Seorang ibu harus benar-benar memerhatikan asupan makanan selama kehamilan dan menyusui, agar memastikan kebutuhan gizinya terus terpenuhi. Tak hanya makronutrien seperti karbohidrat, protein dan lemak saja, mikronutrien seperti vitamin dan mineral pun tidak boleh luput dari perhatian.
Sayangnya, tidak sedikit ibu hamil dan menyusui yang kurang peduli akan kebutuhan mikronutrien hariannya. Padahal, sekalipun dalam jumlah sedikit, mikronutrien sangat penting untuk menunjang metabolisme tubuh, kerja enzim, dan lainnya.
Dari sekian mikronutrien, beberapa yang penting bagi ibu hamil dan menyusui adalah:
1. Zat Besi
Ibu hamil dan menyusui memerlukan zat besi sebanyak 27 mg per hari. Zat gizi ini dapat ditemukan pada sayuran hijau, roti gandum dan serealia, serta daging merah.
2. Kalsium
Ibu hamil dan menyusui memerlukan kalsium sebanyak 1200 mg per hari. Sumber zat gizi ini adalah keju, yoghurt, dan susu.
3. Asam folat
Zat gizi ini diperlukan oleh ibu hamil dan menyusui sebanyak sebanyak 600-800 mg per hari. Asam folat terdapat dalam telur, kacang-kacangan, dan sayuran hijau.
4. Vitamin B12
Vitamin B12 diperlukan sebanyak 2,6 mikrogram per hari. Ini banyak terdapat dalam ikan, hati, produk kedelai, dan serealia.
5. Zink
Diperlukan sebanyak 11 mg per hari, zink banyak terdapat dalam kerang, lobster, udang, dan daging merah.
Kekurangan mikronutrien di masa kehamilan menyebabkan komplikasi berupa anemia, kelahiran prematur, berat lahir bayi rendah, perdarahan saat persalinan, defek tabung neural (Neural Tube Defects), dan janin gagal tumbuh.
Sementara pada ibu menyusui, kekurangan mikronutrien dapat menyebabkan menyusutnya kadar vitamin dan mineral pada ASI.
Ini membuat tumbuh kembang bayi tidak berjalan optimal.Atas alasan tersebut, ibu hamil dan menyusui wajib memenuhi kebutuhan mikronutrien sehari-hari. Bahkan bila perlu, ibu hamil dan menyusui dapat mengonsumsi suplemen mikronutrien.
Sebuah studi menunjukkan bahwa suplementasi mikronutrien atau Multiple Micronutrients Suplementation (MMS) pada ibu hamil dapat mengurangi risiko lahir prematur dan bayi berat lahir rendah.
Menyadari pentingnya mikronutrien mengharuskan ibu hamil dan menyusui untuk terus memerhatikan makanan maupun minuman yang masuk ke dalam tubuhnya. Ingat, bayi yang sehat berawal dari ibu yang sehat.
(NB)