Virus Zika yang mewabah di Amerika latin baru-baru ini merupakan hal yang sangat mengejutkan. Meskipun gejala penyakitnya cenderung ringan, virus Zika ini dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi jika menginfeksi wanita hamil.
Infeksi virus Zika banyak terjadi di daerah tropis, di mana terdapat banyak populasi nyamuk, seperti di Afrika, Amerika Selatan, Asia Selatan, dan Pasifik. Virus Zika pertama kali ditemukan pada tahun 1947 di Afrika dan di Asia Selatan.
Sejak Mei 2015, virus ini telah menyebar ke hampir 21 negara di dunia. Di Brasil, virus zika sudah berhasil menginfeksi 1,3 juta penduduk negara tersebut.
Dengan ramainya transportasi antar negara belakangan ini, baik untuk urusan pekerjaan maupun pariwisata, virus Zika ini dikhawatirkan dapat dengan mudah menyebar ke negara lain.
Virus Zika dan penularannya
Virus zika ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes yang telah terinfeksi. Jenis nyamuk ini sama seperti nyamuk yang menyebarkan penyakit demam dengue dan chikungunya. Dengan kata lain, virus ini dapat menyebar dengan mudah di Indonesia.
Nyamuk ini senang bertelur di air bersih yang tergenang, seperti genangan air hujan di jalanan, di pot bunga, dan bak air di kamar mandi. Nyamuk Aedes umumnya menggigit manusia di siang hari, baik di dalam maupun di luar ruangan.
Virus Zika dan gejala yang ditimbulkannya
Sebenarnya, gejala yang ditimbulkan oleh virus ini tergolong ringan, yaitu demam yang tidak tinggi dan ruam merah. Selain itu, dapat pula terjadi radang selaput lendir mata, nyeri otot dan sendi, serta letih lesu. Gejala ini berlangsung selama dua hingga tujuh hari.
Virus Zika dan bahayanya pada Ibu Hamil
Infeksi virus Zika pada ibu hamil kini menjadi perhatian khusus. Hal ini disebabkan karena ditemukannya peningkatkan kasus kelainan bawaan berupa mikrosefali pada bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi virus zika saat hamil.
Mikrosefali adalah kelainan bawaan di mana bayi lahir dengan ukuran kepala yang lebih kecil. Hal ini disebabkan oleh kelainan perkembangan otak sejak dalam kandungan. Sebelum virus zika, penyebab mikrosefali pada umumnya adalah down syndrome, paparan obat, alkohol, dan infeksi rubella (campak jerman) selama kehamilan.
Anjuran Bagi Wanita Hamil
Bagi wanita hamil yang memiliki riwayat bepergian ke daerah penyebaran virus zika dan mengalami setidaknya dua gejala dalam dua minggu setelah bepergian, disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
Karena, hingga saat ini belum ditemukan vaksin maupun pengobatan untuk infeksi virus zika. CDC (Centers for Disease and Control Prevention) merekomendasikan agar semua wanita hamil menunda untuk bepergian ke daerah transmisi virus zika. Wanita hamil yang sudah terlanjur berada di daerah endemis dihimbau agar melakukan proteksi ketat terhadap gigitan nyamuk yang mungkin terjadi.
Bahkan baru-baru ini, pemerintah Brasil dan Kolombia meminta agar para wanita menunda kehamilan untuk sementara waktu. Anjuran yang lebih ekstrim diberikan oleh pemerintah El Savador yang menghimbau agar wanita tidak hamil hingga tahun 2018.
Virus Zika, bagaimana mencegah penularannya?
Perlindungan terbaik adalah dengan menghindari gigitan nyamuk. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan krim penangkal nyamuk, menggunakan baju lengan panjang dan celana panjang dengan warna muda atau cerah, tidur dengan kelambu, serta menutup pintu dan jendela.