Kebutuhan gizi anak yang terpenuhi setiap hari berbanding lurus dengan optimalnya proses tumbuh kembang. Jadi, apakah Mama sudah memberikan asupan yang terdiri dari menu sehat dan bergizi seimbang pada si Kecil dengan cara yang tepat?
Jika belum begitu yakin, coba introspeksi lagi. Hal ini dilakukan untuk mencari kesalahan agar tidak dilakukan berkelanjutan dan membuat si Kecil mengalami gangguan tumbuh kembang.
Tips Penuhi Kebutuhan Gizi Anak
Nah, agar Mama tidak kembali melakukan kesalahan dalam memenuhi kebutuhan gizi anak setiap hari, berikut ini adalah tips yang bisa Mama jadikan panduan:
Jumlah
Jumlah makanan yang diberikan harus sepenuhnya disesuaikan dengan kebutuhan kalori harian anak.
Menurut Angka Kecukupan Gizi oleh Kemenkes RI lewat Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 tahun 2013, berikut adalah jumlah kebutuhan kalori anak setiap hari:
- Usia 0–6 bulan membutuhkan 550 kkal per hari
- Usia 7–11 bulan membutuhkan 725 kkal per hari
- Usia 1–3 tahun membutuhkan 1125 kkal per hari
- Usia 4–6 tahun membutuhkan 1600 kkal per hari
- Usia 7-9 tahun membutuhkan 1850 kkal per hari
Apabila dengan jumlah asupan makanan saat ini berat badan anak tampak ideal, jumlah asupan dapat dilanjutkan dan ditambah perlahan sesuai usia anak.
Jika dengan asupan saat ini berat badan anak susah naik, tambah jumlah makanan yang diberikan. Sebaliknya, jika makanan saat ini membuat anak mengalami berat badan berlebih, kurangi makanan yang diberikan atau tambah dengan aktivitas fisik rutin.
Artikel Lainnya: Ketahui Status Gizi Anak Anda dan Cara Menghitungnya
Komposisi
Komposisi makanan terdiri dari makronutrien (karbohidrat, protein, dan lemak), serta mikronutrien (vitamin dan mineral).
Pada anak di bawah dua tahun, karena lemak diperlukan untuk proses pembentukan otak, maka asupan lemak yang lebih tinggi sangat dianjurkan.
Namun, setelah anak memasuki usia sekolah dan remaja, komposisi makanan anak sudah hampir sama dengan orang dewasa, yaitu:
- 50–60% karbohidrat
- 20–30% lemak
- 15–25% protein
Selain makronutrien, jangan lupakan mikronutrien dan serat yang banyak ditemukan dalam sayur maupun buah. Satu hal lagi yang tidak boleh dilupakan adalah asupan air putih yang cukup.
Waktu Pemberian Makan
Waktu pemberian makan pada anak yang dianjurkan adalah tiga kali makan besar dan dua kali makanan selingan. Dalam hal makan selingan, buah-buahan adalah yang paling dianjurkan.
Hindari pemberian makanan selingan terlalu sering, apalagi jika asupannya sangat manis dan berlemak. Pasalnya, makanan manis dan berlemak bisa membuat anak kenyang saat waktu makan besar. Sehingga, anak tidak memiliki keinginan untuk menyantap makanan utama.
Pada sebagian anak lainnya, kebiasaan ngemil makanan manis atau berlemak bisa menyebabkan obesitas alias berat badan di atas normal.
Aspek Food Safety
Selain jumlah, komposisi dan waktu, perhatikan pula aspek keamananan makanan. Hanya pilih bahan makanan yang berkualitas.
Masak pula makanan dengan baik dan perhatikan kebersihan tangan, alat masak maupun alat makan. Jangan lupa juga untuk menyimpan makanan dengan cara yang benar.
Konsultasi dengan Dokter
Jika memiliki keraguan terkait gizi anak, atau terdapat masalah makan seperti menolak makanan, terlalu pilih-pilih makanan (picky eater), berat badan sulit naik atau turun, sebaiknya langsung bawa si Kecil ke dokter spesialis anak.
Bisa jadi, gangguan-gangguan tersebut disebabkan oleh kebiasaan makan yang salah, jumlah makanan yang tidak sesuai, atau ada gangguan kesehatan yang diam-diam dialami si buah hati.
Upayakan untuk selalu memenuhi kebutuhan gizi anak setiap hari. Jika Mama menemukan kendala dalam prosesnya, jangan sungkan untuk mengonsultasikannya pada dokter spesialis anak. Mama tak ingin si Kecil mengalami gangguan tumbuh kembang, bukan?
(NB/ RH)