Anak-anak belum memiliki insting akan bahaya, sehingga berada di bawah pengawasan penuh orang tua meskipun berada di rumah. Bisa saja anak sedang bermain di ruang keluarga, lalu tiba-tiba ia merangkak naik tangga lalu terjatuh, atau anak bisa saja tiba-tiba menjulurkan tubuhnya ke kolam. Bagi para orang tua, waspadai lima tempat atau ruangan yang bisa berbahaya bagi anak di rumah.
Ya, risiko bahaya tetap ada meski anak menghabiskan waktu di rumah. Benda-benda yang mungkin tidak berbahaya bagi orang dewasa bisa berbahaya untuk anak. Berbagai risiko pun mungkin terjadi, mulai dari terjatuh, tersedak, mengalami keracunan, cedera, tenggelam, dan masih banyak lagi. Cobalah untuk menyusuri rumah, dan usahakan agar ruang atau tempat yang sering dilewati atau digunakan anak benar-benar kid-friendly.
Ruang makan
Jika ada bayi di rumah, ukuran kepala bayi yang cenderung besar dengan badan yang lebih kecil menjadikan mereka belum mampu menyeimbangkan tubuh saat duduk. Untuk itu, jika bayi sudah bisa duduk di kursi sendiri, pastikan Anda memasang sabuk pengaman dan jauhkan benda-benda seperti pisau, garpu, atau apa pun yang tajam dari jangkauannya.
Jika anak belum mampu duduk sendiri di kursinya atau ia tak mau dipasangkan sabuk pengaman, lebih baik Anda memangkunya atau mengawasi penuh sewaktu ia makan. Sebab, saat makan ada risiko terjatuh (dari kursi atau meja). Anak pun berisiko tersedak karena ada kecenderungan untuk memasukkan semua benda (tak hanya makanan) ke dalam mulutnya.
Tangga
Tangga di dalam rumah juga bisa menjadi tempat yang berbahaya bagi anak, terlebih jika anak baru belajar naik dan turun tangga. Sebab, jika anak terjatuh dari tangga, ini bisa mengakibatkan cedera yang bisa juga berujung fatal.
Anak cenderung belum bisa memperhitungkan bahaya yang akan ia alami ketika berada di ketinggian, seperti saat naik atau turun tangga. Untuk itu, jika rumah Anda bertingkat, pastikan tangga dilengkapi dengan pagar pengaman untuk mencegah anak naik atau turun tangga sendiri tanpa pengawasan orang dewasa.
Selanjutnya
Tempat tidur
Menurut American Academy of Pediatrics, tidur bersama orang tua dapat berbahaya bagi bayi karena dapat berisiko menyebabkan sudden infant death syndrome. Salah satu penyebabnya adalah tertindih orang lain di dekatnya saat sedang tidur.
Namun, saat tidur orang tua sering kali tidak menyadari mereka mengubah posisi dan ini bisa membuat bayi terhimpit dan sulit bernapas. Selain itu, bayi juga berisiko untuk terjatuh dari tempat tidur dan mengalami cedera kepala, bahkan perdarahan otak mungkin terjadi. Untuk itu, pastikan tempat tidur anak bebas dari mainan atau benda apa pun, posisikan anak tidur terlentang, dan pilihlah tempat tidur anak yang aman (semisal dengan pagar pembatas tinggi yang tidak mampu dilewati anak).
Kamar mandi
Anak mungkin senang bermain dan berendam di bak mandi. Namun, jika Anda tak waspada, ada risiko tenggelam, menelan air dalam jumlah banyak, atau terpeleset. Semuanya itu dapat terjadi dalam hitungan detik. Sama halnya ketika anak berada di area kolam renang, jangan lepaskan pengawasan dan pastikan anak sudah dilengkapi pengaman seperti ban renang atau pelampung.
Rak penyimpanan obat
Siapa sangka tempat penyimpanan obat bisa jadi malapetaka untuk anak? Obat-obatan yang warna-warni cenderung akan menarik perhatian anak (karena dianggapnya sebagai permen atau cokelat), yang lalu akan ia masukkan ke dalam mulut.
Selain itu kebiasaan orang tua minum obat juga akan diperhatikan dan ditiru, sebab anak cenderung meniru apa pun yang dilakukan orang dewasa. Untuk itu, sebaiknya tempatkan kotak atau rak penyimpanan obat di tempat yang tinggi atau dikunci hingga anak tak mampu menjangkaunya.
Meski kesannya aman karena berada di dalam, tapi tetap ada risiko di tempat atau ruangan tertentu yang bisa berbahaya bagi anak. Jika Anda memiliki anak di rumah, sudah seharusnya orang tua memastikan keselamatan anak dengan melakukan berbagai langkah-langkah pencegahan untuk menghindari risiko kecelakaan anak atau hal-hal lain yang tak diinginkan di rumah.
Masih punya pertanyaan seputar topik ini? Kamu dapat berkonsultasi dengan dokter secara online melalui layanan Tanya Dokter.
[RN/ RVS]