Terjadinya perubahan fisik selama hamil dapat menimbulkan sejumlah keluhan, salah satunya adalah perut kencang. Kondisi ini tentu akan membuat ibu hamil merasa tidak nyaman. Tak jarang, perut kencang juga menyebabkan kekhawatiran.
Biasanya, penyebab perut kencang selama hamil akan bergantung pada usia kehamilan, mulai dari yang tidak berbahaya hingga membutuhkan kewaspadaan yang lebih.
Oleh karenanya, penting bagi Mama untuk mengetahui dan membedakan penyebab perut kencang saat hamil.
1. Pertumbuhan Rahim
Disampaikan dr. Anita Amalia Sari, perut kencang pada awal kehamilan terjadi akibat rahim yang meregang dan bertumbuh.
Biasanya, kondisi ini terjadi di trimester pertama kehamilan. Meregangnya rahim bertujuan untuk menyediakan ruang yang nyaman dan sesuai bagi janin yang baru berkembang. Tentunya, kondisi ini normal pada ibu hamil.
2. Keguguran
Keluhan perut kencang pada ibu hamil di awal kehamilan juga bisa disebabkan oleh keguguran.
“Perut kencang yang perlu diwaspadai ialah bila disertai dengan flek perdarahan atau adanya jaringan yang keluar dari alat kemaluan wanita yang disertai dengan nyeri atau kram di bagian punggung bawah belakang,” jelas Dokter Anita.
Bila kamu mengalaminya, segera periksakan kondisi kehamilan ke dokter atau bidan terdekat.
Artikel Lainnya: 6 Jenis Kontraksi Kehamilan dan Cara Mengatasinya
3. Nyeri Ligamen Bundar
Dikutip dari National Health Service UK, nyeri ligamen bundar juga menjadi salah satu alasan kenapa perut kencang saat hamil. Biasanya, ini dialami Mama pada trimester kedua kehamilan.
Ini terjadi karena ukuran janin yang semakin besar dan berpotensi menekan dinding-dinding perut serta menimbulkan keluhan perut kencang. Peregangan di ligamen bundar juga memicu terjadinya rasa nyeri tajam yang tidak nyaman.
Biasanya, rasa nyeri dan perut kencang ini muncul secara mendadak dan menjalar hingga ke perut bagian bawah.
4. Gangguan Pencernaan
Kondisi perut kembung dan konstipasi sering kali dianggap sebagai sensasi kencang di perut. Munculnya keluhan ini karena pengaruh hormon progesteron yang menyebabkan kerja saluran cerna dalam mencerna makanan jadi lebih lambat.
Adanya gas berlebihan dan sembelit yang dialami oleh Mama selama kehamilan merupakan hal yang wajar.
5. Kontraksi Braxton Hicks
Perut kencang ketika hamil juga bisa disebabkan oleh kontraksi palsu (kontraksi Braxton-Hicks). Kontraksi ini bisa dirasakan sejak memasuki trimester kedua dan akan lebih sering dialami saat trimester ketiga.
Bila Mama merasakan perut kencang dan keras yang hilang timbul, jarang terjadi, tidak teratur, dan tidak semakin menguat, maka kontraksi ini merupakan kontraksi palsu.
6. Kontraksi Asli
Saat memasuki trimester ketiga, di mana bayi sudah siap dilahirkan, maka Mama akan mengalami kontraksi asli sebagai tanda persalinan awal.
Ini ditandai dengan gejala perut kencang yang terasa di atas perut kemudian menjalar ke bawah perut dan merasa ke seluruh bagian perut. Menurut dr. Anita, gejala perut kencang yang merupakan tanda persalinan akan terasa mulas dan berlangsung lama serta terus-menerus.
Artikel Lainnya: Harus Tahu, Ini 10 Tahapan Pembukaan Serviks Saat Lahiran
7. Dehidrasi
Berdasarkan penuturan Dokter Anita, dehidrasi yang dialami saat hamil juga bisa menimbulkan keluhan perut kencang. Ada kemungkinan bahwa dehidrasi ini berkaitan dengan kontraksi.
Oleh karenanya, pastikan untuk ibu hamil mencukupi kebutuhan cairan setiap harinya dengan minum air putih yang cukup.
8. Irritable Uterus
Irritable uterus merupakan kondisi di mana terjadinya kontraksi ringan pada otot rahim. Meski serupa dengan kontraksi Braxton-Hicks. Akan tetapi, kontraksi ini tampak berbeda karena dapat terasa lebih kuat dan lebih sering.
Sayangnya, belum diketahui secara pasti apa penyebab irritable uterus. Namun, ada beberapa faktor yang kemungkinan bisa menyebabkan kondisi ini, misalnya stres, dehidrasi, atau infeksi yang tidak diobati.
9. Pergerakan Janin
Pergerakan bayi dalam kandungan juga bisa menyebabkan sensasi perut kencang pada ibu hamil. Biasanya, sensasi yang dirasakan akan berbeda-beda, tergantung dari lokasi janin dan cara mereka bergerak.
Akan tetapi, otot janin yang semakin berkembang dan semakin kuat dapat memicu terjadinya gerakan yang semakin bertenaga, sehingga Mama bisa menyebabkan ketidaknyamanan pada perut.
Artikel Lainnya: Ibu Hamil, Ini Tanda Pembukaan Menjelang Persalinan
10. Kandung Kemih yang Penuh
Kandung kemih yang penuh bisa menyebabkan terjadinya perut kencang ketika hamil. Tak hanya itu, kondisi kandung kemih yang penuh juga sering dikaitkan dengan peningkatan kontraksi Braxton-Hicks.
Oleh karenanya, pastikan Mama untuk tidak menahan buang air kecil, ya!
Perut kencang saat hamil tentu akan terasa mengganggu. Beruntungnya, ada beberapa cara mengatasi perut kencang pada ibu hamil yang bisa dilakukan, seperti:
- Pastikan untuk tetap terhidrasi dengan minum air secara rutin
- Gerakan tubuh untuk mencari perubahan posisi yang dapat membantu mengurangi gejala perut kencang
- Usahakan untuk tidak langsung bangun dari tempat tidur atau posisi lainnya
- Kompres perut dengan botol berisi air hangat untuk meredakan perut kencang
- Lakukan pijatan ringan untuk mengendurkan otot-otot yang kencang
Apabila cara-cara di atas tidak meredakan sensasi perut kencang, Mama bisa langsung menghubungi dokter atau bidan terdekat. Bisa juga dengan menggunakan layanan Tanya Dokter kandungan untuk konsultasi dengan dokter secara online dan Temu Dokter kandungan untuk booking dokter.
Yuk, #JagaSehatmu dan bayi dalam kandungan dengan lebih memerhatikan kondisi tubuh selama kehamilan. Jangan lupa, unduh aplikasi KlikDokter untuk mendapatkan informasi seputar tips menjaga kehamilan yang sehat.
(NM)
- National Health Service UK. Diakses 2023. Stomach pain in pregnancy.
- American Pregnancy Association. Diakses 2023. Stomach Pain in pregnancy.
- Baby Center. Diakses 2023. Is it normal for it to hurt when my baby moves?