Pada usia kehamilan 5 minggu, ibu hamil perlu menunggu 35 minggu lagi untuk bisa melihat si kecil. Meski begitu, terdapat sejumlah gejala yang bisa dirasakan ibu hamil, seperti mual, keram, dan sering buang air kecil.
Hal ini tidak lepas dari perkembangan janin di usia 5 minggu kehamilan. Nah, seperti apa perkembangannya? Simak terus ulasan di bawah ini, ya!
Bagaimana Perkembangan Janin pada Usia 5 Minggu?
Pada minggu ke-5 kehamilan, bayi masih berbentuk embrio alias bakal janin. Nah, bakal janin umur 5 minggu sebesar apa, sih?
Bentuk bakal janin usia 5 minggu seperti kecebong. Ukuran janin 5 minggu sebesar biji apel, dengan panjang sekitar 0,1-0,2 sentimeter (cm).
Karena masih terhitung hamil muda dan tergolong dalam masa trimester pertama, ukuran bayi pun cukup kecil. Meski begitu, perkembangan bayi pada minggu ke-5 kehamilan sangat pesat. Pada fase ini, bakal janin sudah dilapisi kantong ketuban, yaitu kantong berisi cairan ketuban yang melindungi bayi.
Selain itu, bayi mengalami sejumlah perkembangan pada minggu ke-5 kehamilan, seperti:
1. Tiga Lapisan Embrio Terbentuk
Pada usia kehamilan 5 minggu, embrio kini terbagi menjadi tiga lapisan, yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm.
Ketiga lapisan ini memiliki peran penting dalam perkembangan bakal janin. Nantinya, ketiga lapisan ini akan membentuk organ dan jaringan tubuh.
2. Otak Mulai Terbentuk
Tabung saraf yang terbentuk dari lapisan luar embrio alias ektoderm kini mulai berkembang. Komponen ini berubah menjadi otak, sistem saraf, dan kulit.
Lapisan ektoderm juga membentuk kulit, rambut, kuku, kelenjar susu dan keringat, serta email (lapisan terluar gigi).
Artikel Lainnya: Mitos Hamil muda yang Tak Perlu Bunda Percaya
3. Terbentuknya Jantung dan Sistem Peredaran Darah
Jantung dan sistem peredaran darah mulai terbentuk dari lapisan tengah embrio alias mesoderm. Pada minggu ini, jantung beberapa bayi mulai berdetak dan memompa darah.
Detak jantung bakal janin memang dimulai pada usia 4 hingga 5 minggu kehamilan. Namun, detak jantung bakal janin umumnya baru bisa dideteksi ketika si kecil berusia 6 minggu melalui USG perut.
Karenanya, disarankan untuk mulai melakukan ultrasonografi (USG) pada usia 4 minggu kehamilan tapi dengan USG dari vagina.
Selain membentuk jantung, lapisan tengah embrio juga membentuk otot, tulang rawan, tulang, alat kelamin, ginjal, dan jaringan di bawah kulit bayi.
4. Terbentuknya Paru-Paru dan Sistem Pencernaan
Endoderm atau lapisan dalam embrio akan berkembang menjadi sistem pencernaan, sistem pencernaan, dan hati. Selain itu, lapisan ini juga membentuk saluran kemih dan tiroid.
Seiring berjalannya waktu, perkembangan endoderm beserta lapisan embrio lainnya akan semakin pesat.
Lapisan embrio pada minggu ke-5 kehamilan memang mulai membentuk organ tubuh si kecil dan jantungnya sudah berdetak.
Artikel Lainnya: Bumil Perlu Paham, Ini Cara Baca Hasil USG 2 Dimensi
Apa yang Dirasakan Ibu Saat Hamil 5 Minggu?
Bentuk janin 5 minggu memang masih sangat kecil, tetapi perkembangannya bisa memicu sejumlah gejala pada ibu hamil.
Salah satu gejala yang muncul adalah ibu hamil jadi sering buang air kecil. Hal ini disebabkan karena bertambahnya volume darah selama kehamilan. Karena ginjal menyaring banyak darah, produksi urine pun meningkat.
Meski harus sering ke kamar mandi, bumil sebaiknya tidak berhenti minum air supaya terhindar dari dehidrasi. Jangan pula menahan buang air kecil agar tidak mengalami infeksi saluran kemih.
Tidak hanya sering pipis, bumil pada minggu ke-5 kehamilan juga bisa mengalami gejala lainnya. Gejala ini tidak jauh berbeda dengan yang dialami bumil pada minggu sebelumnya, di antaranya:
- Mual dan muntah
- Payudara membesar dan nyeri
- Tidak Nafsu Makan
- Kram
- Muncul bercak darah
Gejala kehamilan di atas aman saja jika tidak terjadi secara terus-menerus, hingga mengganggu aktivitas. Bila dirasa ibu hamil gejalanya cukup parah, segera periksa ke dokter.
Artikel Lainnya: Kram Kaki Saat Hamil, Ini Solusi Ampuh untuk Mengatasinya
Tips Menjaga Kehamilan 5 Minggu
Penting bagi ibu hamil untuk menjaga asupan nutrisi sejak awal kehamilan. Salah satu nutrisi yang harus dipenuhi adalah asam folat. Zat gizi ini berperan membentuk sistem saraf dengan sempurna untuk mencegah cacat tabung saraf pada bayi.
Makanan tinggi folat yang bisa ibu hamil konsumsi, di antaranya bayam, daging merah, atau daging unggas dan dapat juga diperoleh dari vitamin yang diberikan dokter.
Selain itu, nutrisi yang perlu dipenuhi bumil adalah asam lemak omega-3, vitamin D, DHA, dan EPA. Kandungan gizi tersebut bisa diperoleh dengan mengonsumsi vitamin prenatal yang diresepkan dokter.
Bumil juga perlu menghindari minuman beralkohol, rokok, maupun obat-obatan terlarang yang bisa berbahaya bagi kandungan, seperti memicu kecacatan janin, bayi lahir prematur, ketuban pecah dini, dan keguguran.
Hindari pula asupan yang berbahaya bagi kehamilan. Asupan yang berbahaya bagi bumil, antara lain daging dan ikan laut mentah atau setengah matang, ikan yang mengandung merkuri tinggi, serta produk susu yang tidak dipasteurisasi.
Perbanyak konsumsi buah dan sayur untuk meningkatkan asupan vitamin dan mineral. Namun, konsumsinya tidak boleh berlebihan, ya.
Artikel Lainnya: Tanda Perdarahan Saat Hamil yang Membahayakan Janin
Agar perkembangan janin minggu ke-5 berjalan lancar hingga hari persalinan tiba, #JagaSehatmu dengan menerapkan tips di atas, ya!
Tak lupa, konsultasikan secara rutin perkembangan kehamilan bersama dokter spesialis kandungan. Mama juga bisa konsultasi lewat fitur Tanya Dokter, lho!
Gunakan pula kalender kehamilan untuk memperkirakan hari kelahiran si kecil. Ikuti terus informasi lengkap seputar pertumbuhan si kecil dan baca perkembangan janin pada usia kehamilan ke-6 minggu di KlikDokter, ya.
(ADT/JKT)