Liburan tahun baru sebentar lagi telah usai. Rutinitas harian pun kembali berjalan seperti biasa, termasuk pada anak-anak. Yang terkadang bikin sulit, anak menolak masuk sekolah karena keasyikan setelah libur panjang. Saat ini terjadi, jangan kesal dulu. Ada beberapa cara ampuh dalam menangani anak yang tidak mau sekolah setelah libur panjang!
Kiat Atasi Anak Tidak Mau Sekolah
Menurut dr. Seruni Mentari Putri dari KlikDokter, agar anak semangat berangkat sekolah, ciptakanlah suasana yang mendukung untuk anak pergi sekolah. Menurutnya, ini adalah cara paling utama yang bisa dilakukan agar anak mau sekolah setelah liburan panjang.
“Anda bisa menciptakan suasana pagi yang menyenangkan tanpa ada teriakan atau omelan. Sertakan juga sarapan yang nikmat, bergizi, dan disukainya untuk bekal nutrisi anak selama belajar di sekolah nanti,” ujar dr. Seruni saat diwawancara.
Selain itu, ajarkan anak untuk mempersiapkan alat-alat sekolahnya di malam hari, agar tidak terburu-buru di pagi harinya. Cara ini berguna untuk memberitahu anak bahwa liburan telah usai dan kini saatnya mereka kembali belajar di sekolah.
Artikel lainnya: Kiat Atasi Anak Cemas Saat Kembali Masuk Sekolah Usai Liburan
“Bila perlu, Anda juga bisa mengajak si Kecil untuk membeli peralatan sekolah baru seperti kotak pensil, pensil, penghapus, buku/notes, pulpen sebagai penyemangat. Saat melihat peralatan tulisnya baru, anak biasanya akan tidak sabar untuk menggunakannya di sekolah,” dia menjelaskan.
Ini Tips Lainnya!
Selain dua cara di atas, ada beberapa cara lainnya yang juga bisa Anda lakukan agar anak mau sekolah setelah liburan panjang, yakni:
-
Membiasakan Anak untuk Tidak Bangun Siang
Baik itu saat liburan maupun tidak, pastikan anak sudah terbiasa bangun pagi. Selain baik untuk kesehatan tubuh, terbiasa bangun pagi juga berguna untuk mempersiapkan anak masuk sekolah.
“Apabila anak terbiasa bangun siang, sekalinya mereka bangun pagi untuk sekolah, si Kecil pasti akan rewel dan menangis meminta untuk tidur lagi. Agar kondisi ini tidak terjadi pada anak Anda, biasakanlah mereka untuk bangun pagi meski sedang liburan,” tuturnya.
-
Tetap Melakukan Aktivitas Fisik
Liburan bukan berarti anak terus-terusan bersantai dan bermain video game di dalam rumah atau makan camilan. Ajak mereka untuk beraktivitas fisik, seperti olahraga atau bermain di taman. Anda juga bisa mengajaknya berkebun atau memandikan hewan peliharaan agar tubuh mereka tetap aktif bergerak meski sedang liburan.
Jika dibiarkan untuk terus bermalas-malasan di rumah, sesi masuk sekolah setelah libur panjang bisa menjadi “peperangan pribadi” antara Anda dan anak.
Artikel lainnya: Pusing karena Anak Libur Sekolah Terlalu Lama? Ini Triknya!
Belikan Jam Weker
Beli jam weker baru bisa jadi solusi lainnya agar si Kecil mau bangun pagi untuk pergi ke sekolah. Biarkan anak memilih jam weker yang disukai, dan ajarkan mereka cara menggunakannya.
Katakan bahwa setiap kali jam weker ini berbunyi, itu tandanya anak harus bangun dan bersiap pergi ke sekolah.
-
Memasak Sarapan Bersama si Kecil
Agar anak lebih semangat, Anda bisa mengajaknya untuk membuat sarapan bersama. Tanyakan pada mereka, menu sarapan apa yang paling mereka sukai, lalu memasaklah bersama. Cara ini akan membuatnya lebih bersemangat di pagi hari.
Selain cara-cara di atas, katakan juga pada anak bahwa saat sekolah adalah tempat yang seru dan menyenangkan. Di sekolah, si Kecil akan bertemu dengan teman-teman yang baik dan asyik untuk diajak bermain.
“Banyak anak yang enggan ke sekolah karena mengalami perundungan (bullying). Untuk menghindarinya, sesekali undanglah teman-teman sekolah si Kecil ke rumah, agar Anda mengenal dan makin mengakrabkan mereka. Anda juga bisa mengingatkan mereka untuk tidak saling mengganggu satu sama lain, ” kata dr. Seruni.
Sebenarnya banyak cara yang bisa dilakukan agar anak mau kembali sekolah setelah libur panjang. Intinya, hindari tindakan pemaksaan. Bila anak ingin kembali tertidur, Anda bisa memberikan waktu 5-10 menit. Gunakan cara bijak agar anak semangat ke sekolah. Jika dia masih enggan, carilah penyebabnya dengan berkomunikasi dengan anak.
Masih punya pertanyaan seputar topik ini? Kamu dapat berkonsultasi dengan dokter secara online melalui layanan Tanya Dokter.
[HNS/RPA]