Ibu hamil disarankan tetap berolahraga ringan agar kondisi tubuhnya fit dan bugar hingga persalinan. Salah satu olahraga yang bisa dicoba adalah senam lantai ibu hamil, seperti kegel, yoga, atau pilates.
Semua olahraga tersebut tetap harus dilakukan dengan baik dan benar. Salah-salah, perut bisa kram dan menyebabkan rasa tidak nyaman. Kondisi ini membuat ibu hamil harus segera memeriksakan diri ke dokter.
Penyebab Perut Ibu Hamil Kram saat Senam Lantai
Menurut dr. Atika, penyebab perut kram saat hamil bisa jadi karena peregangan round ligament.
“Round ligament adalah otot yang menahan rahim. Ketika otot tersebut meregang bisa muncul rasa nyeri yang tajam di area abdomen (perut) bawah,” jelas dr. Atika.
“Ketika Anda pertama kali merasakan kram perut saat olahraga, sebaiknya hentikan latihan dan periksakan dulu kondisi ke dokter. Tujuannya supaya dokter bisa memastikan semua kondisi baik-baik saja sebelum melanjutkan aktivitas Anda,” sambungnya.
Selain itu, kram perut khususnya saat melakukan senam lantai ibu hamil juga bisa disebabkan oleh intensitas olahraga yang terlalu berat.
“Disarankan agar intensitas olahraga saat hamil ditingkatkan perlahan-lahan. Mulai dari yang paling ringan terlebih dahulu, baru ditingkatkan sesuai kemampuan tubuh,” saran dr. Atika.
“Selalu konsultasikan olahraga yang ingin dilakukan pada dokter,” tegasnya.
Artikel Lainnya: Ibu Hamil, Waspadai Tanda-Tanda Keguguran Ini
Perhatikan Tanda Kram Perut yang Berbahaya bagi Ibu Hamil
Olahraga senam lantai atau jenis lainnya dapat melepaskan hormon endorfin, yang meningkatkan mood dan energi pada ibu hamil. Hormon tersebut juga bisa meningkatkan kualitas tidur, mencegah sembelit, dan membantu mempersiapkan kelahiran dengan lebih kuat.
Kendati demikian, manfaat itu hanya bisa dirasakan jika intensitas olahraga yang dipilih tepat dan sesuai dengan kondisi tubuh. Ibu hamil wajib waspada dan segera ke dokter apabila olahraga justru menyebabkan kondisi di bawah ini:
- Perdarahan dari vagina
- Pusing
- Ingin pingsan
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Kontraksi
- Keluar ketuban
“Kalau misalnya tidak ada gejala selain kram, bisa saja itu tidak berbahaya. Tapi kalau sudah sampai disertai dengan gejala-gejala di atas, ibu patut waspada dan harus segera ke rumah sakit,” tutur dr. Atika.
Kondisi tersebut dikhawatirkan menjadi indikasi keguguran, apalagi jika usia kehamilan baru di trimester pertama. Kram perut yang parah pun bisa menandakan persalinan dini (kelahiran prematur). Kalau tidak segera ditangani tenaga medis, keselamatan ibu dan bayi jadi taruhannya.
Artikel Lainnya: Gerakan Senam Ibu Hamil untuk Melancarkan Persalinan
Latihan yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Ibu Hamil
Ada sejumlah olahraga yang tidak dianjurkan bagi ibu hamil menurut American Pregnancy Association. Risikonya bukan cuma kram, tetapi berpotensi menyebabkan cacat lahir dan kelahiran prematur.
Beberapa jenis olahraga yang tidak dianjurkan untuk dilakukan ibu hamil, antara lain:
- Ski air
- Ski salju
- Panjat tebing
- Seluncur es
- Scuba diving
- Roller blading
Waktu olahraga yang disarankan adalah 30 menit dan dilakukan sebanyak 3-5 kali dalam seminggu. Apabila sudah merasa lelah dan agak sesak napas, ibu hamil harus berhenti.
Sementara itu, untuk olahraga yang relatif aman dan boleh dilakukan ibu hamil adalah sebagai berikut:
- Jalan santai
- Berenang
- Senam kegel
- Bersepeda statis
- Yoga dan pilates. Namun, hindari melakukan gerakan tengkurap dan gerakan lain yang bisa menyebabkan jatuh atau cedera perut.
Artikel Lainnya: Jangan Lakukan! Olahraga Ini Berbahaya untuk Ibu Hamil
Cara Mengatasi Perut Kram saat Hamil
Cara yang direkomendasikan oleh dr. Atika ini ditujukan untuk mengatasi kram minor (ringan) ketika ibu hamil sedang atau sesudah berolahraga. Sejumlah langkah yang bisa dilakukan, antara lain:
- Cobalah untuk duduk, berbaring, atau ganti ke posisi yang paling nyaman
- Berendamlah di air hangat untuk meringankan gejala
- Cobalah untuk melakukan relaksasi
- Letakkan botol yang berisi air panas dan sudah dibungkus dengan handuk di area yang sakit
- Perbanyak minum air putih, dan pastikan kebutuhan cairan Anda tercukupi.
Waspadai tanda-tanda perut kram saat hamil yang berbahaya. Jangan anggap sepele, karena keselamatan Anda dan janin yang jadi taruhannya.
Segera konsultasikan segala keluhan yang terjadi selama kehamilan pada dokter. Sebagai langkah pertolongan petama, Anda bisa berkonsultasi pada dokter menggunakan layanan Tanya Dokter atau dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.
(NB/JKT)