sebaiknya tidak kurang dari 11 g/dL. Setiap periode trimester kehamilan sebenarnya punya rentang kadar hemoglobin ideal yang berbeda-beda. Berikut rinciannya: 

• Trimester pertama 11,6 - 13,9 g/dL
• Trimester kedua 9,7 - 14,8 g/dL
• Trimester ketiga 9,5 - 15 g/dL

Kesehatan ibu dan bayi di dalam kandungan bisa terganggu bila kadar hemoglobin berada di bawah ambang batas yang direkomendasikan. 

Dijelaskan oleh dr. Devia Irine Putri, “Kondisi anemia pada kehamilan dapat menyebabkan janin memiliki berat badan lahir yang rendah, pertumbuhan dan perkembangannya dapat terhambat, dan bayi dapat lahir secara prematur.”

Artikel lainnya: Mengapa Anemia pada Ibu Hamil Berbahaya?

Ibu hamil dengan hemoglobin rendah tetap bisa menjalani persalinan, baik normal maupun operasi caesar. Namun, kondisi tersebut menyebabkan beberapa risiko tertentu meningkat. 

“Risiko yang akan dialami ibu dengan hemoglobin rendah saat persalinan adalah risiko pendarahan yang lebih banyak. Selain itu, ibu hamil juga akan rentan mengalami infeksi, termasuk pada luka bekas jahitan di jalan lahir/caesar,” kata dr. Devia.

Kemungkinan pendarahan dan infeksi yang lebih tinggi bisa menyebabkan ibu yang melahirkan dalam kondisi hemoglobin rendah lebih lama menjalani perawatan pascamelahirkan. Risiko baby blues pada ibu juga meningkat.

Ibu hamil perlu segera berkonsultasi ke dokter bila mengetahui kadar hemoglobinnya rendah. Biasanya, Anda akan diminta untuk meningkatkan konsumsi asupan kaya vitamin B12, asam folat, dan zat besi. Dokter juga akan meresepkan suplemen kehamilan tambahan.

“Konsumsi makanan yang bergizi, terutama yang mengandung tinggi zat besi, seperti sayuran hijau, daging, dan juga vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi yang lebih optimal,” ujar dr. Devia.

Artikel lainnya: Ketahui Penyebab Umum Keguguran pada Ibu Hamil

Dia menambahkan, konsumsi juga suplemen prenatal dengan kandungan vitamin B12, asam folat, dan zat besi yang tinggi. Namun, dr. Devia mengingatkan, konsumsi suplemen kehamilan tetap harus dalam pengawasan dokter. 

Jangan sembarangan mengonsumsi suplemen. Sebab, suplemen kehamilan memiliki efek serta risiko yang berbeda-beda bagi ibu hamil. 

Kebutuhan dan kondisi masing-masing ibu hamil juga tidak sama. Dokterlah yang akan menentukan kadar suplemen yang aman untuk bumil.

“Selama kehamilan, ibu hamil juga wajib rutin memeriksakan diri ke dokter kandungan ataupun bidan,” dr. Devia mengingatkan.

Dokter akan segera memberikan penanganan bila hasil pemeriksaan menunjukkan kadar hemoglobin Ibu rendah. Hal itu penting dilakukan agar kadar hemoglobin yang rendah tidak berlanjut hingga waktu persalinan.

Segera konsultasikan kepada dokter jika kadar hemoglobin Anda masih juga rendah menjelang persalinan. Dokter akan memberikan penanganan yang tepat sesuai kondisi ibu.

Itulah beberapa cara mengatasi kondisi hemoglobin Ibu yang rendah menjelang melahirkan. Penting untuk selalu berkonsultasi kepada dokter saat mengalami hemoglobin yang rendah. Dokter pun akan memberikan pengobatan yang tepat bagi ibu hamil.

Chat dokter seputar masalah kehamilan lainnya hanya dengan menggunakan aplikasi Klikdokter. Download di sini!

[HNS/JKT]