Produk berbahan plastik telah masuk di hampir semua aspek kehidupan anak-anak di zaman ini. Misalnya, botol susu, piring makan dan sendok bayi, dan baby chair yang terbuat dari plastik. Bahan yang tidak bisa terurai oleh bakteri tanah itu memang nyaman dan multiguna, namun punya dampak yang buruk pada kesehatan.
Bahan-bahan kimia yang terkandung di dalam plastik – jika dipanaskan atau tergores – dapat berakhir di dalam makanan bahkan ke mulut bayi jika diisap dengan cukup kuat. Dilansir dari Huffington Post, beberapa bahan kimia ini dikaitkan dengan sejumlah risiko kesehatan, seperti meningkatkan risiko kanker dan infertilitas, serta memengaruhi perkembangan otak. Namun begitu – meskipun Anda ingin – nyaris mustahil untuk sama sekali menghilangkan produk plastik dari kehidupan anak-anak Anda.
Meski demikian, Anda bukan sepenuhnya tidak berdaya. Menurut dr. Aparna Bole, dokter anak dan anggota American Academy of Pediatrics Council on Environmental Executive Executive Committee, “Ada hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk melindungi anak dari paparan bahaya plastik dan bahan-bahan berbahaya di dalamnya.”
Bole merekomendasikan untuk selalu mengecek bagian bawah produk plastik untuk melihat kategori produk tersebut. Carilah simbol segitiga mungil dengan angka di tengahnya. Angka yang harus Anda hindari adalah 3, 6, dan 7.Ketiga angka itu mengacu pada jenis plastik serta kandungan bahan kimia di dalamnya yang dianggap paling “memprihatinkan” dalam hal toksisitas.
-
Angka 3
Anda biasanya menemukan angka 3 pada mainan, cincin pegangan pada teether bayi, tirai plastik, dan produk perawatan bayi. Barang-barang ini terbuat dari polivinil klorida (biasa disebut PVC). Yang perlu Anda perhatikan adalah pelepasan ftalat, zat pengikat yang membuat plastik mudah dibentuk.
Ketakutan yang paling umum adalah ftalat tertentu dapat bertindak sebagai pengganggu endokrin yang memengaruhi hormon reproduksi. Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tikus. Ada banyak jenis ftalat. Beberapa di antaranya dilarang untuk digunakan dalam mainan dan produk perawatan anak karena dapat memengaruhi perkembangan genital pria.
Para peneliti juga sedang meneliti apakah ftalat dapat meningkatkan obesitas di masa kanak-kanak dan berkontribusi terhadap penyakit kardiovaskular. Penggunaan ftalat yang dibatasi di Eropa juga dikaitkan dengan masalah perkembangan saraf dan perilaku pada anak-anak.
-
Angka 6
Plastik dengan angka 6 terbuat dari polystyrene. Kategori ini banyak ditemukan pada piring dan gelas sekali pakai, nampan daging, karton untuk telur, dan wadah makanan untuk dibawa pulang. Saat dipanaskan, produk plastik ini dapat melepaskan bahan beracun seperti styrene, yang dapat diserap saluran pencernaan.
Styrene telah dikaitkan dengan sakit kepala, kelelahan, pusing, kebingungan, dan masalah lain pada pekerja pabrik yang menghirup sejumlah besar secara teratur. Styrene juga ditemukan dalam asap rokok dan dihasilkan oleh mesin fotokopi.
-
Angka 7
Angka 7, yang masuk dalam kategori “lain-lain”, biasanya merupakan campuran dari plastik. Angka ini ditemukan pada botol bayi dan botol air. Beberapa barang ini mengandung bisphenol A (BPA), bahan kimia industri yang dapat mengganggu sistem hormon tubuh.
Bukan cuma bahaya untuk anak
Anak-anak memang lebih rentan terhadap risiko terpapar bahan kimia di tiga jenis plastik ini karena tubuh mereka masih berkembang. Akan tetapi, Bole mengatakan hal ini berlaku bagi semua orang secara umum.
Selain menghindari ketiga jenis plastik tersebut, Bole juga menyarankan agar tidak menggunakan plastik sama sekali saat memanaskan makanan dalam microwave, meski ada label "microwave safe". Perhatikan juga bentuk wadah plastik Anda. Semakin tipis wadah plastik Anda, semakin buruk untuk memasukkannya ke dalam microwave. Selain itu, idealnya, hindari juga memasukkan wadah plastik ke mesin pencuci piring.
Sebagai tambahan, Bole menyarankan untuk tidak memasukkan cairan hangat atau panas ke dalam gelas atau botol plastik. Ini banyak dilakukan saat memanaskan ASI dan susu formula. Bole menganjurkan agar Anda menggunakan botol kaca.
Memanaskan plastik akan jadi masalah karena dapat menyebabkan bahan rusak dan melepaskan bahan kimia seperti BPA dan ftalat, yang dianggap pengganggu endokrin. Pelepasan bahan kimia ini juga cenderung lebih besar bila bersama makanan berlemak, seperti daging dan keju. Jika memungkinkan, tukarlah plastik dengan bahan lain, seperti piring dan gelas stainless steel, atau menyimpan makanan dalam wadah kaca, bukan plastik.
Jadi, para orang tua sebaiknya lebih teliti sebelum menggunakan produk berbahan plastik. Cek selalu kode plastik yang biasanya ada di bagian bawah, khususnya untuk benda-benda yang bersentuhan langsung dengan makanan atau mulut anak. Ingat selalu kode angka 3, 6, dan 7 yang wajib dihindari. Hal ini dapat melindungi anak Anda dari gangguan kesehatan di masa depan.
[RVS]