Pil KB adalah salah satu metode kontrasepsi yang terbukti efektif menurunkan peluang hamil, khususnya jika dikonsumsi dengan cara yang tepat. Namun, karena satu dan lain hal, efektivitas pil KB dalam mencegah kehamilan bisa saja menurun.
Efektivitas pil KB dalam mencegah kehamilan sebenarnya cukup tinggi, yaitu 90 hingga 99 persen. Hal yang perlu digarisbawahi adalah, efektivitas tersebut akan terganggu bila Anda mengonsumsinya secara tidak konsisten.
Sebagai contoh, Anda sempat tidak minum pil KB selama beberapa kali atau mengonsumsinya tiap hari tapi di jam yang berbeda-beda. Kalau sudah begitu, kehamilan lebih mungkin terjadi.
Hal itu akan membuat kadar hormon menurun dengan cepat, dan meningkatkan risiko ovulasi. Anda pun bisa ‘kebobolan’ sampai tidak menyadari bila Anda sedang hamil.
Karena tidak tahu telah berbadan dua, akhirnya Anda tetap mengonsumsi pil KB. Lalu, apa yang bakal terjadi? Apakah kondisi ini bisa mengancam keselamatan janin? Berikut penjelasan mengenai efek minum pil KB saat hamil:
1. Konsentrasi Asam Folat Turun
Ibu hamil perlu memenuhi asupan nutrisi harian, demi kesehatan dirinya dan janin di dalam kandungan. Salah satu nutrisi penting yang harus dicukupi adalah asam folat.
Asam folat merupakan nutrisi penting dalam proses pembentukan struktur tubuh janin dan organ dalamnya.
Telanjur minum pil KB saat hamil berpotensi menurunkan konsentrasi asam folat di tubuh ibu. Alhasil, proses tumbuh kembang janin berisiko mengalami gangguan.
Artikel Lainnya: Benarkah Pil KB Bisa Mengubah Bentuk Otak Janin?
2. Konsentrasi Vitamin A Meningkat
Berbeda dengan asam folat yang menurun, pil KB justru bikin konsentrasi vitamin A naik drastis. Hal ini dapat meningkatkan risiko kerusakan retina pada bayi.
Tidak hanya itu, kadar vitamin A dalam tubuh ibu yang terlalu tinggi juga berpotensi menyebabkan kelainan sistem saraf pusat, jantung, telinga, dan tengkorak pada janin.
3. Keseimbangan Hormon Akan Terganggu
Hormon merupakan faktor penting dalam kehamilan agar janin terpelihara dengan baik. Pil KB mengandung hormon estrogen dan progesteron sintetis.
Efek konsumsi pil KB saat hamil muda, yaitu usia kehamilan 1 bulan atau trimester pertama, akan menyebabkan gangguan keseimbangan hormon. Perkembangan janin pun berisiko terganggu.
4. Cacat Lahir pada Bayi
Bahaya lain yang berisiko muncul akibat minum pil KB saat hamil, yaitu dapat meningkatkan risiko cacat lahir pada bayi.
Kendati demikian, telanjur minum pil KB bukanlah satu-satunya faktor penyebab cacat lahir. Masih ada faktor lain yang memengaruhi.
Artikel Lainnya: Hal yang Terjadi pada Tubuh saat Wanita Berhenti Minum Pil KB
5. Kehamilan Ektopik
Risiko kehamilan ektopik dapat meningkat apabila Anda mengonsumsi pil KB mini saat hamil. Pil tersebut hanya berisi hormon progesteron.
Ketika kehamilan terjadi di area yang tidak semestinya, embrio sulit bertahan hidup. Ukuran tuba falopi juga tidak cukup besar untuk menampung perkembangan embrio.
Kebutuhan darah plasenta pun tidak akan tercukupi, sehingga dapat meningkatkan risiko kematian embrio.
6. Kelahiran Prematur dan Keguguran
Selain hal-hal tersebut, minum pil KB saat hamil juga diduga dapat meningkatkan risiko kejadian kelahiran prematur dan keguguran.
Namun, hingga saat ini, kelahiran prematur dan keguguran akibat minum pil KB saat hamil masih bersifat dugaan alias belum pasti kebenarannya.
U.S. Food and Drug Administration (FDA) bahkan menyatakan, pil KB umumnya tidak begitu berbahaya asalkan dikonsumsi sesuai anjuran dokter.
Apabila terdapat kecurigaan Anda hamil, sebaiknya segera periksa dengan test pack. Jika positif dan sudah telanjur meminum pil KB, Anda dapat menghubungi dokter.
Masih punya pertanyaan tentang efek minum pil KB saat hamil atau hal-hal lain seputar kesehatan kandungan? Anda bisa berkonsultasi kepada dokter melalui layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.
[WA]