Kecukupan nutrisi ibu selama kehamilan adalah salah satu hal yang tidak boleh ditinggalkan. Termasuk, kecukupan kalsium setiap harinya. Mengapa demikian?
Kekurangan kalsium pada ibu hamil dapat menyebabkan sejumlah gangguan kesehatan serius, baik bagi ibu maupun sang bayi.
Akibat Kekurangan Kalsium bagi Ibu Hamil
Pada dasarnya, kalsium merupakan mineral yang berperan penting dalam pertumbuhan serta pemeliharaan tulang dan juga gigi.
Mineral yang banyak ditemukan dalam susu ini juga dibutuhkan dalam mendukung kerja sistem saraf, kontraksi otot, dan juga pembekuan darah.
Mengingat besarnya peran kalsium, sangat tidak dianjurkan ibu hamil kekurangan kalsium. Berikut bahaya kekurangan kalsium pada ibu hamil.
1. Berisiko Osteoporosis
Menurut dr. Reza Fahlevi, “Pada masa kehamilan, ibu membutuhkan kalsium yang lebih tinggi. Fungsinya untuk pembentukan tulang janin.”
Artikel Lainnya: Bahaya Begadang bagi Ibu Hamil
Dokter Reza menambahkan, “Jika konsumsi kalsium bumil rendah, pembentukan tulang janin akan diambil dari cadangan kalsium ibu. Hal ini akan menyebabkan sang ibu rentan mengalami osteoporosis.”
Terserapnya kalsium ibu untuk janin utamanya akan terjadi pada trimester ketiga. Yaitu, saat perkembangan tulang bayi mencapai puncaknya.
Banyak wanita yang memilih memulihkan massa tulang yang hilang tersebut setelah masa kehamilan dan menyusui.
Akan tetapi, lebih baik memenuhi kebutuhan kalsium dua kali lipat saat hamil demi menghindari terjadinya osteoporosis.
2. Hipertensi Saat dan Setelah Hamil
Kurangnya kalsium pada ibu hamil dapat menyebabkan hipertensi. Preeklampsia, eklampsia, dan hipertensi saat kehamilan sangat berhubungan dengan gangguan metabolisme kalsium.
Saat alami preeklampsia, tekanan darah bumil tinggi. Ada juga kemungkinan adanya protein dalam urine selama atau setelah hamil. Eklampsia merupakan bentuk lanjutan dari preeklampsia.
Preeklampsia biasanya terjadi setelah minggu ke-20 kehamilan. Namun, dalam beberapa kasus langka, gangguan kesehatan serius ini bisa terjadi di awal kehamilan atau bahkan setelah melahirkan.
Preeklampsia cenderung ditemukan di negara-negara dengan asupan kalsium harian yang rendah. Oleh karena itu, terdapat hipotesis kurangnya kalsium bagi ibu hamil akan berdampak pada preeklampsia.
3. Ibu Akan Mengalami Hipokalsemia
Dalam sebuah penelitian di NCBI, wanita hamil dengan kadar kalsium rendah bisa meningkatkan kandungan timah di dalam darah. Hal ini jika dibandingkan dengan mereka yang menjalani diet normal dan suplemen kalsium.
Selama hamil, hipokalsemia, yakni kadar kalsium di darah rendah, dapat mempercepat produksi tulang baru untuk menggantikan tulang lama yang rapuh.
Namun, karena hampir sebuah kandungan timah tubuh disimpan di tulang, mineral itu akan “bocor” ke dalam aliran darah selama pergantian tulang. Hal inilah yang meningkatkan kadar timah dalam darah.
Kondisi tersebut bisa berbahaya bagi bayi yang sedang berkembang. Tingginya kadar timah di dalam darah ibu, akan berisiko kelahiran prematur dan berat badan bayi rendah.
Artikel Lainnya: Tertawa Terbahak-Bahak Saat Hamil, Berbahaya untuk Janin?
Kalsium yang Dibutuhkan Ibu Hamil
Ibu hamil biasanya membutuhkan sekitar 1000 mg kalsium per hari. Artinya, Anda harus mengonsumsi empat porsi makanan kaya kalsium setiap hari.
Sebagian besar vitamin prenatal tidak memiliki kandungan cukup kalsium untuk memenuhi kebutuhan 1000 mg kalsium. Bumil dapat menambahkan konsumsi makanan yang kaya akan kalsium dengan baik.
Selain susu, ibu hamil bisa konsumsi secangkir yoghurt rendah lemak untuk sarapan. Untuk makan malamnya, taburi mozzarella pada pasta gandum utuh yang dimasak sesuai selera. Asupan ini sudah memenuhi setengah dari dosis kebutuhan harian bumi.
Itulah bahaya kekurangan kalsium pada ibu hamil yang perlu diketahui. Selain melalui makanan sehat, pastikan kebutuhan kalsium Anda tercukupi melalui vitamin kehamilan yang dianjurkan dokter. Jadi, sudah cukupkah asupan kalsium Anda?
Cari tahu informasi seputar nutrisi ibu hamil lainnya dengan aplikasi Klikdokter. Yuk, kita download!
(HNS/AYU)