Kehamilan adalah perjalanan luar biasa dalam kehidupan seorang wanita. Selama periode ini, banyak perubahan fisik, emosional, dan psikologis yang terjadi.
Salah satu pertanyaan umum yang sering muncul di antara pasangan yang sedang mengandung adalah tentang keamanan berhubungan intim.
Dalam artikel ini, dr. Dyah Novita Anggraini akan menjelajahi secara mendalam tentang usia kehamilan yang aman untuk berhubungan intim, risiko yang terkait, saran praktis, dan mitos yang perlu dipecahkan.
Artikel lainnya: Ibu Hamil 8 Minggu, Ini Ukuran, Bentuk dan Perkembangan Janin
Memahami Proses Kehamilan
Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang kapan waktu yang tepat untuk melakukan hubungan intim selama kehamilan, mari kita pahami proses kehamilan secara umum.
1. Trimester pertama (minggu 1-12)
Trimester pertama adalah fase awal kehamilan di mana embrio berkembang menjadi janin. Banyak wanita mengalami gejala seperti mual, muntah, dan kelelahan.
2. Trimester kedua (minggu 13-26)
Trimester kedua sering dianggap sebagai fase paling nyaman dalam kehamilan. Gejala seperti mual umumnya mulai mereda, dan perut belum terlalu besar.
3. Trimester ketiga (minggu 27 hingga Melahirkan)
Pada trimester ketiga, janin terus berkembang dan menambah beratnya. Banyak wanita mengalami ketidaknyamanan fisik seperti nyeri punggung dan kesulitan tidur.
Artikel lainnya: Ibu Hamil 12 Minggu, Ini Ukuran, Bentuk dan Perkembangan Janin
Apakah Berhubungan Intim Aman Selama Kehamilan?
Pertanyaan yang sering muncul adalah apakah berhubungan intim aman selama kehamilan? Jawabannya umumnya adalah ya, kecuali ada kondisi medis tertentu atau komplikasi yang berisiko. Namun, penting untuk memahami beberapa hal sebelum memutuskan untuk berhubungan intim.
1. Konsultasi dengan dokter
Sebelum memulai atau melanjutkan aktivitas seksual selama kehamilan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan menilai kondisi kesehatan ibu dan janin serta memberikan saran yang sesuai.
2. Memahami perubahan tubuh
Wanita hamil mengalami banyak perubahan fisik, termasuk perubahan hormonal, perubahan pada aliran darah, dan peningkatan ukuran perut. Pasangan harus memahami perubahan ini dan berkomunikasi secara terbuka tentang kenyamanan dan kebutuhan masing-masing.
3. Pilihan posisi yang nyaman
Selama kehamilan, beberapa posisi seks mungkin lebih nyaman daripada yang lain. Posisi seperti spooning atau woman-on-top sering dianggap lebih nyaman karena tidak menekan perut.
4. Pentingnya kebutuhan emosional
Selama kehamilan, perubahan hormonal dapat memengaruhi suasana hati dan emosi seorang wanita. Penting bagi pasangan untuk saling mendukung dan memahami kebutuhan emosional satu sama lain.
Artikel lainnya: Kapan Perut Mulai Terlihat Membesar Saat Hamil?
Usia Kehamilan yang Aman untuk Berhubungan Intim
Sekarang, mari kita lihat lebih dekat tentang usia kehamilan yang aman untuk berhubungan intim:
1. Trimester pertama (minggu 1-12)
Berhubungan intim selama trimester pertama sering dianggap aman kecuali ada kondisi khusus seperti sering terjadi perdarahan atau kontraksi pada perut. Namun, banyak wanita mungkin merasa tidak nyaman atau mengalami mual yang berlebihan.
Sebaiknya juga berhubungan di trimester pertama menggunakan kondom karena cairan sperma mengandung prostaglandin yang dalam memicu kontraksi.
2. Trimester kedua (minggu 13-26)
Trimester kedua sering dianggap sebagai waktu yang paling nyaman untuk berhubungan intim. Kebanyakan wanita sudah melewati periode mual dan muntah, dan perut belum terlalu besar sehingga masih nyaman untuk beraktivitas seksual.
3. Trimester ketiga (minggu 27 hingga melahirkan)
Pada trimester ketiga, perut sudah mulai membesar dan banyak wanita mungkin merasa tidak nyaman atau lelah. Namun, berhubungan intim masih dianggap aman kecuali ada komplikasi seperti plasenta previa atau risiko kelahiran prematur.
Artikel lainnya: Ibu Hamil 26 Minggu, Ini Ukuran, Bentuk dan Perkembangan Janin
Risiko yang Perlu Dipertimbangkan
Meskipun berhubungan intim selama kehamilan sering dianggap aman, ada beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan, termasuk:
1. Infeksi
Kehamilan dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya jika tidak menjaga kebersihan yang baik.
2. Perdarahan
Pada trimester pertama, berhubungan intim mungkin meningkatkan risiko perdarahan, terutama jika ada ancaman keguguran atau masalah plasenta.
3. Ketidaknyamanan
Beberapa wanita mungkin merasa tidak nyaman atau bahkan nyeri selama hubungan intim, terutama pada trimester ketiga ketika perut sudah sangat besar.
4. Kontraksi
Beberapa wanita mungkin mengalami kontraksi Braxton-Hicks (kontraksi palsu) setelah berhubungan intim, tetapi ini umumnya tidak berbahaya kecuali jika disertai dengan gejala lain seperti pendarahan atau nyeri perut.
Mitos yang Perlu Dipecahkan
Ada banyak mitos seputar berhubungan intim selama kehamilan. Beberapa di antaranya adalah:
1. Berhubungan intim dapat melukai janin
Ini adalah mitos. Janin dilindungi oleh rahim dan cairan ketuban, dan berhubungan intim biasanya tidak membahayakan janin.
2. Berhubungan intim dapat menyebabkan persalinan prematur
Ini juga mitos. Berhubungan intim tidak menyebabkan persalinan prematur kecuali jika ada kondisi medis yang spesifik yang menyebabkannya.
3. Tidak aman untuk melakukan oral seks
Selama kehamilan yang sehat, oral seks umumnya aman dilakukan kecuali jika pasangan memiliki infeksi menular seksual yang dapat ditularkan.
Berhubungan intim selama kehamilan adalah keputusan pribadi yang harus dibuat oleh pasangan berdasarkan kenyamanan, kesehatan, dan saran medis.
Dengan memahami risiko dan keamanan yang terkait dengan setiap tahap kehamilan, serta berkonsultasi dengan dokter secara teratur, pasangan dapat menjaga keintiman mereka sambil memastikan keselamatan dan kesehatan ibu dan janin.
Ingatlah untuk selalu berkomunikasi secara terbuka dengan pasangan dan mendapatkan saran medis jika ada kekhawatiran atau pertanyaan tentang keamanan berhubungan intim selama kehamilan.
Konsultasi dengan dokter terkait masalah kehamilan bisa menggunakan fitur Tanya Dokter Spesialis Kandungan atau buat janji dengan dokter spesialis kandungan di aplikasi KlikDokter.
Kamu juga bisa pesan cek kesehatan kehamilan dengan layanan medis dan lab. Penuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil dengan balanja sehat di KALStore. Pantau juga kandungan Kamu dengan menggunakan Health Tools Kalender Kehamilan. Jangan lupa untuk #JagaSehatmu selalu.