Kehamilan

Mengenal Hipertensi Gestasional yang Berisiko Dialami Ibu Hamil

Zahra Aminati, 16 Des 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kondisi tekanan darah tinggi saat hamil disebut sebagai hipertensi gestasional. Ketahui informasi mengenai masalah kesehatan tersebut di sini.

Mengenal Hipertensi Gestasional yang Berisiko Dialami Ibu Hamil

Salah satu kondisi kesehatan yang berisiko terjadi saat hamil adalah hipertensi gestasional. Kondisi ini ditandai ketika tekanan darah ibu hamil melampaui batas normal.

Tekanan darah tinggi saat hamil harus segera ditangani untuk mencegah risiko kesehatan berlanjut pada janin maupun ibu.

Ketahui penjelasan mengenai hipertensi gestasional dengan membaca ulasan berikut ini.

1 dari 3

Penyebab Hipertensi Gestasional

Dilansir dari laman Cedars Sinai,  hipertensi gestasional dapat dialami oleh 3 dari 50 ibu hamil. Kendati begitu, penyebab dari tekanan darah tinggi saat hamil belum diketahui pasti.

Dokter Theresia Rina Yunita mengatakan bahwa kondisi ini terjadi saat tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau diastolik ≥ 90 mmHg.

“Hasil tersebut didapat setelah dilakukan dua kali pengukuran berjarak 6 jam dan ketika kehamilan memasuki usia 20 minggu,” jelas dr. Theresia.

Artikel Lainnya: Sindrom HELLP, Gangguan yang Muncul saat Ibu Hamil Hipertensi

Ada beberapa kondisi yang disinyalir dapat meningkatkan risiko ibu terkena kondisi ini. Berikut beberapa faktor risikonya:

  • Memiliki riwayat tekanan darah tinggi (hipertensi) sebelum hamil.
  • Memiliki riwayat penyakit ginjal.
  • Memiliki riwayat penyakit diabetes.
  • Usia ibu, kurang dari 20 tahun atau lebih dari 40 tahun.
  • Hamil bayi kembar (kembar dua, kembar tiga atau lebih).
  • Memiliki keturunan Ras Afrika-Amerika.

Dokter Theresia menambahkan, “Selain faktor risiko di atas, kebiasaan mengonsumsi makanan yang tinggi garam juga dapat menyebabkan hipertensi gestasional pada ibu hamil.”

2 dari 3

Gejala Penyakit Hipertensi Gestasional

Gejala hipertensi gestasional yang dialami ibu hamil dapat berbeda-beda. Namun, masih dilansir dari laman Cedars Sinai, tekanan darah tinggi ini dapat terjadi saat usia kehamilan memasuki trimester kedua.

Artikel Lainnya: Bahaya Hipertensi Gestasional Saat Hamil

Berikut merupakan beberapa gejala tekanan darah tinggi pada ibu hamil:

  • Sakit kepala.
  • Edema (pembengkakan).
  • Berat badan bertambah tiba-tiba.
  • Mengalami gangguan penglihatan, seperti mata buram atau penglihatan ganda.
  • Mual dan muntah.
  • Nyeri di perut kanan bagian atas atau di sekitar perut lainnya.
  • Volume atau jumlah air kencing sedikit.
3 dari 3

Diagnosis dan  Cara Menangani Hipertensi Gestasional

Untuk mendiagnosis hipertensi gestasional, ibu hamil bisa rutin memeriksakan tekanan darah dan kondisi kesehatannya ke dokter kandungan.

Dokter juga dapat melakukan beberapa tes berikut ini:

  • Mengukur tekanan darah ibu hamil.
  • Melakukan tes urine untuk mencari tahu kemungkinan gejala preeklampsia.
  • Mengamati kondisi edema.
  • Mengukur berat badan.
  • Melakukan tes fungsi hati dan ginjal guna mencari tahu kemungkinan
  • Melakukan tes pembekuan darah untuk mencari tahu kemungkinan preeklampsia.

Artikel Lainnya: Bahaya Konsumsi Garam Berlebihan bagi Ibu Hamil

Apabila didiagnosis mengalami kondisi ini, dokter dapat meresepkan beberapa obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah ibu hamil.  Dilansir dari Very Well, berikut obat untuk mengatasi hipertensi gestasional:

  • Labetalol, obat beta-blocker ini membantu memperlambat detak jantung.
  • Ji Nifedipine, obat ini memudahkan pembuluh darah untuk mencegah jantung perlu memompa terlalu keras.
  • Hydralazine obat ini dapat membuat vena jadi lebih rileks dan melancarkan aliran darah.

Jika dikonsumsi dalam jangka waktu pendek, obat-obatan di atas bisa diberikan melalui infus atau intravena.

Apabila obat harus dikonsumsi dalam jangka panjang, dokter dapat memberikan obat-obatan di atas dalam sediaan oral.

Dilansir dari Mayo Clinic, obat tekanan darah tinggi, seperti angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitors, angiotensin II receptor blocker, dan renin inhibitors tidak dianjurkan diberikan kepada ibu hamil.

Ketahui informasi kesehatan dan kehamilan lainnya dengan membaca artikel di aplikasi KlikDokter.

(OVI/AYU)

Referensi:

Wawancara Dokter Theresia Rina Yunita

Cedars Sinai. Diakses Desember 2021. Gestational Hypertension.

Stanford Health Care. Diakses Desember 2021. What Causes Gestational Hypertension?

Mayo Clinic. Diakses Desember 2021. High blood pressure and pregnancy: Know the facts.

Kehamilan
Hipertensi